Untuk menentukan cara terbaik dalam menyempurnakan kalimat (2), kita perlu memahami konteks dan struktur kalimat aslinya. Kalimat (2) berbunyi: "Namun kenyataannya, kondisi sosial dan kultural masyarakat kita akhir-akhir ini memang sangat dikhawatirkan."

Mari kita evaluasi setiap opsi yang diberikan:

A. mengganti kata kondisi dengan keadaan
- "Kondisi" dan "keadaan" pada dasarnya memiliki arti yang serupa dalam konteks ini. Mengganti satu dengan yang lain tidak memberikan perbaikan yang signifikan terhadap kalimat.

B. mengganti kata dikhawatirkan dengan mengkhawatirkan
- "Dikhawatirkan" mengindikasikan bahwa ada pihak lain yang merasa khawatir, sedangkan "mengkhawatirkan" secara langsung menggambarkan sifat kondisi yang membuat khawatir. Pilihan ini bisa meningkatkan kejelasan kalimat dengan menyatakan bahwa kondisi itu sendiri secara inheren mengkhawatirkan, bukan hanya subjek dari kekhawatiran orang lain.

C. menghilangkan kata sangat
- Kata "sangat" digunakan untuk menekankan tingkat kekhawatiran. Menghilangkannya mengurangi intensitas pernyataan tanpa secara substansial mengubah makna kalimat.

D. menghilangkan kata memang
- Kata "memang" sering digunakan untuk menegaskan atau mengakui sesuatu yang sudah diketahui atau diterima. Menghilangkannya bisa membuat kalimat lebih langsung, namun efeknya minimal dalam konteks ini.

E. menambah kata ekonomi setelah sosial
- Menambahkan "ekonomi" dapat memperluas konteks dari hanya sosial dan kultural menjadi juga ekonomi. Namun, jika tidak ada informasi lebih lanjut yang menunjukkan bahwa masalah ekonomi juga relevan, penambahan ini mungkin tidak perlu.

Dari pilihan-pilihan ini, opsi (B) mengganti kata dikhawatirkan dengan mengkhawatirkan adalah yang paling memperbaiki kalimat dengan memberikan klarifikasi bahwa kondisi itu sendiri adalah sumber kekhawatiran. Ini meningkatkan ketepatan dan efektivitas kalimat dalam menyampaikan masalah yang dihadapi.