Sebuah buku yang berjudul Pemandangan Umum Industri Film Indonesia 2019 yang diprakarsai oleh Badan Ekonomi Kreatif dan filmindonesia.or.id. menyatakan bahwa industri film Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Pada tahun 2012, Indonesia hanya memiliki 145 bioskop dengan 609 layar. Jumlah ini meningkat tajam menjadi 343 bioskop dengan 1.756 layar pada Desember 2018. Artinya, dalam kurun waktu enam tahun jumlah bioskop bertambah hingga 136,5 persen dan jumlah layar bertambah hingga 188,34 persen.
Sementara, untuk jumlah penonton film pada tahun 2018 di seluruh bioskop Indonesia mencapai angka 51,2 juta. 👏👏👏
.
.
Lalu bagaimana dengan Sektor Pertelevisian.
Semenjak berakhirnya Orde Baru, sektor pertelivisian semakin berkembang. Terdapat belasan bahkan puluhan stasiun TV swasta yang bermunculan, bahkan ribuan jika channel di youtube juga dihitung ~
Tentu dengan grafik yng terus meningkat di kedua bidang tersebut patut disyukuri. Tapi, apakah cukup sampai disitu?
Tentu masalah dan tantangan akan selalu ada. Persaingan dengan produksi luar negeri, berkembangnya teknologi informasi, dan berbagai tantangan dan permasalah lainnya. Lantas, siapa yang bisa menjawab tantangan dan permasalahan tersebut?
Tentu saja sumber daya manusia yang memiliki kemampuan di bidang televisi dan filmyang salah satunya dihasilkan dari Program Studi Sarjana Televisi dan Film.
.
.
.
Lalu, apa itu Program Studi Sarjana Televisi dan Film?
Prodi Televisi dan Film adalah program studi dimana mahassiswanya akan mempelajari proses dan penciptaan bentuk-bentuk di dalam audio visual.
Berbeda dengan Kurikulum Program Studi Sarjana kebanyakan, Mahasiswa prodi ini akan mendapatkan porsi yang lebih banyak dalam praktikum. Kurikulum akan dibuat sedemikian rupa unuk mendukung tingkat kemampuan, keahlian, kreativitas, dan motivasi mahasiswa untuk meningkatkan potensi diri.
Program Studi Televisi dan Film mencetak lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidang manajemen produksi televisi, penulisan naskah, pengarahan acara, tata artistik, tata foto elektronik, dan editing elektronik.
Btw, untuk kamu yang tertarik menjadi aktor atau pemeran film, ada prodi yang lebih sesuai yaitu Prodi Seni Teater.
.
.
.
Jadi bagaimana?
Tertarik untuk ikut mengembangakan industri pertelevisian dan perfilman tanah air?
Jika iya, maka kami hendak berpesan:
Selain sebagai hiburan, Televisi dan Film adalah salah satu media edukasi untuk masyarakat. Maka dari itu, ciptakanlah program acara televisi dan film yang berkualitas dan dapat mendidik masyarakat. Jangan hanya mengutamakan kuantitas seperti jumlah penonton atau rating. 😊
Tapi sebelum memutuskan pilihan - agar tidak salah jalan- kenali lebih dalam lagi Program Studi Sarjana Televisi dan Film dengan membaca ulasan ini sampai tuntas.
Semangat!
Persaingan untuk masuk prodi ini dari tahun ke tahun cukup ketat. Pada SBMPTN Tahun 2019 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Prodi Sarjana Televisi dan Film menarik peminat sebanyak 454 Orang, dengan daya tampung yang disediakan sebanyak 42 Mahasiswa.
Pada tahun tersebut, Prodi ini memiliki jumlah peminat terbanyak kedua setelah Prodi Desain Komunikasi Visual
Sementara itu, Prodi Televisi & Film Unpad memiliki banyak Peminat. Pada Jalur SBMPTN 2018, Prodi ini memiliki Peminat sebanyak 2362 Orang, dengan Daya Tampung hanya 49.
Berbeda dengan kampus lainnya, Mendaftar di Prodi Sarjana Televisi dan Film Unpad tidak diperlukan Portofolio. Selain itu, prodi ini berada dibawah Fakultas Ilmu Komunikasi
✤ Sumber: ltmpt.ac.id
Portofolio SNMPTN-SBMPTN Tahun 2021 bidang Film dan Televisi berisikan:
✤ Sumber: ltmpt.ac.id
Mata Kuliah Semester 1
Mata Kuliah Semester 2
Mata Kuliah Semester 3
Mata Kuliah Semester 4
Mata Kuliah Semester 5
Mata Kuliah Semester 6
Mata Kuliah Semester 7
Mata Kuliah Semester 8
✤ Sumber: Kurikulum PS Televisi dan Film ISI Surakarta
Lulusan Program Studi Televisi dan Film, dapat memilih beberpa karier diantaranya menjadi:
Tips dan cara untuk menjadi sutadara versi International Design Schoo:
Saat ini sudah banyak sekali sekolah ataupun tempat kursus yang menyediakan jurusan perfilman dengan kurikulum yang beragam sesuai dengan yang kamu minati. Dengan mengambil pendidikan secara formal, kamu akan belajar dari ahlinya secara langsung serta mengetahui aturan dan konsep – konsep dasar perfilman, bahkan dengan standar internasional.
✤ Baca selengkapnya di idseducation.com
Program Studi Sarjana Film
Program Studi Sarjana Televisi dan Film
Program Studi D-IV Televisi dan Film
Program Studi D-IV Produksi Film Dan Televisi
Program Studi D-III Produksi Film Dan Televisi
✤ Sumber: banpt.or.id diakses 21 April 2021