Soal No.13 Literasi Bahasa Indonesia
Meskipun menyimpan potensi yang sangat besar sebagai satu kawasan, kondisi ASEAN, sayangnya, juga diwarnai oleh kesenjangan yang sangat besar. Dari sisi pendapatan per kapita, terdapat variasi yang besar pada tingkat pendapatan per kapita dari negara-negara ASEAN. Di sisi ektrem yang tinggi adalah Brunei Darussalam, dengan pendapatan per kapita USD30.200 per tahun atau hampir 150 kali Myanmar yang hanya USD200 per tahun. Peringkat pendapatan di antara negara-negara ASEAN secara praktis juga tidak berubah sejak pertengahan 1970-an. Dari sisi inflasi, ada negara yang hanya mencatat inflasi sekitar 1 persen, bahkan ada negara yang mencatat deflasi, sementara beberapa negara masih berkutat di antara 6 — 7%. Profil ketenagakerjaan juga menunjukkan gambaran serupa, dimana Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar memiliki angka pengangguran sekitar 10%, jauh di atas Negara-negara lainnya.
Sejalan dengan tingkat profil pengangguran, kesenjangan kualitas tenaga kerja juga tergambar dari disparitas angka produktivitas tenaga kerja yang cukup besar. Contoh: tingkat produktivitas Singapura mencapai hampir 17 kali Kamboja, 10,6 kali Myanmar, dan 10 kali Vietnam. Dari sisi aliran modal internasional, aliran FDI (Foreign Direct Investment) terbesar didominasi oleh Singapura, jauh melebihi angka yang mampu dicatat negara-negara lainnya. Hal ini sejalan dengan variasi pada kondisi iklim bisnis, yakni Singapura hanya membutuhkan waktu 5 hari untuk memulai bisnis, sedangkan Indonesia dan Laos membutuhkan waktu 105 hari dan 103 hari.
Tabel Produktivitas Tenaga Kerja ASEAN
Negara |
Tahun |
||
2003 |
2004 |
2005 |
|
Kamboja |
2732 |
2814 |
2845 |
Indonesia |
8321 |
8656 |
922 |
Malaysia |
19953 |
21128 |
22112 |
Myanmar |
3819 |
4172 |
4541 |
Filipina |
6797 |
7164 |
7271 |
Singapura |
46235 |
49457 |
47975 |
Thailand |
13345 |
13541 |
13915 |
Vietnam |
4328 |
4553 |
4809 |
(Dikutip dengan pengubahan dari Outlook Ekonomi Indonesia 2008 — 2012)
Penulis teks tersebut bertujuan agar pembaca ...
A. Memiliki gambaran bahawa negara-negara ASEAN cukup potensial untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya.
B. Memiliki gambaran bahwa aliran modal internasional sulit masuk ke suatu negara yang produktivitas kerjanya rendah.
C. Menyimpulkan bahawa Indonesia bukanlah negara yang potensial untuk meningkatkan produktivitas kerja dan FDI.
D. Menyadari bahwa ada kesenjangan yang besar di antara negara-negara ASEAN sebagai satu kawasan.
E. Menyadari bahwa kesenjangan yang ada di ASEAN dapat diatasi dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki kawasan.