⏪ Soal Sebelumnya Daftar Soal Soal Selanjutnya ⏩

Soal No.62 Literasi Bahasa Indonesia

SNBT 2023

Salah satu fantasi masa kecil Elektra terpenuhi. Naik pesawat terbang dan melhat gumpalan awan dari jarak dekat. Saking segalanya mendadak dan menegangkan pagi ini, Elektra nyaris luput menikmati penerbangan pertamanya. Setelah lewat tiga puluh menit di angkasa, lambat laun barulah Elektra meresapi bangku luasnya, lompatan kapas awan dari jendela, termasuk mulai mengamati teman baru di sebelahnya.

Berbeda dengan dirinya, Zarah terlihat fasih menghadapi perjalanan pesawat. Zarah kelihatan tak tertarik lagi dengan awan, servis makanan-minuman gratis, maupun layar kecil yang menyuguhkan hiburan.

Beberapa kali, Elektra menangkap Zarah sedang melihat ke satu arah yang sama, yakni bangku seberang yang posisinya diagonal dari bangku mereka. Zarah seperti hanyut dengan pikirannya sendiri. Elektra memperhatikan kaki jenjang Zarah yang dialasi sepatu pot berdebu, kulitnya yang matang akibat terpapar sinar matahari. Ditunjang otot-otot ramping dan lencir, postur Zarah tampak fit dan enak dilihat. Sepanjang ingatannya, Elektra belum pernah punya teman seperti Zarah. Teman-temannya di Elektra Pop adalah kumpulan manusia rumahan yang menyandang titel itu bukan karena betah di rumah, melainkan karena jarang keluar ruangan: bahu melengkung ke dalam akibat berjam-jam menghadapi papan tik dan komputer, muka kelabu karena kebanyakan begadang, dan permainan online adalah satu-satunya jenis petualangan yang mereka gandrungi. Zarah bagai antitesis dari itu semua. Apalagi dengan muka masih bercemong debu, Zarah semakin membuat Elektra segan.

Elektra meraih tasnya yang ia letakkan di bawah kursi. Mengeluarkan sebuah kemasan berisi tisu basah.

"Nih," Elektra menawarkan selembar, "pakai saja."

Zarah menoleh, terlihat bingung dengan penaawaran Elektra yang tiba-tiba. Senyum tipis menyembul ketika ia menyadari alasan mengapa tisu ditawarkan. "Makasih," kata Zarah, lalu menyeka wajahnya yang masih ditumpangi debu Bukit Jambul.

 

Manakah pernyatan berikut yang mencerminkan tokoh Elektra dan Zarah memiliki sifat mudah berteman?

(A) Sepanjang ingatannya, Elektra belum pernah punya teman seperti Zarah.

(B) Berbeda dengan dirinya, Zarah terlihat fasih menghadapi perjalanan pesawat.

(C) Senyum tipis menyembul ketika ia menyadari alasan mengapa tisu ditawarkan.

(D) Apalagi dengan muka masih bercemong debu, Zarah semakin membuat Elektra segan.

(E) "Makasih," kata Zarah, lalu menyeka wajahnya yang masih ditumpangi debu Bukit Jambul.

Kamu harus berlangganan platinum untuk bisa menggunakan layanan ini