Soal No.17 Penalaran Umum
Industri batik di Indonesia tersebar di beberapa daerah di Pulau Jawa yang kemudian menjadi nama dari jenis-jenis batik, seperti batik Pekalongan, batik Yogyakarta, dan batik Cirebon. Setiap batik di daerah memiliki kekhasan motif masing-masing. Misalnya, batik Pekalongan dikenal dengan motif flora dan fauna yang berwama-warni dan desainnya tidak terpaku dengan pakem seperti pada batik Solo dan Yogyakarta.
Saat ini, industri batik mengalami fluktuasi. Tidak ada industri batik yang dapat bertahan secara terus- menerus. Walaupun sempat maju dan berkembang pesat pada tahun 1970-an, beberapa industri batik di Jawa mengalami penurunan produksi. Di Yogyakarta, misalnya, unit usaha batik. Saat ini tersisa 400 unit dari yang sebelumnya 1.200 unit. Hal yang sama terjadi di Kabupaten Gunung Kidul unit usaha batik tulis pada tahun 2003 - 2004 tersisa 8 unit dari yang sebelumnya 107 unit. Di Lasem, dari sekitar 140 unit usaha batik pada tahun 1950, saat ini hanya tersisa 12 unit usaha yang bertahan. Akan tetapi, situasi industri batik Pekalongan berbeda. Data pemerintah kota Pekalongan menunjukkan bahwa terdapat 1.719 unit usaha batik yang tersebar di tiga kecamatan. Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Terdapat sejumlah masalah yang dihadapi oleh industri batik. Salah satu penyebab berkurangnya industri batik adalah perkembangan teknologi tekstil yang semakin pesat. Hubungan antara perkembangan teknologi tekstil dan industri batik dapat diibaratkan dua sisi mata uang yang saling berlawanan. Selain itu, kurangnya bahan baku yang tersedia ikut memengaruhi produksi batik. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang selama ini sulit diperoleh secara lokal, pengusaha batik mengimpornya sehingga biaya produksi meningkat. Peningkatan biaya produksi tersebut berdampak pada peningkatan harga jual. Selain itu, jika bahan baku tekstil sulit diperoleh, pengusaha terpaksa mengurangi jumlah produksi. Namun, Permasalahan ini menyebabkan fluktuasi nilai ekspor batik. Gambar 1 Menyajikan data mengenai nilai ekspor batik ke tiga negara tahun 2012 - 2015
Gambar 1. Nilai Ekspor Batik Indonesia 2012-2015 (Bukan data sebenarnya)
Berdasarkan paragraf 3, apabila pengusaha tidak mengurangi jumlah produksi atau harga batik tidak meningkat, manakah simpulan di bawah ini yang BENAR?
(A) Bahan baku tekstil tidak sulit diperoleh, tetapi permintaan meningkat.
(B) Bahan baku tekstil tidak sulit diperoleh dan permintaan tidak meningkat.
(C) Bahan baku teksti sulit diperoleh dan permintaan meningkat.
(D) Bahan baku tekstil tidak sulit diperoleh atau permintaan tidak meningkat.
(E) Bahan baku tekstil sulit diperoleh atau permintaan meningkat.
Dari paragraph 3 dapat diketahui bahwa kurangnya bahan baku menyebabkan impor bahan baku, sehingga biaya produksi meningkat dan pada akhirnya harga batik meningkat. Selain itu, peningkatan harga juga terjadi jika permintaan barang meningkat.
Jadi penyebab pengusaha tidak mengurangi jumlah produksi karena Bahan baku tidak sulit diperoleh. Selanjutnya jika permintaan meningkat, harga juga akan meningkan sehingga jika sebaliknya harga bisa tidak meningkat karena permintaan juga tidak meningat.
Karena pada soal disebutkan atau, maka pada jawaban juga berisi atau.
Jadi simpulan yang benar adalah bahan baku tekstil tidak sulit diperoleh atau permintaan tidak meningkat
Jawaban D
Soal latihan akan terus ditambahkan setiap bulan.