Ulasan Program Studi Sarjana
Sastra Jerman


ZEBRACROSS.ID - 03/05/2021

Jerman adalah negara dengan penduduk yang paling padat di Uni Eropa. Negara dengan perekonomian yang kuat dan salah satu yang terbaik di Dunia.

Negara dimana banyak inovasi lahir dan membuat perubahan besar bagi seluruh dunia.

Kehebatan ini tentu tidak terlepas dari warganya yang juga luar biasa hebat.

Johannes Gutenberg telah mengubah dunia dengan ditemukannya teknik cetak dengan huruf yang dapat digerakkan.

Karl Marx seorang filsuf, ekonom, sejarawan, yang kita temukan di buku-buku pelajaran telah mengubah ”Ekonomi Politik” dengan pemikirannya yang revulusioner.

Gottfried Wilhelm Leibniz seorang filsuf, ahli matematika, hukum dan teknik menemukan sistem numerik biner dan mengembangkan perhitungan infinitesimal.

Löb Strauss yang dilahirkan di kota Buttenheim, dan dikemudian hari namanya lebih dikenal sebagai Levi Strauss telah menemukan celana denim yang hampir dimiliki semua orang.

Ludwig van Beethovenseorang komponis musik klasik yang diketahui hampir semua masyarakat dunia (yang suka musik klasik).

Cinta Laura Kiehl?

.

.

.

Jadi, apa itu Program Studi Sastra Jerman?

Sastra Jerman adalah kajian terkait sastra yang berkaitan dengan negara Jerman atau ditulis dengan Bahasa Jerman.

BTW, Bahasa Jerman tidak hanya digunakan di Jerman saja. Beberapa negara yang juga menggunakan Bahasa jerman adalah Belgia, Austria, Swiss, Luxembourg, dan Lichtenstein.

Berbeda dengan program studi Pendidikan Bahasa Jerman yang lebih fokus pada Bahasa Jerman, Program Studi Sastra Jerman memiliki lingkup bahasan yang lebih luas, mulai dari Kesusatraan, Kebudayaan, Pariwisata, Sosiologi, hingga Sejarah.

Jadi, jika kamu memiliki tujuan untuk menjadi Guru Bahasa Jerman, lebih baik Pilih Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman ajah. Oke?

Lalu, apakah lulusan Sastra Jerman gak bisa jadi Guru?

Bisa-bisa aja sih, cuma memang bukan disana fokusnya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, lingkup bahasan dari Prodi ini lebih luas, sehingga pilihan karier setelah lulus juga lebih luas.

Dengan pemahanan yang lebih mendalam tentang Jerman, lulusan sastra Jerman juga bisa menjadi Diplomat, Interpreter, Jurnalis, Reporter, Kritikus Sastra, Peneliti Sastra dan Budaya, bahkan dengan wawasan yang lengkap tentang jerman juga bisa membuka peluang usaha di bidang perdagangan impor-ekspor, traveling, dan masih banyak lainnya.

Bagaimana? Sampai disini sudah lumayan ada gambaran tentang Program Studi Sarjana Sastra Jerman?

Tertarik?

Sebelum memutuskan pilihan, kenali lebih dalam lagi tentang Prodi Sarjana Sastra Jerman dengan membaca ulasan ini sampai tuntas. Oke?

Semangat!

Sebagai alat ukur kemampuan bahasa Jerman standar internasional, saat ini telah dikembangkan standar kemampuan bahasa Eropa yang disebut dengan Europäische Referenzrahmen dan kemampuan dikelompokkan menjadi enam tingkatan yaitu A1, A2, B1, B2, C1 dan C2.

Tingkatan A menunjukkan kemampuan dasar, tingkatan B kemampuan tingkat menengah dan tingkat C kemampuan tingkat lanjut.

Tingkatan A1

  • Dapat memahami dan menggunakan ekspresi sehari-hari yang akrab dan kalimat yang sangat sederhana, yang berhubungan dengan pemuasan kebutuhan konkret.
  • Dapat memperkenalkan dirinya dan orang lain serta bertanya kepada orang lain tentang diri mereka sendiri - mis. di mana mereka tinggal, siapa yang mereka kenal dan apa yang mereka miliki - dan dapat menanggapi pertanyaan-pertanyaan semacam ini.
  • Dapat berkomunikasi dengan cara yang sederhana jika orang yang mereka ajak bicara berbicara perlahan dan jelas dan bersedia

Tingkatan A2

  • Dapat memahami kalimat dan ungkapan yang umum digunakan yang terkait dengan topik yang berkaitan langsung dengan keadaan langsungnya (mis. Informasi pribadi atau informasi tentang keluarganya, belanja, pekerjaan, lingkungan sekitar).
  • Dapat membuat dirinya dipahami dalam situasi sederhana dan rutin yang berhubungan dengan pertukaran informasi yang sederhana dan langsung tentang topik yang umum dan umum.
  • Dapat menggambarkan latar belakang dan pendidikannya, lingkungan sekitar dan hal-hal lain yang terkait dengan kebutuhan mendesak dengan cara yang sederhana.

Tingkatan B1

  • Dapat memahami poin utama saat jelas, bahasa standar digunakan dan fokusnya adalah pada topik yang akrab terkait dengan pekerjaan, sekolah, waktu luang, dll.
  • Dapat menangani sebagian besar situasi yang biasanya ditemui saat bepergian di wilayah bahasa.
  • Dapat mengekspresikan dirinya secara sederhana dan koheren mengenai topik dan bidang minat pribadi yang sudah dikenal.
  • Dapat melaporkan pengalaman dan peristiwa, menggambarkan impian, harapan dan tujuan serta membuat pernyataan singkat untuk membenarkan atau menjelaskan pandangan dan rencananya sendiri.

Tingkatan B2

  • Dapat memahami isi utama teks kompleks pada topik konkret dan abstrak; juga memahami diskusi khusus dalam bidang spesialisasi utamanya sendiri.
  • Dapat berkomunikasi secara spontan dan lancar sehingga percakapan normal dengan penutur asli dapat dilakukan dengan mudah tanpa banyak usaha di kedua sisi.
  • Dapat mengekspresikan dirinya pada berbagai topik dengan cara yang jelas dan terperinci, menjelaskan posisinya tentang masalah saat ini dan menunjukkan manfaat dan kelemahan berbagai opsi.

Tingkatan C1

  • Dapat memahami berbagai macam teks yang menantang, lebih panjang dan juga memahami makna tersirat.
  • Dapat mengekspresikan dirinya secara spontan dan lancar tanpa harus mencari kata-kata secara teratur dan nyata.
  • Dapat menggunakan bahasa secara efektif dan fleksibel dalam kehidupan sosial dan profesionalnya atau dalam pelatihan dan studi.
  • Dapat membuat pernyataan yang jelas, terstruktur dan terperinci pada topik yang kompleks dan menerapkan berbagai cara asosiasi teks dengan tepat dalam proses.

Tingkatan C2

  • Dapat dengan mudah memahami hampir semua yang dia baca atau dengar.
  • Dapat meringkas informasi dari berbagai sumber tertulis dan lisan, secara logis menceritakan alasan dan penjelasannya.
  • Dapat mengekspresikan dirinya secara spontan dengan kefasihan dan ketelitian yang tinggi dan juga membuat nuansa makna yang lebih jelas dalam topik yang lebih kompleks.


Adapun yang berwenang untuk menyelenggarakan uji kemampuan bahasa dengan standar Eropa ini adalah Goethe Institut. Goethe Institut adalah salah satu institusi dari negara jerman yang berada di seluruh dunia termasuk di indonesia.

Untuk informasi lebih lengkap kamu dapat mengunjungi website resminya di www.goethe.de.

Dikutip dari situs www.goethe.de, setidaknya ada 10 alasan kenapa kamu harus belajar bahasa jerman:

  1. BISNIS
  2. Mengetahui bahasa mitra bisnis Jerman Anda meningkatkan hubungan Anda dan karenanya peluang Anda untuk komunikasi dan kesuksesan yang efektif.

  3. KARIR GLOBAL
  4. Pengetahuan tentang Jerman meningkatkan peluang kerja Anda dengan perusahaan Jerman dan asing di negara Anda dan di luar negeri. Kemahiran dalam bahasa Jerman membantu Anda berfungsi secara produktif bagi pemberi kerja dengan koneksi bisnis global.

  5. INDUSTRI PARIWISATA DAN PERHOTELAN
  6. Wisatawan dari negara-negara berbahasa Jerman melakukan perjalanan jauh dan jauh, dan merupakan pembelanja terbesar di dunia saat berlibur. Mereka menghargai dirawat oleh staf dan pemandu wisata berbahasa Jerman.

  7. SAINS DAN PENELITIAN
  8. Bahasa Jerman adalah bahasa ilmiah kedua yang paling umum digunakan. Jerman adalah kontributor ketiga terbesar untuk penelitian dan pengembangan dan menawarkan beasiswa penelitian kepada para ilmuwan dari luar negeri.

  9. KOMUNIKASI
  10. Perkembangan dalam media, teknologi informasi dan komunikasi membutuhkan komunikator multibahasa. Berbagai situs web penting berada di Jerman dan di seluruh dunia, Jerman berada di peringkat nomor 5 dalam hal publikasi tahunan buku-buku baru. Pengetahuan bahasa Jerman karenanya menawarkan Anda akses yang luas ke informasi. [Wikipedia, 2014]

  11. PEMAHAMAN BUDAYA
  12. Belajar Bahasa Jerman memberi Anda wawasan tentang cara hidup, dan harapan dan impian orang-orang di negara-negara berbahasa Jerman, memperluas wawasan Anda.

  13. PERJALANAN
  14. Manfaatkan perjalanan Anda tidak hanya di negara-negara berbahasa Jerman, tetapi di banyak negara Eropa lainnya di mana bahasa Jerman digunakan secara luas, terutama di Eropa Timur.

  15. KENIKMATAN SASTRA, MUSIK, SENI, DAN FILSAFAT
  16. Jerman adalah bahasa Goethe, Kafka, Mozart, Bach dan Beethoven. Nikmati membaca dan / atau mendengarkan karya-karya mereka dalam bahasa asli mereka.

  17. PELUANG UNTUK BELAJAR DAN BEKERJA DI JERMAN
  18. Jerman memberikan banyak beasiswa dan dukungan lain untuk belajar di Jerman. Visa liburan kerja tersedia untuk orang asing muda dari berbagai negara, dan visa khusus ditawarkan kepada pekerja terampil dan profesional.

  19. PELUANG UNTUK PERTUKARAN
  20. Ada berbagai program pertukaran untuk siswa sekolah dan mahasiswa antara Jerman dan banyak negara di dunia.

Bahasa Jerman Dalam Konteks Pengajaran

Mata kuliah ini menyampaikan berbagai istilah dan aspek dalam bidang Pengajaran Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing. Mahasiswa akan mempelajari faktor-faktor dalam penyelenggaraan pembelajaran bahasa asing dan pengaruhnya satu sama lain. Selain itu, mahasiswa akan mendiskusikan dan merefleksikan pengalaman mereka selama belajar dan melihat berbagai aspek dari segi pengajaran.


Bahasa Jerman Dasar A

Mata Kuliah ini melatih mahasiswa agar terampil berbahasa Jerman pada tingkat Dasar atau pada tataran struktur yang masih sangat sederhana meliputi kemahiran membaca, menulis, mendengar/menyimak dan berbicara. Mahasiswa mampu berkomunikasi dan mengungkapkan pendapat mengenai topik-topik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari misalnya saling memperkenalkan diri dan menanyakan kabar masing-masing.


Bahasa Jerman Dasar B

Mata kuliah ini diselenggarakan tiga kali tatap muka per minggu. Dalam kuliah ini diberikan pelajaran bahasa Jerman baik lisan maupun tulisan untuk pemula. Materi yang diajarkan terkait dengan keempat ketrampilan/kemahiran berbahasa berasal dari berbagai jenis teks, misalnya teks berupa dialog, teks sederhana disertai gambar-gambar yang menarik tentang Jerman.


Bahasa Jerman I

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jerman secara lisan dan tertulis sesuai tingkat kemahiran berbahasa yang disesuaikan dengan standar Uni Eropa, yaitu A1. Untuk melatih pemahaman teks dan untuk memperluas khazanah kosakata, mahasiswa diberikan teks-teks dengan tema tertentu. Untuk melatih pendengaran, mahasiswa diperdengarkan teks-teks atau dialog-dialog, menonton video, film singkat. Kemudian, mahasiswa membuat latihan-latihan kosakata dan latihan untuk pemahaman teks, baik teks lisan maupun teks tertulis.


Bahasa Jerman II

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jerman secara lisan dan tulisan sesuai standar Uni Eropa A1/A2. Mahasiswa dilatih untuk memahami dan mampu berkomunikasi dengan bahasa Jerman secara lisan dan tulisan. Untuk bisa menggunakan bahasa Jerman dalam berkomunikasi melalui media tertulis, mahasiswa memulainya dengan membaca teks-teks dengan tema tertentu, mempelajari kosa kata, dan tata bahasanya. Bahasa pengantar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah bahasa Jerman.


Bahasa Jerman III

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jerman secara lisan dan tulisan sesuai standar Uni Eropa B1. Untuk melatih pemahaman teks dan untuk memperluas khazanah kosakata, mahasiswa diberikan teks-teks dengan tema tertentu. Untuk melatih pendengaran, mahasiswa diperdengarkan teks-teks atau dialog-dialog, menonton video, film singkat. Bahasa pengantar yang digunakan dalam kuliah ini adalah bahasa Jerman.


Bahasa Jerman IV

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jerman secara lisan dan tulisan sesuai standar Uni Eropa B1. Kemudian, mahasiswa membuat latihan-latihan kosakata dan latihan untuk pemahaman teks, baik teks lisan maupun teks tertulis. Sebagai latihan tambahan, mahasiswa menceritakan kembali isi teks yang mereka baca dan dengar, mahasiswa menuliskan pendapat mereka mengenai apa yang telah mereka dengar dan baca. Bahasa pengantar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah bahasa Jerman.


Bahasa Jerman V

Mata Kuliah Bahasa Jerman V melatih mahasiswa agar terampil berbahasa Jerman pada tingkat B.2.1. Pada tingkat B.2.1 mahasiswa mampu berkomunikasi dengan penutur Bahasa Jerman yang menggunakan Bahasa jerman standar. Di samping itu mahasiswa mampu berdiskusi dan mengungkapkan pendapat mengenai masalah-masalah aktual baik secara lisan maupun melalui media tulis. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Jerman.


Bahasa Jerman Vi

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jerman secara lisan dan tulisan sesuai standar Uni Eropa B2.2. Pada tingkat B.2.2 mahasiswa mampu berkomunikasi dengan penutur jati Bahasa Jerman denganlancar sesuai dengan situasi penuturan. Mahasiswa mampu berdiskusi dan menyampaikan dan mempertahankan pendapat dengan ungkapan-ungkapan yang tepat. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Jerman.


Budaya Jerman Kontemporer

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan perkembangan budaya Jerman yang aktual atau masa kini (kontemporer) dengan menganalisis produk-produk budaya dalam media, seperti film, komik, sastra, dll. Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan kebudayaan Jerman masa kini melalui analisis produk dan artefak budaya yang actual. Pada mata kuliah ini diterapkan aktivitas belajar, seperti small group discussion, cooperative learning. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Budaya Urban Di Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis fenomena kebudayaan yang timbul dalam kota-kota besar di Jerman yang sering disebut sebagai budaya urban dan terdapat dalam teks, maupun media lainnya seperti film, komik, televisi, dsb. Sebagai kelanjutan dari mata kuliah budaya kontemporer, budaya urban memfokuskan diri pada fenomena budaya yang timbul di kota-kota besar di jerman. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Fonetik Dan Fonologi Jerman

Mata kuliah ini merupakan pengantar untuk memahami bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, khususnya bunyi-bunyi bahasa Jerman. Di dalam mata kuliah ini dipelajari sistem fonetik dan fonologi bahasa Jerman berdasarkan analisis serta pemerian bunyi-bunyi bahasa Jerman secara fonetis dan fonologis. Di dalam mata kuliah ini dipelajari bagaimana bunyi-bunyi vokal dan konsonan bahasa Jerman dihasilkan, klasifikasi dan kriteria bunyi-bunyi bahasa Jerman secara fonetis, serta ciri-ciri distingtifnya.


Kebudayaan Indonesia

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengidentifikasi corak-corak kebudayaan Indonesia dan menjelaskan dinamika kebudayaan Indonesia. Dengan aktivitas belajar aktif seperti discovery learning dan small group discussion, pembahasan berfokus pada ruang lingkup batasan kebudayaan; corak budaya Indonesia; serta dinamika budaya Indonesia. Bahasa pengantar dalam kuliah ini adalah bahasa Indonesia.


Kesusastraan Jerman A

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan kesusastraan Jerman tahap dasar (A), yang dimulai dengan pengenalan genre karya sastra. Genre karya sastra yang dibahas pada mata kuliah ini berfokus pada membahasan karakter dan ciri-ciri genre prosa dan puisi (misalnya dongeng, fabel, cerita pendek, lagu, ode, konkrete Poesi) dan memperkenalkan istilah-istilah sastra. Bahasa pengantar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah bahasa Indonesia.


Kesusastraan Jerman B

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan genre karya sastra kepada pembahasan mengenai teater. Dalam mata kuliah ini mahasiswa mendapat wawasan mengenai teori dasar dan sejarah teater, berfokus pada sejarah dan teori teater Eropa (khususnya Jerman). Agar mendapat wawasan yang interkultural, maka selain teater Jerman, dibahas pula teater Asia (khususnya Indonesia) serta perbandingan keduanya. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Komunikasi Antarbudaya

Kuliah ini membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk berkomunikasi antarbudaya dengan penutur yang berlatar belakang budaya Jerman. Dalam perkuliahan ini fokus bahasan bukan hanya melatih ungkapan-ungkapan bahasa Jerman yang lazim digunakan dalam berbagai situasi percakapan, namun pembahasan terutama terkait dengan perbedaan skemata penutur bahasa Indonesia dengan penutur bahasa Jerman, yang sering menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi antarbudaya.


Korespondensi & Bahasa Jerman BISNIS

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan bahasa Jerman lanjutan, yang dilengkapi oleh kosakata dan ungkapan-ungkapan bahasa Jerman dalam bidang bisnis. Mata kuliah ini mempersiapkan mahasiswa agar bisa terjun ke dunia kerja secara kompeten, apabila setelah mereka lulus, mereka ingin bekerja di perusahaan, di mana bahasa Jerman secara aktif digunakan.


Kritik Sastra Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menganalisis berbagai piranti sastra yang berhubungan dengan kajian sastra Jerman, baik berupa pendekatan teoritis untuk mengkaji teks maupun pemahaman mengenai ruang lingkup sosial budaya yang mendukung teks-teks sastra tersebut. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Manusia Dan Masyarakat Indonesia

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan (a) konsep dasar tentang manusia, sosialisasi, status, peran, hak, kewajiban, (b) hubungan antarkelompok dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, dan (c) sikap menghargai keberagaman suku bangsa/etnik Indonesia dan bangsa lain dalam konteks global.


Menulis Dan Berbicara Bahasa Jerman

Mata kuliah ini memperdalam materi-materi yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa Jerman III. Mahasiswa menulis karangan berjenis deskritif, naratif, dan argumentatif. Kemudian, hasil tulisan mahasiswa dibicarakan bersaman-sama sehingga mahasiswa mengetahui kesalahan mereka dan dengan demikian. Materi tata bahasa pun disesuaikan dengan materi tata bahasa yang terdapat dalam buku STUDIO D, A 2 (pelajaran 11-12) dan STUDIO D, B1 (pelajaran 1?4).


Modernisasi Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjabarkan proses masuknya Jerman ke masa industrialisasi beserta dampaknya di bidang sosial, politik, dan budaya. Selain itu, mata kuliah membahas dampak yang dibawa oleh industrialisasi dalam bidang soaial. Misalnya, bagaimana perubahan fungsi dan peran keluarga, perubahan yang terjadi dalam pekerjaan, urbanisasi, dsb. Mata kuliah ini menutup sejarah kebudayaan Jerman sebagai latar belakang kebudayaan masa kini di Jerman yang akan menjadi bahasan dalam 3 semester berikutnya. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Morfologi Dan Sintaksis Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan proses pembentukan kata dan kalimat bahasa Jerman. Mata kuliah ini adalah mata kuliah linguistik yang membahas secara mendalam morfologi dan sintaksis. Pada awal pertemuan, mahasiswa diberi penjelasan secara umum mengenai morfologi dan peristilahannya. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Mosaik Kebudayaan Jerman

Sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan selayang pandang kebudayaan Jerman yang ditujukan kepada mahasiswa di luar FIB dan juga di dalam FIB (kecuali Prodi Jerman) agar mendapatkan kompetensi interkultural budaya Jerman. Kompetensi ini dapat diaplikasikan ketika mahasiswa melanjutkan ke jejang S2 dan S3 di perguruan tinggi di Jerman (mengingat tersedianya tiap tahun 150 bea siswa debt swap dari pemerintah Jerman) atau pun ketika bekerja di perusahaan asing yang berbahasa Jerman.


Pengetahuan Kebudayaan Jerman A

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan latar belakang pengetahuan mengenai asal-usul kebudayaan Jerman dari masa suku bangsa Germania. Selain itu, dibicarakan juga mengenai era-era di dalam sejarah kebudayaan Jerman sampai pada era Renaissance. Latar belakang sejarah diberikan melalui pembahasan karakteristik setiap jaman yang merupakan tonggak-tonggak kebudayaan Eropa. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Pengetahuan Kebudayaan Jerman B

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan latar belakang pengetahuan mengenai dari masa ke masa, dengan penekanan pada pencerahan sampai pada paruh pertama abad ke-19. Ruang lingkup materi yang dibahas meliputi seni di masa Klassik, Weimarer Klassik, Prussia dan nasionalisme Jerman, termasuk nasionalisme dalam sastra, industrialisa-si dan perkembangan sosial, dekadensi dan modernisasi. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Perkembangan Kesusastraan Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep dan istilah dasar yang perlu diketahui dalam ilmu Susastra secara umum kemudian dilanjutkan dengan mengenalan perkembangan kesusastraan Jerman dari masa Mittelalter sampai Neue Zeit. Dalam mata kuliah ini mahasiswa dilatih agar memahami konsep dan istilah-istilah dasar yang ada dalam ilmu susastra. pengantar yang digunakan pada mata kuliah ini adalah bahasa Indonesia.


Ragam Bahasa Jerman Profesional

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis bahasa surat kabar Jerman dan bahasa iklan Jerman. Selama kuliah, mahasiswa diberikan pengetahuan dan teori mengenai bahasa surat kabar Jerman, cara menulis berita dalam bahasa Jerman sesuai dengan kaidah bahasa Jerman, cara menganalisis teks-teks surat kabar berbahasa Jerman. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Sastra Kontemporer Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan perkembangan sastra Jerman kontemporer dan ciri-cirinya. Telaah sastra Jerman kontemporer akan dikaitkan dengan teks-teks sastra yang aktual di Jerman. Dalam kuliah ini mahasiswa dilatih untuk memahami ruang lingkup sastra kontemporer dan wacana aktual yang mendukung teks-teks tersebut. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Sastra Urban Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menganalisis gaya hidup urban di Jerman melalui pembahasan teks sastra Jerman yang mencerminkan kehidupan urban baik lewat isi maupun dari gaya penulisan dengan menggunakan karya sastra, media cetak dan media internet/virtual. Fenomena urban yang berkaitan dengan dinamika kehidupan yang tinggi menyebabkan terciptanya perubahan dalam masyarakat. Bahasa pengantar yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah bahasa Indonesia.


Semantik Danpragmatik Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan konsep- konsep dasar semantik dan pragmatik dengan latar belakang bahasa dan budaya Jerman sehingga mahasiswa dapat mengidentifikasi makna pada tataran kata, kalimat dan wacana, menginterpretasikan dan menyimpulkan makna pertuturan dalam komunikasi berbahasa Jerman. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Sosiolinguistik

Mata kuliah ini mengkaji bahasa dengan dimensi kemasyarakatan, yaitu mengkaji bahasa Jerman dalam konteks dan budaya, menghubungkan faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri dan ragam bahasa Jerman dalam situasi sosial dan budaya. Sosiolinguistik mengkaji bahasa Jerman dan penggunaan bahasa Jerman dalam masyarakatnya. Dalam kuliah ini, mahasiswa juga mempelajari variasi bahasa Jerman tertulis dan lisan, bahasa standar dan nonstandar, ciri-ciri bahasa ekonomi, bahasa teknik, dan bahasa surat kabar.


Telaah Teks Bahasa Jerman

Mata kuliah ini memperdalam materi-materi yang diberikan dalam mata kuliah Bahasa Jerman IV. Teks Bacaan untuk mata kuliah ini merupakan teks-teks aktual yang diambil dari internet serta majalah dan surat kabar berbahasa Jerman sehingga kosakata mahasiswa mengenai suatu topik tertentu dapat berkembang. Mahasiswa mendiskusikan isi sebuah teks, kosakata, dan menelaah teks tersebut.


Terjemahan Jerman-Indonesia A

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menggunakan teori-teori terjemahan dalam menerjemahkan teks-teks berbahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kepada mahasiswa juga diberikan teks-teks hasil terjemahan untuk didiskusikan di kelas berdasarkan teori-teori terjemahan yang telah mereka pelajari. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Terjemahan Jerman-Indonesia B

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk terampil menerjemahkan teks-teks pendek berbahasa Jerman yang disesuaikan dengan kemampuan berbahasa Jerman mahasiswa, yaitu B1 (sesuai dengan kemahiran bahasa standar Uni Eropa). Teks-teks tersebut akan mahasiswa terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Teks-teks yang akan diterjemahkan merupakan teks-teks bertemakan politik Jerman, gaya hidup di Jerman, Ekonomi Jerman, dokumen pendek berbahasa Jerman. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


Test Daf

Mata kuliah ini merupakan pengantar untuk dapat mengikuti ujian TestDaF, yaitu ujian untuk tingkat menengah dan tingkat atas. Dalam mata kuliah ini, dipelajari 4 (empat) kemahiran bahasa, yaitu kemahiran membaca (LV), kemahiran menyimak (HV), kemahiran menulis (SA), dan kemahiran berbicara (MA). Untuk itu, diadakan analisa dan latihan tentang langkah-langkah mengerjakan soal ujian. Untuk itu, dilatih secara detil masing-masing komponen ujian.


Wacana Dalam Budaya Kontemporer Jerman

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menganalisis wacana seperti yang dikemukakan oleh pemikir pasca strukturalisme Michel Foucault dan dijabarkan oleh Sara Mills di dalam buku-bukunya. Wacana dapat ditemukan di mana-mana karena wacana adalah isu, tema yang dibahas dan dibicarakan. Akan tetapi, yang merupakan bahasan untuk mata kuliah ini adalah wacana yang terbentuk dan terkumpul di dalam tema-tema tertentu, seperti feminisme, dsb. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.


✤ Sumber: Kurikulum PS Sarjana Sastra Jerman Universitas Indonesia

  1. Mampu mengaplikasikan empat kompetensi dasar (mendengar, membaca, menulis, dan berbicara) dan gramatika bahasa Jerman dengan tingkat kemampuan bahasa Jerman B1 dalam komunikasi lisan dan tulisan.
  2. Memiliki kapasitas dan kemampuan berkomunikasi secara aktif baik lisan dan tulisan dalam menggunakan ungkapan-ungkapan dan kalimat-kalimat dalam Bahasa Jerman dengan tingkat kemampuan B1.
  3. Menguasai geografi dan budaya Jerman, baik secara tekstual maupun kontekstual, dan mengaplikasikannya untuk mengembangkan pengetahuan interkultural antara Indonesia dan Jerman.
  4. Mengenal dan memahami teknik-teknik dan metode penerjemahan Indonesia-Jerman dan Jerman-Indonesia secara lisan maupun tulisan.
  5. Mengenal dan memahami sejarah, teori dasar, aliran, dan metode dalam kesusastraan dan linguistik Jerman.
  6. Memiliki pemahaman yang baik tentang kewirausahaan, kepariwisataan, dan kajian budaya Jerman serta mampu mengaplikasikannya dalam memproduksi teks dan saat berkomunikasi secara lisan dengan tingkat B1.
  7. Mahir menulis karya ilmiah dengan menerapkan teori dan metode penelitian dalam bidang kajian sastra, linguistik, penerjemahan, dan budaya dalam kerangka kerja ilmiah.
  8. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan kepribadian dengan berbasis pada pemahaman yang baik tentang agama, kewarganegaraan, bahasa, logika, serta kondisi sosial, ekonomi, dan politik masyarakat terutama yang terkait dengan kejermanan.

✤ Sumber: Sastra Jerman Universitas Padjadjaran

Katherina Anatasya Samosir

... di Sastra Jerman itu dimulai dari tingkat yang paling dasar seperti perkenalan dan angka dalam bahasa Jerman. Tapi ada baiknya belajar bahasanya dulu agar bisa mempermudah dalam mengikuti mata kuliahnya kedepan, contohnya Sprache, karena mata kuliah Sprache itu bertingkat jadi kalau tidak lulus di salah satu tingkat Sprache harus mengulang lagi di tahun berikutnya dan tidak bisa mengambil beberapa mata kuliah tertentu...

...jurusan sastra itu dipandang sebelah mata karena saya pertama kali masuk sastra Jerman, saya juga memandang remeh sastra. Tetapi ketika saya sudah berada di jurusan sastra, tidak seremeh pandangan orang orang dan katanya prospek kerja untuk jurusan sastra itu sempit kan? tapi sepengetahuan saya hingga sekarang, lulusan-lulusan senior-senior saya itu cukup kompetitif, misalnya bekerja di kedutaan, dan ada juga yang berkarir di Jerman...

Jangan pernah memandang jurusan yang kalian anggap remeh itu remeh. Gak selamanya jurusan favorit itu yang terbaik. Dan cobalah berjuang untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan...


✤ Baca selengkapnya di goodnewsformatauli.wordpress.com

Lulusan Prodi Sastra Jerman memiliki beberapa pilihan karier sebagaimana lulusan Sastra lainnya seperti:

  • Translator atau Penerjemah
  • Interpreter bahasa Jerman di perusahaan nasional dan internasional
  • Pendidik/pengajar Bahasa Jerman di lembaga/institusi Pendidikan;
  • Bekerja sebagai staf di Konsulat atau Kedutaan Besar di Negara yang menggunakan bahasa Jerman ;
  • Diplomat untuk negara Jerman atau yang menggunakan Bahasa Jerman;
  • Peneliti Sastra & Budaya Jerman;
  • Tour Guide bagi wisatawan asing, terutama wisatawan asal Jerman;
  • Dan tentu saja dapat menjadi wirausahawan seperti membuka kursus belajar Bahasa Jerman, Traveling, hingga Perdagangan Impor/Ekspor dan hal yang berbau Jerman lainnya lainnya

Interpreter merupakan salah satu pekerjaan yang paling banyak digeluti oleh lulusan sastra.

Banyak orang yang mengira interpreter sama dengan penerjemah. Memang, keduanya memiliki peran besar untuk menjembatani komunikasi dua orang pembicara yang menggunakan dua bahasa berbeda.

Dalam Seminar dan Workshop Profesi Interpreter, Dosen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Rasus Budhyono berpendapat, kebutuhan akan interpreter bersifat segera, edangkan kebutuhan penerjemah tidak.

Seorang interpreter harus memiliki karakter segera, cepat, dan menguasai bahasa. Selain itu, interpreter juga selalu bekerja di bawah tekanan waktu dan memiliki kesempatan sedikit untuk mengoreksi atau merevisi pembicaraan.

Dan tahukah kamu, bahwa interpreter adalah salah satu profesi yang paling menggiurkan. Apalagi setiap tahunnya Indonesia banyak menggelar acara bertaraf internasional. Sehingga, kebutuhan untuk seorang interpreter semakin meningkat. Kalo memang menggiurkan, lalu berapa sih pendapatan interpreter?

Jutaan sampai puluhan juta dalam sehari.


Serius???

Kalo gak percaya, baca artikel di Kompas.com dengan judul "Interpreter, Profesi Paruh Waktu dengan Penghasilan Puluhan Juta Rupiah" disini.

Tentunya Profesi Interpreter ini harus ditunjang dengan berbagai kemampuan seperti multitasking, manajemen waktu, penguatan konsentrasi dan ingatan, perluas pengetahuan, interpersonal skill, vocal power, dan aspek psikologis.

Profesi diplomat sebagai perwakilan suatu negara di tanah asing tentu bukanlah sebuah profesi yang mudah.

Jabatan Fungsional Diplomat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan diplomasi dalam lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia.

Tugas dan fungsi utama seorang diplomat ada 6, yaitu

  1. Representing (mewakilkan)
  2. Protecting (melindungi)
  3. Negotiating (merundingkan)
  4. Promoting (mempromosikan)
  5. Reporting (melaporkan)
  6. Managing (mengatur)

Selain tidak mudah, menjadi diplomat juga berarti harus pintar menjaga sikap dan prilaku karena apa yang akan kamu lakukan akan berdampak pada nama baik negara.



Sebagai tambahan wawasan, berikut merupakan PERSYARATAN KHUSUS PELAMAR Diplomat yang didapatkan dari E-Recruitment Kemenlu RI yang diakses tahun 2020

  1. Memiliki ijazah sarjana (S-1) atau master/magister (S-2) sebagai berikut.
    • S-1 Jurusan Hubungan Internasional, Hukum, Ilmu Politik, Ekonomi/Ekonomi Pembangunan, Sastra (Cina, Jepang, Korea, Arab, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia), atau Komunikasi.
    • S-2 Jurusan Hubungan Internasional.
  2. Berusia minimal 18 tahun 0 (nol) bulan 0 (nol) hari dan berusia maksimal 28 tahun 0 (nol) bulan 0 (nol) hari pada saat pendaftaran untuk tingkat Sarjana (S-1) dan berusia maksimal 32 tahun 0 (nol) bulan 0 (nol) hari pada saat pendaftaran untuk tingkat Magister (S-2)
  3. Lulusan Perguruan Tinggi Dalam Negeri dan/atau Program Studi yang terakreditasi pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan persyaratan IPK sarjana (S-1) dan master/magister (S-2) minimal 2,75 (dua koma tujuh lima) dalam skala 4. Untuk lulusan Perguruan Tinggi luar negeri, baik melalui jalur umum maupun jalur cumlaude, yang telah memperoleh penyetaraan ijazah yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  4. Untuk lulusan Perguruan Tinggi luar negeri melalui jalur cumlaude juga telah memperoleh surat keterangan yang menyatakan predikat kelulusannya dengan pujian (Cumlaude) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

  5. Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan) yang dibuktikan dengan sertifikat TOEFL atau TOEFL prediction dengan nilai minimal 550 (lima ratus lima puluh) atau IELTS minimal 6.5 (enam titik lima) atau untuk pelamar yang menguasai bahasa asing lainnya (Arab, Cina, Rusia, Prancis, Spanyol, Jerman, Jepang, dan Korea) dibuktikan dengan sertifikat bahasa asing tersebut (institutional-based) dengan nilai minimal setara TOEFL 550.

Program Studi Sarjana Sastra Jerman Akreditasi A

  • Universitas Padjadjaran
  • Universitas Indonesia

Program Studi Sarjana Sastra Jerman Akreditasi B

  • Universitas Sam Ratulangi
  • Universitas Negeri Surabaya

Program Studi Sarjana Sastra Jerman Akreditasi C

  • Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari

Prodi Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman Akreditasi A

  • Universitas Negeri Malang
  • Universitas Negeri Makassar
  • Universitas Negeri Yogyakarta
  • Universitas Negeri Medan
  • Universitas Pendidikan Indonesia

Prodi Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman Akreditasi B

  • Universitas Pattimura
  • Universitas Negeri Jakarta
  • Universitas Negeri Surabaya
  • Universitas Negeri Manado

Prodi Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman Akreditasi Baik

  • Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar

Prodi Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman Akreditasi C

  • Universitas HKBP Nommensen

✤ Sumber: banpt.or.id diakses 21 April 2021

⚠ DISCLAIMER: Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use.
❉ Bagikan kepada teman dan musuhmu ❉