Pertama-tama mari meluruskan beberapa pandangan yang salah atau mispersepsi tentang Prodi ini.
Pertama, banyak yang mengira bahwa lulusan sastra akan menjadi sastrawan.
Untuk membenahi pandangan tersebut, ada baiknya kamu membaca tulisan
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono yang merupakan salah satu Pujangga Kenamaan Indonesia dalam Majalah Gaung tahun 1999 pernah menyatakan alasan kenapa banyak sastrawan bahkan kritikus sastra lahir bukan dari Fakultas Sastra.
Berikut merupakan kutipan pernyataan beliau:
"Sebenarnya kita belajar di fakultas sastra ini bukan untuk jadi sastrawan. Tidak ada yang bilang bahwa mahasiswa fakultas sastra harus jadi sastrawan. Sebab, sesungguhnya di fakultas sastra kita belajar tata bahasa, sejarah, tata buku, perpustakaan, dan filsafat. Di fakultas sastra tidak ada mata kuliah yang mendidik mahasiswa untuk menjadi sastrawan.
Jika ada yang bilang bahwa mahasiswa fakultas sastra mesti jadi sastrawan, itu seratus persen salah. Sastrawan tidak harus lahir dari fakultas sastra.
Mahasiswa dari semua fakultas dan semua jurusan di perguruan tinggi berhak menjadi sastrawan sebab mata kuliah untuk menjadi sastrawan tidak diajarkan di fakultas manapun dan memang mata kuliah tersebut tidak ada.
Jadi, jika ada mahasiswa dari fakultas selain fakultas sastra yang jadi sastrawan itu disebabkan kekreatifan sendiri, kemauan membaca, dan mempelajari karya sastra.
Jadi, mahasiswa kedokteran bisa jadi sastrawan. Mahasiswa ekonomi bisa jadi kritikus. Mahasiswa sastra bisa jadi sastrawan.
Saya menjadi sastrawan bukan karena saya alumni sastra, tetapi sebelum masuk fakultas sastra saya sudah menulis. Contoh lagi, Rendra. Dia menulis sejak SMP. Satu lagi, Chairil Anwar, dia lulusan SMP, tetapi dia bisa menjadi sastrawan yang terkenal.
Jadi, kita tidak bisa meyalahkan."
...
Jadi harap diingat jika Program Studi Sastra Indonesia mengarahkan mahasiswanya agar memiliki pola pikir sebagai Ilmuan Sastra, bukan sebagai Penyair atau Pengarang.
Maksud dari Ilmuan Sastra adalah sebagai pengkaji dan kritikus dari karya sastra yang mewarnai jagad kesusastraan di Indonesia.
Biarpun beberapa kurikulum Program Studi Sastra Indonesia saat ini memuat mata kuliah penulisan kreatif.
Namun, itu hanya bekal tambahan dan bukan tuntutan bagi seorang mahasiswa sastra untuk menjadi sastrawan.
.
.
.
Kedua, banyak yang meragukan masa depan lulusan sastra Indonesia yang katanya berkabut.
Dapat dikatakan bahwa pandangan tersebut sangat tidak beralasan, karena lulusan Sastra Indonesia memiliki banyak pilihan karier mulai dari kritikus sastra, peneliti sastra, wartawan, penulis, editor bahasa, penyiar dan masih banyak lainnya.
Saat ini (2021) jumlah penyedia Prodi Sastra Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan Prodi Sastra Asing lainnya yg katanya lebih bergengsi ~
Selain itu, peminat Prodi ini juga tidak bisa dibilang sedikit. Di UI misalnya pada tahun 2018 dari daya tampung jalur SBMPTN sebanyak 38, peminatnya mencapai 1019 orang sehingga menghasilkan keketatan mencapai 3.73%, wicis dari 100 orang hanya sekitar 3-4 orang saja yang lulus.
Banyaknya penyedia dan peminat Prodi ini menandakan kebutuhan lulusan sastra yang juga banyak.
Yakali kampus-kampus tersebut membuka prodi ini hanya untuk menghasilkan pengangguran ~
Intinya lulusan prodi ini juga bisa memiliki masa depan yang cerah, sama dengan lulusan prodi-prodi lainnya. Oke?
.
.
.
Selanjutnya kita bahas tentang Perkuliahan di Prodi Sastra Indonesia
Selayaknya mahasiswa sastra lainnya, hari-hari mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, akan penuh dengan aktivitas membaca dan menganalisis berbagai karya sastra.
Program Studi Sastra Indonesia sendiri memiliki cakupan ilmu dan bahasa yang cukup luas.
Jadi untuk memberikan keahlian yang lebih spesifik pada lulusannya, biasanya Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia memiliki peminatan yang diambil pada semseter 5.
Di UI misalnya, terdapat 3 pilihan yaitu Peminatan Sastra, Linguistik, Filologi.
Bagaimana dengan peminatan di kampus lain?
Tentu saja berbeda, karena setiap kampus memiliki kebijakan dan kurikulum yang berbeda-beda.
Maka dari itu, sebelum kamu memilih kampus, tidak ada salahnya untuk mengenal lebih dalam seluk beluk suatu kampus, mulai dari Akreditasi, Kurikulum, Fasilitas, Jaringan Alumni, Harga Otufit Mahasiswanya, dan informasi lainnya. Oke?
.
.
.
Bagaimana kisanak? Sudah ada sedikit gambaran tentang Prodi ini?
Tertarik?
Sebelum memutuskan pilihan, kenali lebih dalam lagi tentang Prodi Sastra dengan membaca ulasan ini sampai tuntas!
Semangat!
BIPA adalah kependekan dari Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing
Dibanding lulusan Pendidikan Bahasa Indonesia, lulusan Sastra Indonesia lebih banyak mendapatkan kesempatan sebagai Pengajar BIPA karena selain mengajar bagi penutur asing, mereka juga akan menjalankan fungsi diplomasi seperti memperkenalkan budaya Indonesia.
Pada tahun 2017 saja, lebih dari 200 Pengajar BIPA telah disebar ke berbagai negara khususnya negara-negara ASEAN dan negara lain seperti Prancis, Jerman, Jepang, Australia, Amerika, dll.
Kesempatan sebagai pengajar BIPA dibuka oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK). Untuk informasi lebih lengkap kamu bisa kunjungi website-nya di badanbahasa.kemdikbud.go.id atau ikut Seminar KIBIPA yang diadakan setiap 2 tahun sekali. Dan kalo mau tau pengalaman menjadi Pengajar BIPA oleh Mbak Mustika bisa dibaca disini disini
#1
Dikutip dari kelaspintar.id, terdapat 6 Negara yang memiliki Program Studi Bahasa Indonesia. Keenam negara tersebut adalah Australia, Jepang, Kanada, Vietnam, Ukraina, dan Korea Selatan.
#2
Dikutip dari BPK Penabur pada Desember 2007 silam, pemerintah daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan bahwa Bahasa Indonesia akan menjadi bahasa kedua secara resmi di sana. Di Vietnam, kedudukan dan penggunaan Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang.
Setelah Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengeluarkan kebijakan tersebut, beberapa universitas di Vietnam akhirnya membuka program studi Bahasa Indonesia. Salah satunya Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC, dan Universitas Sosial dan Humaniora Vietnam.
Hal tersebut dilakukan karena para pemuda Vietnam melihat adanya kemungkinan semakin eratnya hubungan bilateral kedua negara yang sama-sama menjadi negara berpenduduk terbesar di ASEAN.
#3
Dikutip dari situs resmi Dewan Pers, diperkirakan jumlah media massa di Indonesia mencapai 47.000 media dan media online mencapai 43.300 (Jurnal Dewan Pers, November 2018). Kemudian sekitar 2000 sampai 3000 merupakan media cetak dan sisanya adalah media radio dan televisi.
Analisis Wacana Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis keutuhan wacana berbahasa Indonesia berdasarkan teori wacana. Dengan aktivitas belajar diskusi kelompok kecil dan pembelajaran kerja sama, ruang lingkup yang dibahas meliputi definisi wacana, jenis-jenis wacana, konteks, struktur wacana, kohesi dan koherensi, proposisi dalam wacana, hubungan-hubungan proposisi dalam wacana, praanggapan, implikatur, inferensi, unsur-unsur konteks dalam wacana, alih tutur dan pola alih tutur.
Bahasa Indonesia Akademik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk membedakan laras ilmiah dan laras populer, menerapkan kaidah tulis laras ilmiah bahasa Indonesia, dan menerapkan prinsip-prinsip penyajian lisan berbahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia Jurnalistik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan kaidah-kaidah kebahasaan untuk menyampaikan gagasan dalam laras jurnalistik Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) pengantar mengenai seluk-beluk dunia jurnalistik, (b) kinerja dalam dunia pers, (c) proses pencarian,berita, (d) teknik wawancara, (e) teknik reportase, (f) teknik penulisan berita, (g) teknik penulisan feature, (h) teknik penulisan artikel.
Bahasa Isyarat Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mempraktikkan kemahiran bahasa isyarat Indonesia. Dengan menerapkan aktivitas belajar role play and simulations, ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) Kemahiran bahasa isyarat dalam kegiatan sehari-hari) dan (b) Pemakaian bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Melayu Klasik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memerinci pola-pola tata bahasa dalam bahasa Melayu Klasik. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) Struktur fonologi, morfologi, dan sintaksis bahasa Melayu Klasik dalam naskah Melayu Klasik, (b) Struktur leksikal bahasa Melayu Klasik dalam naskah Melayu Klasik, dan (c) Ciri-ciri wacana berbahasa Melayu Klasik dalam naskah Melayu Klasik.
Bahasa-Bahasa Di Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep-konsep dasar kekerabatan dan tipologi bahasa, serta mampu menganalisis salah satu aspek tipologis salah satu bahasa di Indonesia.
Dasar-Dasar Teori & Metode Penelitian Kebudayaan
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori dan metode penelitian kebudayaan. Dengan aktivitas belajar seperti simulasi, small group discussion, dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi pemahaman atas teori-teori dasar kebudayaan dan cakupannya dalam ilmu humaniora.
Fonologi Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan konsep-konsep tata bunyi. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) Proses produksi bunyi ujaran; (b) Konsonan dan vokal; (c) Transkripsi fonetis; (d) Unsur suprasegmental, suku kata, gugus konsonan, deret konsonan, diftong, dan deret vokal; (e) Ejaan dan lafal,pemenggalan dan penyukuan; (f) Ciri-ciri pembeda bunyi, fonem, fon, dan alofon; (g) Analisis fonemik; serta (h) Vokal, diftong, deret vokal, gugus konsonan, deret konsonan, fonotaktik, dan suku kata, fonem suprasegmental dalam bahasa Indonesia.
Gender Dalam Sastra Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengkaji persoalan-persoalan gender yang diangkat di dalam sastra, memahami idiologi gender, perbedaan gender dan seks. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) Isu gender dalam karya sastra, (b) Feminisme Gender Carol Gilligan, (c) Gender dan Prosa, (d) Gender dan Puisi, dan (e) Gender dan Drama.
Ikhtisar Tata Bahasa Arab
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengenali struktur bahasa Arab secara umum dan melacak kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab aksara Arab. Mata kuliah ini disajikan dengan cara group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) aksara Arab, (b) tata bahasa Arab, serta (c) etimologi kosakata serapan dari bahasa Arab.
Kebudayaan Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengidentifikasi corak-corak kebudayaan Indonesia dan menjelaskan dinamika kebudayaan Indonesia. Pembahasan berfokus pada ruang lingkup batasan kebudayaan (budaya, identitas budaya, perubahan budaya, keragaman budaya, kebudayaan dan peradaban); corak budaya Indonesia (budaya agraris dan budaya maritim); serta dinamika budaya Indonesia (seni dan masyarakat, perkembangan seni, sistem seni, apresiasi seni, seni dan media, seni dan pariwisata, serta industri kreatif).
Kemahiran Bahasa Indonesia I
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menggunakan kaidah kebahasaan (ejaan, kata, kalimat) dalam berbagai laras. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi (a Kaidah kebahasaan dan (b) Jenis dan ciri-ciri tulisan.
Kemahiran Bahasa Indonesia Ii
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan kaidah-kaidah kebahasaan untuk menyusun berbagai jenis tulisan dan berbicara dalam berbagai laras. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) Kaidah kebahasaan, (b) Jenis dan ciri-ciri tulisan, dan (c) jenis-jenis penyajian lisan.
Kemahiran Membaca Naskah Klasik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk membaca naskah klasik yang ditulis dalam aksara Jawi, dan mencari makna kata-kata arkais dengan menggunakan kamus, serta menjelaskan berbagai variasi naskah berdasarkan daerah asal dan ciri khas stuktur bahasa Melayu Klasik. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) variasi tulisan; (b) variasi teks, (c) berbagai catalog naskah, dan (d) Berbagai penelitian naskah klasi.
Korespondensi Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan prinsip-prinsip penulisan surat resmi, baik surat dinas maupun surat nondinas. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah Small Group Discussion. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) Manfaat surat, (b) Syarat dan ciri-ciri surat, (c) bentuk surat, (d) jenis-jenis surat, (e) jenis pengelolaan surat.
Kritik Sastra Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menelaah dan menimbang karya sastra dengan perspektif tertentu. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas meliputi pengertian kritik sastra, kecenderungan kritik sastra di Indonesia, jenis-jenis kritik sastra di Indonesia, penulisan resensi/kritik terhadap suatu karya sastra (sastra kanon dan non-kanon), dan perdebatan kritik sastra Indonesia.
Manusia Dan Masyarakat Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan (a) konsep dasar tentang manusia, sosialisasi, status, peran, hak, kewajiban, (b) hubungan antarkelompok dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, dan (c) sikap menghargai keberagaman suku bangsa/etnik Indonesia dan bangsa lain dalam konteks global. Ruang lingkup yang dibahas meliputi manusia; dinamika masyarakat Indonesia; nilai, toleransi dan stratifikasi masyarakat Indonesia serta hubungannya dengan bangsa lain dalam konteks global.
Morfologi Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengklasifikasi bentuk kata dan mendeskripsikan proses pembentukannya. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) Konsep-konsep dasar: kata, leksem, morfem, derivasi, infleksi, (b) Pembentukan kata, (c) Unsur-unsur yang lebih kecil daripada kata, (d) morf, morfem, alomorf, dan (e) Isu-isu dalam teori morfologi dan relevansi morfologi untuk bidang-bidang lain.
Pengajaran Bahasa
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis materi pengajaran dengan landasan berbagai metode pengajaran Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas adalah pendekatan dan metode pengajaran bahasa, faktor-faktor dalam pengajaran bahasa, perencanaan silabus dan kegiatan kelas, teknik pengajaran, dan evaluasi.
Pengantar Dialektologi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengaitkan konsep-konsep dasar dialektologi untuk menginterpretasikan peta bahasa Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas adalah sejarah perkembangan dialektologi dan konsep-konsep dasar dialektologi, mazhab metode penelitian dialektologi, pembuatan kuesioner, metode dan teknik penelitian dialektologi, dan interpretasi peta bahasa.
Pengantar Filsafat Dan Pemikiran Modern
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep-konsep dasar filsafat Barat, perbandingan corak pemikiran Barat dan Timur, pokok-pokok pemikiran modern, dan pemikiran modern di Timur dan di Indonesia. Ruang lingkup yang dibahas meliputi pengertian dasar filsafat, ontologi, epistemologi dan aksiologi, filsafat dan semangat zaman, hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan, budaya dan agama, perbandingan corak pemikiran Barat dan Timur, pemikiran modern dan kondisi modernitas kekinian, serta pengaruh pemikiran modern di Timur dan di Indonesia.
Pengantar Kesusastraan Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan pengertian sastra secara umum serta berbagai genre sastra Indonesia dalam konteks dinamika sastra Indonesia. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) kaitan ilmu sastra dengan ilmu lain. (b) prosa (cerpen dan novel), drama, dan puisi, (c) genre sastra Indonesia: puisi, prosa, drama, serta (d) sastrawan Indonesia dari berbagai generasi dan zaman.
Pengantar Leksikografi
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengorganisasikan kosakata ke dalam sebuah rancangan kamus Aktivitas belajar yang diterapkan adalah Small Group Discussion dan Cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas adalah kosakata perkembangan dan pengembangan, pembentukan kata dan istilah, makna kosakata, konsep dasar perkamusan, unsur perkamusan dan struktur makna, metode penyusunan kamus dan pengorganisasian kamus, dan masalah-masalah linguistik dalam penyusunan kamus.
Pengantar Linguistik Umum
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep-konsep dasar dalam subdisiplin linguistik murni serta menjelaskan konsep-konsep dasar dalam linguistik interdisipliner. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) Tata Bunyi, Tata Bentuk Kata, Tata Kalimat, Tata Makna, Tata Wacana dan (b) Tata wacana, Pragmatik, Aspek sosial dalam bahasa, Aspek kognitif.
Pengantar Sastra Klasik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk membedakan sastra klasik dan sastra modern serta menjelaskan genre sastra klasik Indonesia, klasifikasi karya sastra klasik perbedaan tradisi lisan dengan tradisi tulis dan cetak. Ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) Bahasa dalam karya sastra klasik Indonesia, (b) Terminologi sastra klasik dan sastra modern: pengarang, penyalin; (c) Genre sastra klasik Indonesia: puisi dan prosa, serta (d) Klasifikasi prosa dan puisi klasik Indonesia.
Pengantar Sosiolinguistik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menguraikan konsep-konsep sosiolinguistik, hubungan antara budaya dan masyarakat serta mengkaji gejala bahasa di dalam masyarakat Indonesia melalui penelitian lapangan. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) batasan dan aspek sosiolinguistik, (b)bahasa dan masyarakat, (c) bahasa dan dialek, (d) Pijin, kreol, vernakular dan bahasa standar, (e) Kode: alih kode, bilingualitas, diglosia, (e) Perencanaan bahasa, (f) Variasi bahasa, (g) Proposal penelitian sosiolinguistik, (h) Metode penelitian dalam sosiolinguistik, (i) Penyusunan kuesioner dalam sosiolinguistik.
Pengkajian Drama Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis jenis-jenis drama dan perkembangan drama di Indonesia. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) Jenis drama (tragedi, komedi, tragikomedi) dan (b) Teater di Indonesia (tradisi dan modern).
Pengkajian Naskah Klasik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menerapkan prinsip dan langkah-langkah penelitian filologi yang diterapkan pada naskah tunggal (codex unicus) dan naskah yang lebih dari satu, serta mampu menelaah naskah Melayu dengan metode dan teori yang tepat. Ruang lingkup yang dibahas meliputi (a) Koleksi naskah Melayu dan sejarahnya; (b) Hubungan filologi dan kodikologi, (c) Pengenalan katalog-katalog naskah, (d) Langkah-langkah penelitian filologi, dan (e) Metode-metode dalam edisi teks.
Pengkajian Prosa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis prosa (cerpen dan novel). Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam prosa, cerita pendek, novelet, dan novel.
Pengkajian Puisi Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalis puisi Indonesia dari berbagai jenis atau aliran. Ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) Sarana puitik, (b) Puisi lama dan puisi baru, (c) Puisi naratif dan lirik, (d) Puisi profan dan sakral, (e) 5 Puisi berpola dan puisi bebas, dan (f) Naturalisme, romantisisme, ekspresionisme, dan imajisme.
Penulisan Kreatif
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengarang atau menghasilkan tulisan baik dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas meliputi deskripsi diri,ruang, dan waktu, narasi dengan berbagai tema, penulisan profil penulisan resensi, penulisan feature, danpenulisan opini.
Penulisan Populer
Mata kuliah ini memberi pengetahuan yang spesifik kepada mahasiswa mengenai khazanah sastra yang berada di luar dari karya-karya sastra yang lazim disebut sebagai sastra kanon atau sastra dalam pengertian yang sesungguhnya. Dengan sastra populer, maka mahasiswa akan diperkenalkan dengan khazanah sastra yang sering diberi label sebagai harlequin, teenlit, chiclit, cerita detektif, cerita remaja, atau cerita lain yang beorientasi pasar, dari sisi fungsi, peran, dan kedudukannya dalam dinamika zaman.
Penyuntingan
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengevaluasi pemakaian bahasa dalam berbagai laras dan memperbaiki kesalahan berbahasa. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) Kaidah kebahasaan, (b) Fungsi Penyunting, (c) Kode Etik Penyuntingan, (d) Tanda-tanda penyuntingan, dan (e) Penyuntingan elektronik.
Perkembangan Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengaitkan ciri-ciri bahasa Indonesia secara diakronis. Ruang lingkup yang dibahas adalah latar belakang perkembangan bahasa Melayu menuju bahasa Indonesia, perkembangan bahasa Indonesia di masa penjejahan Jepang, periodisasi bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, perkembangan struktur bahasa Indonesia secara diakronis, perkembangan politik bahasa Nasional, perkembangan perkamusan, perkembangan penulisan ejaan, perkembangan penulisan tatabahasa Indonesia, sejarah konggres bahasa Indonesia.
Perkembangan Sastra Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk membedakan perubahan pemikiran yang terkandung di dalam karya sastra dari zaman ke zaman; memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalis puisi Indonesia dari berbagai jenis atau aliran; dan memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menjelaskan konsep-konsep dasar kekerabatan dan tipologi bahasa, serta mampu menganalisis salah satu aspek tipologis salah satu bahasa di Indonesia.
Pokok Dan Tokoh Sastra Klasik
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengaitkan topik-topik dan tokoh-tokoh dalam satra lama dan modern dengan perkembangan kesusastraan Indonesia Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas adalah pantun dan hikayat dalam sastra lama, sastra Betawi, dan sastra keagamaan Raja Ali Haji.
Sastra Anak
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis dan meng-evaluasi bacaan anak dan persolana yang melingkupinya. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) anak dan lingkungannya, (b) perbedaan bacaan anak dan bacaan dewasa, (c) genre dalam bacaan anak, (d) fantasi dan realistic, (e) penerbitan buku anak, (f) Tontonan anak.
Sastra Bandingan
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis aspek keterpengaruhan dalam sastra Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas adalah pengertian perbandingan secara umum, kemiripan dalam berbagai karya seni, mazhab Prancis dan Amerika, pengertian penjiplakan, parodi, pengkhianatan kreatif, dan lain sebagainya, serta keterpengaruhan dalam proses berkarya.
Sastra Lisan
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis ciri-ciri, ragam, dan fungsi sastra lisan beserta metode pengumpulannya. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas adalah ciri-ciri tradisi dan kelisanan, ragam tradisi lisan, fungsi tradisi lisan, dan metode pengumpulan tradisi lisan.
Sastra Melayu Tionghoa
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengapreasiasi hasil-hasil karya sastra Melayu Tionghoa dengan pemahaman yang baik dari segi fungsi, peranan maupun kedudukan sastra Melayu Tionghoa dalam sejarah dan perkembangan sastra modern Indonesia. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning.
Sastra Populer
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menguraikan fenomena sastra populer dalam konteks pemahaman sastra secara holistic. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas adalah posisi, fungsi, dan peran sastra populer, komodifikasi sastra, sastra sebagai hiburan, dan jenis sastra populer (teenlit, chicklit, metropop, cerita misteri, cerita horor, cerita silat, cerita detektif, fiksi ilmiah).
Sastra Sejarah
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengidentifikasi ciri-ciri karya sastra sejarah baik dalam sastra lama maupun modern dan menganalisis fungsi dan kedudukan sastra sejarah dalam sastra lama dan modern. Ruang lingkup yang dibahas adalah definisi sastra sejarah, kedudukan, dan fungsiny, ciri-ciri sastra sejarah dalam karya sastra lama dan modern, jenis-jenis karya sastra sejarah, membaca karya sastra sejarah, seperti Sejarah Melayu dan Tuhfat al-Nafis.
Sastra Wayang
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menganalisis asal-usul, jenis, dan perubahan sastra wayang di Indonesia. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) asal-usul dan penyebaran cerita Ramayana dan Mahbharata sebagai cerita wayang, (b) berbagai versi cerita Ramayana dan Mahabharata, (c) perubahan cerita Ramayana dan Mahabharata ke dalam berbagi bentuk seni lain, seperti pahat, lukis, lagu, film, dan lain-lain.
Semantik & Pragmatik Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengklasifikasi jenis-jenis makna kata dan relasi makna yang berkaitan dengan semantik dan pragmatik bahasa Indonesia. Ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) Jenis makna: Konseptual, konotatif, Stilistik, Afektif, Refleksi, Kolokatif, Tematik, (b) Dekomposisi leksikal; (c) Relasi makna: Sinonimi, polisemi, hiponimi, antonimi, oposisi, hominimi; (d) Medan Makna Konstruksi Leksikal; dan (e) Prinsip-prinsip Pragmatik.
Sintaksis Bahasa Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengidentifikasi proses pembentukan kalimat. Dengan menerapkan aktivitas belajar seperti small group discussion dan cooperative learning, ruang lingkup yang dibahas meliputi: (a) kalimat standar dan nonstandar, (b) struktur, kategori, fungsi; (c) analisis konstituen, dan (d) frase, klausa, kalimat. Bahasa pengantar yang digunakan dalam kuliah ini adalah bahasa Indonesia. Prasyarat: Lulus mata kuliah Morfologi Indonesia.
Sosiologi Sastra Indonesia
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menelaah hubungan antara karya sastra dengan faktor-faktor di luar karya sastra yang terkait. Aktivitas belajar yang diterapkan adalah small group discussion dan cooperative learning. Ruang lingkup yang dibahas Pengertian sosiologi sastra, Sosiologi dan Sastra, Prinsip dasar dan Cakupan sosiologi sastra, karya sastra, pengarang, dan pembaca, sastra dan penerbit, sastra, politik, dan ideologi, warna lokal dalam sastra Indonesia, dan sastra, sensor, dan pelarangan buku.
Tradisi Sastra Nusantara
Mata kuliah ini membahas hasil sastra secara tertulis yang ditemukan di berbagai pusat kerajaan Nusantara dan di berbagai tempat penyalinan naskah di masa yang lampau. Dalam mata kuliah ini dibicarakan kekhasan hasil sastra tersebut dengan pendekatan kodikologis.
✤ Sumber: Kurikulum PS Sarjana Sastra Indonesia Universitas Indonesia
Lita Anissa
...ya emang kalo di pikir logis emang begitu, kita kan orang Indonesia, sehari-hari pake bahasa Indonesia, tapi kok masih aja mau masuk jurusan sastra Indonesia?. Kita anak-anak Sastra Indonesia udah punya jawaban sendiri-sendi tentang hal itu...
Nah, dengan belajar sastra gw dapet banyak hal... melebihi sebuah pelajaran teori dan rumus-rumus, di sini kita juga belajar tentang kehidupan, budaya, sejarah, dan juga sosial, bahkan keagamaan.
So ... masih aja nanya kenapa orang Indonesia mau masuk Sastra Indonesia?? Kalo mau berfikir lebih logis lagi, kira-kira begini:
"loh justru karena gw orang Indonesia, mangkanya gw belajar sastra Indonesia"
Hati-hari loh .. orang luar udah banyak banget yang berbondong-bondong ke sini buat belajar bahasa Indonesia beserta budayanya.. di kampus gw aja udah banyak banget tuh penutur asing yang bertebaran dimana-mana..
jangan sampe ntar udah di claim baru kita marah-marah, memcak-mencak, caci maki, sumpah serapah.. loh orang kita nya sendiiri yang ga nge-jaga.. ya bisa di ambil orang...
✤ Baca selengkapnya di greenapplestory.blogspot.com
Setyarini Eka Putri
Awal tercatat sebagai mahasiswa jurusan itu, saya sempat merasa sedikit “minder” dengan jurusan saya. Bukan tanpa alasan saya merasa seperti itu.
Bayangkan, tiap reuni atau berkenalan dengan orang dan menanyakan kuliah di jurusan apa, pasti komentar mereka lumayan bikin saya “sesak nafas”.
Dengan cueknya mereka bertanya, “Kenapa ngambil bahasa Indonesia? Emang gak bisa bahasa Indonesia sampai dipelajarin lagi?” atau yang lebih parah ada yang bilang gini, “Kenapa bahasa Indonesia? Kenapa gak bahasa Inggris atau bahasa asing lain yang lebih keren?”
Saat itu saya hanya bisa menjawab dengan tersenyum sambil dalem hati ngedumel,...
Saya menyesal karena tidak bisa mengutarakan itu semua kepada mereka yang menanggap “remeh” jurusan saya saat itu.
Tapi yang lebih membuat saya menyesal, tidak seharusnya saya merasa “rendah” dengan jurusan mereka yang dianggap “lebih mentereng” daripada jurusan saya. Sekarang saya justru bangga dengan jurusan saya.
Karena apa?? Karena saya mendapatkan banyak kesempatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Saya jadi lebih berani berbicara di depan umum, saya jadi lebih mencintai bahasa negara kita, saya jadi lebih mengerti tentang seluk beluk bahasa Indonesia yang selama ini belum pernah saya tau.. Itu semua belum tentu bisa saya dapatkan kalau saya mengambil jurusan lain..
✤ Baca selengkapnya di putrimahkota.wordpress.com
Harrits Rizqi
...Cara mengajar Bu Edwina adalah dengan mengaitkan sastra dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya, setiap mahasiswa semester pertama di kelasnya wajib membaca cerpen Kompas yang terbit setiap Minggu.
Setelah itu, beliau akan menanyai apa maksud dari cerpen tersebut, bagaimana satu tokoh dengan tokoh lain berhubungan, apa hubungan cerpen tersebut dengan kejadian nyata, dan sebagainya.
Beliau juga memberi tugas membaca sepuluh novel Indonesia dalam semester pertama. Ini sama sekali bukan beban bagi saya, tetapi ini justru kenikmatan. Dengan tugas tersebut, Bu Edwina bermaksud menumbuhkan kegemaran membaca pada mahasiswa... Karena tugas ini, minat baca saya naik secara drastis.
Semuanya asyik, tetapi saya paling suka dengan sastra. Melalui sastra, saya banyak mendapatkan pengetahuan nonsastra. Saya menjadi gemar sekali membaca.
✤ Baca selengkapnya di harritsrizqi.blogspot.com
Larno Anggoro Palguno
...Sastra Indonesia membagi fokus pembelajaran menjadi tiga, yakni fokus pada bidang Sastra, Filologi, dan Lingusitik.
Bagi mereka yang memliki kecenderungan lunatik (penghayal) dan memiliki daya imajinasi yang tinggi, serta ingin menjadi sastrawan (baik pengarang maupun kririkus sastra), maka fokus pada Sastra adalah pilihan yang tepat.
Untuk mereka yang suka pada sejarah, terutama sejarah Karya Satra melayu Klasik dan memiliki jiwa peneliti dan petualang sejati (karena harus berburu naskah, bahkan sampai ke luar negeri), serta aingin menjadi seorang Filolog (ahli pernaskahan, terutama naskah-naskah klasik), maka fokus pada bidang Filologi adalah pilihan yang paling bijak.
Sedangkan bagi mereka yang berkepribadian serius, memiliki motivasi kuat untuk mempelajari Bahasa Indonesia secara mendalam, dan ingin menjadi ahli bahasa (lazim disebut Linguis), maka bidang Linguistik adalah pilihan yang benar.
✤ Baca selengkapnya di larnokatro.blogspot.com
Biarpun banyak diremehkan, Faktanya tiap tahun Program Studi Sarjana Sastra Indonesia selalu berhasil menarik banyak peminat.
Selain itu, dibandingkan Prodi Sastra lainnya, Prodi ini memiliki penyedia terbanyak, bersaing dengan penyedia Sastra Inggris. Hal ini tentu menjadi penanda bahwa lulusan Prodi Sastra Indonesia banyak dibutuhkan.
Beberapa pekerjaan yang banyak ditekuni oleh lulusan prodi ini antara lain adalah Peneliti, Ahli Pernaskahan, Ahli Bahasa, Penulis, Wartawan, Editor, Dosen, dan tentu saja bisa menjadi Pengajar Bahasa Indonesia sebagai media diplomasi di berbagai universitas di dunia.