Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tata Boga berarti teknik meramu, mengolah, dan menyediakan serta menghidangkan makanan dan minuman.
Pendidikan di bidang tata boga sudah dapat dipelajari pada tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK)
Tapi untuk beberapa orang yang ingin lebih memperdalam ilmunya di bidang tata boga, terdapat pula pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi baik itu pendidikan vokasional atau diploma dan pendidikan akademik atau sarjana.
Kedua jenis pendidikan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional di bidang tata boga, hanya saja pada jenjang sarjana lulusannya juga dapat menjadi tenaga pengajar atau guru pada Sekolah Menengah Kejuruan.
Bahkan jika lulusan sarjana melanjutkan studi pascasarjana atau magister, lulusannya dapat menjadi Dosen.
Tapi tentu saja beban studi sarjana juga lebih berat dibandingkan diploma, karena pada tingkat ini, Mahasiswa juga akan diajarkan banyak mata kuliah terkait ilmu kependidikan dan pengajaran.
.
.
.
Bagaimana kisanak? Sampai disini sudah ada sedikit gambaran tentang pendidikan Tata Boga?
Tertarik?
Sebelum memutuskan pilihan dan agar tidak salah ajalan, kenali lebih dalam lagi tentang program studi ini dengan membaca ulasan ini sampai tuntas!
Semangat!
#1
Biarpun tidak sepopuler Prodi Kedokteran dan Teknik, Prodi Tata Boga memiliki persaingan yang cukup ketat terutama pada prodi berakreditasi A. Misalnya Prodi Seni Kuliner Universitas Negeri Jakarta pada jalur SBMPTN tahun 2018 menarik peminat sebanyak 1399 dimana daya tampungnya hanya 25 orang, sehingga peluang kelulusannya hanya 1.79%.
✤ Sumber: ltmpt.ac.id
#2
Data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyatakan jumlah usaha kuliner di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,55 juta unit atau 67,66% dari total 8,20 juta usaha ekonomi kreatif. Rata-rata tingkat pertumbuhan usaha ekonomi kreatif selama 7 tahun terakhir adalah 9,82%.
✤ Sumber: kemenparekraf.go.id
#3
Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) turut berperan dalam tercapainya pertumbuhan industri makanan dan minuman. Sektor makanan dan minuman ini, mampu memberikan kontribusi tertinggi dengan pertumbuhannya sebesar 12,7% pada tahun 2018.
✤ Sumber: ekbis.sindonews.com
Ilmu Bahan Pangan
Diskripsi Kompetensi:
Peralatan Boga
Deskripsi Kompetensi:
Tata Boga Dasar
Deskripsi Kompetensi:
Desain Menu
Diskripsi Kompetensi:
Dasar Desain Boga
Deskripsi Kompetensi:
Kimia
Deskripsi Kompetensi:
Matematika
Deskripsi Kompetensi:
Perilaku Konsumen
Deskripsi Kompetensi:
Kimia Pangan
Deskripsi Kompetensi:
Mikrobiologi Pangan
Deskripsi Kompetensi:
Statistika
Deskripsi Kompetensi:
Ilmu Gizi
Diskripsi Kompetensi:
Bahasa Inggris Food & Beverage
Deskripsi Kompetensi:
Ekonomi Perusahaan
Deskripsi Kompetensi:
Komputer
Deskripsi Kompetensi:
Manajemen Usaha Boga
Deskripsi Kompetensi:
Pengendalian Mutu Makanan
Diskripsi Kompetensi:
Dietetika
Deskripsi Kompetensi:
Rancangan Percobaan
Deskripsi Kompetensi
Anatomi Fisiologi
Deskripsi Kompetensi:
Pengelolaan Makanan Indonesia
Deskripsi Kompetensi:
Pengelolaan Makanan Oriental
Deskripsi Kompetensi:
Penulisan Karya Ilmiah
Kompetensi Dasar:
Pengelolaan Makanan Kontinental
Deskripsi Kompetensi:
Pengelolaan Dan Penyajian Minuman
Deskripsi Kompetensi:
Teknologi Pengolahan Patiseri
Deskripsi Kompetensi:
Manajemen Pelayanan Makanan Dan Minuman
Deskripsi Kompetensi:
Teknologi Pengolahan Roti
Deskripsi Kompetensi:
Pengawetan Makanan
Deskripsi Kompetensi:
Dekorasi Hidangan
Deskripsi Kompetensi:
Teknik Pengolahan Makanan Industri
Deskripsi Kompetensi:
Pengemasan
Deskripsi Kompetensi:
Karya Cipta Boga
Deskripsi Kompetensi:
Kuliah Kerja Usaha Restoran
Deskripsi Kompetensi:
Kurikulum Pendidikan Teknologi Kejuruan
Deskripsi Kompetensi:
Sumber Belajar
Deskripsi Kompetensi:
Perencanaan Pembelajaran
Deskripsi Kompetensi:
Evaluasi Pembelajaran
Deskripsi Kompetensi Dasar:
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Deskripsi Kompetensi
Kewirausahaan
Deskripsi Kompetensi:
Pembelajaran Mikro
Deskripsi Kompetensi:
Kajian Dan Praktik Lapangan (KPL)
Deskripsi Kompetensi:
Praktik Industri
Deskripsi Kompetensi:
Etika Profesi Keguruan
Deskripsi Kompetensi:
Komunikasi Pendidikan
Deskripsi Kompetensi:
Psikologi
Deskripsi Kompetensi:
Metodologi Penelitian
Deskripsi Kompetensi:
Skripsi
Deskripsi Kompetensi:
✤ Sumber: Kurikulum PS Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang
✤ Sumber: Kurikulum PS Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang
Muti
...yang paling menyenangkan waktu praktek itu adalah saling menyicipi masakan teman satu sama lain.
"eh, ini bahannya apa aja? bagi resepnya dong!"
"ihhh, enaaaak"
"kok kurang asin gitu"
percakapan kayak gini udah lumrah kalau kalian saling berbagi makanan habis praktek
*gataunya yang tadinya laper langsung kenyang*
*lumayan ganjel perut daritadi nahan laper belum sarapan*
...
dosen praktekmu killer? tenang, itu semua demi kebaikanmu!
coba deh kalian nonton acara Hell Kitchen, gimana Chef Juna begitu garang kepada para kontestan. akting? gue rasa sih gacuma sekedar akting semata, didapur kedisiplinan dan menjadi pribadi yang cekat memang sudah harus melekat jika ingin menjadi juru masak.
coba bayangkan jika juru masak tak disiplin dan ga cekatan, sedangkan ada pesanan menanti. bisa-bisa pelanggan keburu pergi~~
✤ Baca selengkapnya di justmuti.blogspot.com
Muhammad Rafi
...Meskipun boga itu bisa dibilang masa depannya menjanjikan tapi pas lo harus mencapai kesuksesaan yang bakal menjadi chef hebat + digaji lebih dari RP.10jt/bulan itu dengan mengularkan biaya yang menurut gue cukup banyak untuk praktek, beli peralatan seperti pisau, jas cook dll.
tapi jangan khawatir itu semua bisa terbayarkan kalo lo bener - bener serius kuliah di prodi boga dan semua biaya yang udah orangtua lo keluarin buat biaya kuliah lo bakal terbayar paling lama 2th lo bekerja (biasanya setahun udah bisa menghasilkan uang yang ngelebihin pengeluaran lo waktu lo kuliah).
Terus buat para cowok yang pengen banget jadi chef jangan malu masuk di boga karena banyak yang bilang itu kan buat cewek, cowok yang belajar di boga kan melambai (you know what I meanlah), itu semua salah! karena gue dan temen - temen gue juga anak boga dan gak ada yang satupun melambai tuh dan lo harus tau ternyata lebih banyak cowok dibanding cewek yang kerja di bagian kitchen.
kenapa bisa gitu? ya karena kenyataannya tenaga cowok lebih kuat dan yang cewek biasanya kerja dibagian pastry, garnish tapi gak sedikit juga ya cewek yang kerja buat ngolah makanan.
✤ Baca selengkapnya di muhammad-raafi.blogspot.com
Miftahul Hadi
...Gimana rasanya belajar di prodi ini? menurut gue belajar di boga seru, karna tuh belajar di boga tuh ga bakal ketinggalan jaman lah, kalau kata ketua prodi gue mah selama manusia masih butuh makanan orang boga ga akan pernah kesusahan.
terus tuh elu bakal dapet pengalaman yang beda lah dari temen temen lu yang lain. pokoknya TOP untuk elu yg suka cari pengalaman yang beda dari yang lain.
tp aga miris sih emang kalau denger omongan orang yg ngga ngerti sama sekali sama dunia boga.
orang tuh bakal mandang kita kaya" ih apaan sih kuliah di tata boga, pembantu gue ga usah kuliah juga bisa masak'' ya pokoknya semacem itu lah, percaya sama gue masak yang sebenar benarnya masak tuh ngga gampang, ngga segampang ngebalikin badan lu kalau ada orang yang manggil elu.
✤ Baca selengkapnya di mifftahhadi.blogspot.com
Sakti
...Jadi kalau ada yang tanya “pendidikan tata boga itu apa sih sak?” Dari yang aku jalani dari semester 1 sampai sekarang, bisa aku ambil kesimpulan bahwa program studi pendidikan tata boga itu gak bisa diremehin, jadi kita belajar jadi guru profesional dalam bidang tata boga yang dituntut menguasai bidang tata boga dengan segala teori dan praktek mengenai makanan dan seluk beluknya.
Kenapa aku bilang pendidikan tata boga gak bisa diremehin? Karena prodi tata boga itu gak gampang, gak cuma masak doang, tapi masak dengan ilmu dan dibarengi pula dengan ilmu ilmu yang menunjang kita menjadi guru profesional.
Kalau ada yang bilang, “wah tata boga, pasti melambai yaa?” (Dengan nada ngejek penuh cacian)
Aku sih tinggal bilang dengan santai, “itu salaahh”. Karena aku sendiri yang mengalami, di stambuk 2013 itu ada beberapa cowok yang masuk ke tata boga dan gak ada yang namanya melambai (ban*i). Semuanya jantan kayak aku gini #eaa haha.
Intinya sih, faktanya banyak sekali di dunia boga yang menggunakan jasa cowo dibandingkan cewe, karena fisik yang lebih kuat dan cekatan, walaupun ada juga ya cewe yang masuk ke kitchen dan biasanya cewe akan milih untuk konsentrasi di bidang patisery dibandingkan kitchen
✤ Baca selengkapnya di blognyasakti.wordpress.com
Lulusan Program Studi Tata Boga dapat menjadi koki, chef, atau juru masak. selain itu lulusan sarjana pendidikan tata biga juga dapat menjadi guru SMK dan Guru kursus masak.
Pilihan yang paling seksi tentu saja ikut masterchef membuka usaha di bidang makanan dan minuman dan membuka lapangan pekerjaan untuk meembantu pemerintah mengurangi pengangguran dan kegabutan :)
Prodi Sarjana Pendidikan Tata Boga Akreditasi A
Prodi Sarjana Pendidikan Tata Boga Akreditasi B
Prodi D-IV Tata Boga
Prodi D-III Tata Boga
Prodi D-III Manajemen Tata Boga
✤ Sumber: banpt.or.id diakses 21 April 2021