Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus menganalisis pernyataan yang ada dan melihat hubungan sebab-akibat di antara mereka:

1. Jumlah Angkatan Kerja vs Kesempatan Kerja: Jika jumlah angkatan kerja lebih tinggi daripada kesempatan kerja yang ada, ini akan meningkatkan jumlah pengangguran.
2. Pengangguran dan Kemiskinan: Banyaknya jumlah pengangguran dapat meningkatkan angka kemiskinan.
3. Kemiskinan dan Kriminalitas: Peningkatan angka kemiskinan bisa menyebabkan peningkatan angka kriminalitas.

Sekarang mari kita evaluasi setiap pilihan:

 - (A) Banyaknya jumlah pengangguran dapat menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Ini adalah pernyataan yang benar. Kesenjangan sosial sering kali terjadi karena perbedaan ekonomi, yang bisa diperparah oleh tingkat pengangguran yang tinggi.

 - (B) Angka kemiskinan selalu meningkat karena kemiskinan bukan merupakan masalah yang baru. Pernyataan ini salah. Fakta bahwa kemiskinan bukan masalah baru tidak secara otomatis berarti angka kemiskinan selalu meningkat.

 - (C) Peningkatan angka kriminalitas yang tidak bisa dihindari menyebabkan jumlah Angkatan kerja lebih tinggi daripada kesempatan kerja. Ini salah. Peningkatan kriminalitas adalah akibat, bukan penyebab, dari ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja.

 - (D) Kemiskinan bukanlah masalah baru karena Angkatan kerja lebih tinggi daripada kesempatan kerja. Ini juga salah. Kemiskinan yang bukan masalah baru tidak berhubungan langsung dengan ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja.

 - (E) Angka kemiskinan yang meningkat menyebabkan jumlah Angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja. Ini salah. Peningkatan angka kemiskinan adalah akibat, bukan penyebab, dari ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja.

Berdasarkan analisis ini, pernyataan yang paling benar adalah (A) Banyaknya jumlah pengangguran dapat menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat.