Mari kita tinjau kembali kalimat-kalimat dalam bacaan untuk menentukan mana yang tidak logis, berdasarkan penggunaan diksi yang tidak tepat dan struktur kalimat yang tidak lengkap atau tidak jelas:

- (A) Kalimat (2): "Wanita kelahiran Jakarta pada 16 Januari 1926 ini berhasil mendirikan TK Mini pada 1965 untuk menampung anak-anak dari berbagai kelompok umur." Kalimat ini logis dan jelas, memberikan informasi spesifik tentang pencapaian Ibu Kasur.

- (B) Kalimat (3): "Dengan TK Mini ini menjadi awal kiprahnya di dunia pendidikan." Kalimat ini kurang logis karena strukturnya tidak lengkap. Penggunaan kata "dengan" di awal kalimat membuatnya terdengar tidak lengkap atau tidak jelas, seolah-olah ada bagian dari kalimat yang hilang. Idealnya, kalimat ini seharusnya memiliki subjek yang jelas dan struktur yang lengkap untuk menyampaikan bahwa pendirian TK Mini menandai awal keterlibatan Ibu Kasur di dunia pendidikan.

- (C) Kalimat (6): "Semasa hidup, ia sering menjadi pembicara di berbagai seminar tentang dunia pendidikan anak." Kalimat ini logis dan jelas, menunjukkan peran Ibu Kasur sebagai pembicara di seminar pendidikan.

- (D) Kalimat (8): "Dia banyak menciptakan lagu-lagu anak, seperti Kucingku, Bertepuk Tangan, dan Main Sembunyi." Kalimat ini juga logis dan jelas, menggambarkan kontribusi Ibu Kasur dalam menciptakan lagu anak-anak.

- (E) Kalimat (9): "Ia telah meraih berbagai penghargaan berkat sumbangsihnya dalam dunia pendidikan anak." Kalimat ini logis dan jelas, mengakui penghargaan yang diterima Ibu Kasur atas kontribusinya.

Dengan demikian, (B) Kalimat (3) adalah kalimat yang tidak logis dalam bacaan ini. Struktur kalimatnya yang tidak lengkap, terutama karena tidak adanya subjek yang jelas setelah kata "dengan," membuat kalimat ini tidak jelas dan kurang logis dalam konteksnya.