Untuk menciptakan kalimat pasif yang tepat untuk mengisi rumpang pada paragraf 2, kita perlu memastikan bahwa subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi. Dalam konteks ini, subjek adalah "musik" atau "anak," dan aksi adalah manfaat yang diperoleh dari musik. Mari kita tinjau setiap opsi:

- (A) Anak yang diarahkan pada keterampilan musik memeperoleh kepercayaan diri, kemampuan berbahasa yang lebih baik, dan keterampilan motorik halus. Ini adalah kalimat aktif, bukan pasif, karena subjek "anak" melakukan aksi memperoleh kepercayaan diri.

- (B) Keterampilan yang diperoleh anak dari musik diarahkan untuk meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan berbahasa yang lebih baik, dan keterampilan motorik halus. Ini juga adalah kalimat aktif, karena subjek "keterampilan" melakukan aksi diarahkan.

- (C) Musik diarahkan pada pemerolehan keterampilan untuk kepercayaan diri yang lebih besar, kemampuan berbahasa yang lebih baik, dan keterampilan motorik halus. Ini adalah kalimat pasif karena subjek "musik" menerima aksi diarahkan.

- (D) Anak memperoleh keterampilan yang diarahkan kepada kepercayaan diri yang lebih besar, kemampuan berbahasa yang lebih baik, dan keterampilan motorik halus. Ini adalah kalimat aktif, bukan pasif.

- (E) Keterampilan musik diperoleh anak untuk diarahkan peningkatan kepercayaan diri, kemampuan berbahasa yang lebih baik, dan keterampilan motorik halus. Ini adalah kalimat aktif karena subjek "keterampilan musik" melakukan aksi diperoleh.

Dari analisis ini, (C) "Musik diarahkan pada pemerolehan keterampilan untuk kepercayaan diri yang lebih besar, kemampuan berbahasa yang lebih baik, dan keterampilan motorik halus" adalah pilihan yang paling tepat sebagai kalimat pasif untuk mengisi rumpang pada paragraf 2. Kalimat ini menempatkan "musik" sebagai subjek yang menerima aksi (diarahkan), yang sesuai dengan struktur kalimat pasif.

Membedakan antara kalimat aktif dan pasif penting dalam pemahaman struktur kalimat. Berikut adalah cara untuk membedakannya:

Kalimat Aktif

1. Subjek Melakukan Aksi: Dalam kalimat aktif, subjek adalah pelaku yang melakukan aksi. Subjek biasanya muncul di awal kalimat.
2. Struktur Kalimat: Biasanya berurutan: Subjek - Predikat - Objek. Contoh: "Guru mengajar siswa."
3. Fokus pada Pelaku: Kalimat aktif menekankan pada pelaku aksi.

Kalimat Pasif

1. Subjek Menerima Aksi: Dalam kalimat pasif, subjek adalah penerima aksi. Aksi dilakukan oleh seseorang atau sesuatu lain, yang mungkin tidak selalu disebutkan dalam kalimat.
2. Struktur Kalimat: Biasanya berurutan: Subjek - Predikat (sering menggunakan bentuk kata kerja "to be" dan partisip lampau) - (oleh) Pelaku Aksi. Contoh: "Siswa diajar oleh guru."
3. Fokus pada Aksi atau Objek: Kalimat pasif menekankan pada aksi atau objek yang dipengaruhi oleh aksi, bukan pada pelakunya.

Mengidentifikasi Kalimat Pasif

- Biasanya menggunakan bentuk "to be" (am, is, are, was, were) diikuti oleh partisip lampau (contoh: written, taught, done).

- Pelaku aksi (jika disebutkan) sering diikuti oleh kata "oleh" atau "by" dalam Bahasa Inggris.

Contoh

- Aktif: "Kucing mengejar tikus." (Subjek 'kucing' melakukan aksi)

- Pasif: "Tikus dikejar oleh kucing." (Subjek 'tikus' menerima aksi)

Ingat, pilihan antara kalimat aktif dan pasif dapat bergantung pada apa yang ingin penulis atau pembicara tekanan. Kalimat aktif sering kali dianggap lebih langsung dan dinamis, sedangkan kalimat pasif bisa berguna untuk menekankan hasil aksi atau ketika pelaku aksi tidak diketahui atau tidak penting.