Ulasan Program Studi Sarjana
Pendidikan Dokter


ZEBRACROSS.ID - 03/05/2021

Program studi Pendidikan Dokter atau Kedokteran adalah salah satu program studi yang setiap tahunnya selalu menarik banyak peminat.

Kira-kira why peminat prodi kedokteran sangat banyak?

Menurut riset kami, terdapat 6 alasan yang mendominasi kenapa orang memilih program studi kedokteran.

  1. Ingin menolong orang yang sakit dan bermanfaat bagi banyak orang.
  2. Merasa cocok dengan kedokteran, karena suka pelajaran Biologi atau memiliki nilai biologi yang lebi besar dibanding fisika, kimia, dan matematika.
  3. Mengikuti jejak keluarga: karena orang tua dokter atau punya kakak dokter.
  4. ICK atau ingin cepat kaya: merasa bahwa dengan menjadi dokter akan membuka keran cuan lebih deras.
  5. Gengsi. Terbagi menjadi 2, pertama karena gengsi milik Orang Tua yang merasa bangga jika punya anak dokter, selanjutnya karena gengsi diri sendiri yang menilai prodi kedokteran lebih tinggi derajatnya dibanding program studi yang lainnya.
  6. Dan yang terakhir adalah coba-coba berhadiah :)

Tentu masih banyak alasan yang lain. Dari keenam alasan diatas menurut kami semuanya sah-sah saja dan tidak ada yang 100% benar maupun 100% salah.

Bahkan untuk alasan nomer 4 juga tidak ada salahnya, sah-sah saja asalkan saat mejadi dokter bisa bekerja dengan profesinal.

Mungkin, seseorang mencari banyak uang untuk membayar hutang orang tuanya atau untuk membayar mahar calon istrinya. Dannnn menjadi kaya bukanlah suatu kejahatan. Betul?

Menuruti gengsi pun tidak sepenuhnya salah. Rasa gengsi bisa membuat sesorang menjadi bersemangat dan rajin. Asal jangan sampai kebanyakan gengsi sehingga tidak bisa hepi :)

Bahkan alasan terakhir yaitu alasan coba-coba pun tidak salah, karena bisa saja memang (kebetulan) disana jalannya.

Tapiiii

  • Serius mau menjalani hidup yang dipenuhi gengsi a.k.a terlalu mikirin pendapat orang lain?
  • Serius cuma dokter yang bisa kaya?
  • Serius mengikuti jejak orang tua adalah yang terbaik?
  • Serius satu-satunya program studi dengan ‘dasar biologi’ hanya kedokteran? Dan apakah kedokteran hanya dipenuhi biologi?
  • Serius yang bisa menolong dan bermanfaat bagi orang lain hanya dokter?
  • Serius mau coba-coba? Bukannya untuk yang tersayang ...

Tujuan ulasan ini dibuat adalah untuk membuka wawasan seseorang terhadap suatu program studi agar dapat memilih program studi yang paling sesuai dengan minat dan bakatnya.

Tentu tidak semua orang bisa langsung mengetahui minat dan bakatnya. Jika kamu masih bingung, mungkin kamu perlu mempertimbangan beberapa hal berikut ini:

  1. Proses menjadi dokter itu lama, sekitar 7 tahun. Mulai dari Pra-Klinik minimal 3,5 tahun, Klinik atau Koas minimal 2 tahun, magang minimal 1 tahun, hingga terkait urusan administrasi yang membutuhkan waktu tidak sedikit.
  2. Masuknya susah, begitu pula lulusnya. Tidak hanya ditutuntut dalam penguasaan teori, tetapi juga praktik seperti menyuntik dan menjahit yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan tangan. Perlu diketahui juga bahwa tidak sedikit yang stress karena gagal lulus UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter).
  3. Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya kuliah kedokteran itu tidak sedikit. Biarpun terdapat banyak beasiswa, tetap saja harus dipertimbangakn, terutama untuk golongan menengah kebawah.
  4. Menjadi dokter berat, bukan hanya fisik yang harus kuat, tetapi juga mental. Harus siap menerima kritik, cercaan, dan protes dari pasien.
  5. Resiko menjadi dokter tinggi, mulai dari tertular penyakit (jangan lupakan Covid-19) hingga tuntutan malpraktik.
  6. Gaji dokter diawal tidak terlalu besar, perlu jam terbang yang lama dan tambahan gelar sebelum mencapai gaji yang “memadai”. Sebagai gambaran, sesuai dengan Kepmenkes RI No. HK.02.02/MENKES/243/2016, Bantuan Biaya Hidup Bersih untuk Dokter Internsip adalah 3,15 Juta untuk Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB dan 3,6225 Juta untuk Wilayah Kalimantan, NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
  7. Ilmu di bidang kesehatan itu dinamis dan terus berkembang jadi wajib selalu update ilmu secara rutin.

Kami tidak bermaksud menakut-nakuti atau membatalkan keinginanmu menjadi Dokter. Hanya saja, kami ingin agar kamu sadar dan siap dengan segala macam tantangan yang akan kamu hadapi jika menangambil jalan ninja ini.


Toh sebenarnya semua program studi memiliki tantangannya masing-masing. Tidak ada prodi yang happy2 terus, Semua prodi atau profesi memiliki cerita suka dan duka-nya masing-masing.

Maka dari itu, selain minat dan bakat, yang tak kalah penting untuk kamu miliki adalah motivasi.

Motivasi dalam menolong orang lain
Motivasi untuk bisa menjadi orang yang bermanfaat
Motivasi untuk bisa membanggakan keluarga
Motivasi untuk bisa menjadi menantu idaman (?)

Dan masih banyak lagi motivasi lainnya yang ketika semuanya digabung akan menjadi ‘bahan bakar’ dalam menghadapi segala tantangan selama kuliah dan bekerja nanti.

Jika ketiga aspek tersebut (Minat, Bakat, Motivasi) terpenuhi maka kami jamin, segala suka dan duka yang kamu temui nanti akan bisa kamu nikmati 😉

.

.

.

Profesi Dokter merupakan profesi yang sangat mulia dan dihormati di masyarakat. Maka dari itu apresiasi yang sebesar-besarnya kami berikan kepada semua orang yang mau menghadapi segala tantangan demi mengabdikan diri sebagai seorang dokter.

Tapi sebelum memutuskan pilihan, ada baiknya kamu mengenali lebih dalam tentang Pendidikan Dokter dengan membaca ulasan ini sampai tuntasss!

Semangat!

#1

Kepala BPPSDMK Kemenkes RI Usman Sumantri menuturkan lulusan kedokteran di Indonesia sangatlah besar yakni mencapai 12.000 orang pada tahun ini. Indonesia saat ini mengalami surplus tenaga kesehatan khususnya profesi dokter. Pihaknya bersama Kemenristekdikti sudah sepakat untuk mengendalikan lulusan dokter pada fakultas kedokteran yang ada saat ini dengan membatasi kuota lulusan sebanyak 2.000 orang per tahun.

"Kalau semuanya memproduksi, bayangkan jumlahnya. Makanya dikuotakan supaya tidak terlalu banyak dan kualitasnya semakin bagus," katanya.


✤ Sumber: ekonomi.bisnis.com



#2

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia, Daeng Mohammad Faqih mengatakan persoalan pemerataan tenaga medis khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), masih menjadi persoalan sampai dengan saat ini. Padahal menurutnya, jika menggunakan rasio perhitungan dari World Health Organization yakni 1:2500 (1 dokter untuk 2500 jiwa), dengan jumlah dokter yang berada dalam catatan IDI sebanyak 172 ribu, dan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265 jiwa per 2018 lalu.

"Tapi persoalannya terletak didistribusinya yang tidak rata. Banyak menumpuk di kota besar, Jakarta, Medan, dan lainnya," ujarnya kepada Tirto, Kamis (14/3/2019). Melihat jumlah tenaga medisnya sudah tercukupi namun masih adanya wilayah yang belum terjangkau tangan dokter, Faqih menilai masalah ini karena belum terjaminnya insentif bagi para dokter tersebut, agar mau bekerja di daerah-daerah.

Dalam konteks ini, menurutnya pemerintah daerah dengan otonomi yang ada sebetulnya berkewajiban menjaga ketersediaan dokter di masing-masing daerahnya.


✤ Sumber: tirto.id



#3

Berdasarkan survei yang dilakukan Junior Doctor Network (JDN) Indonesia pada 2018, sebesar 83,85 persen dokter mendapat gaji tidak sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebesar Rp12,5 juta per bulan. Survei dilakukan terhadap 452 dokter yang berusia di bawah 35 tahun.

Survei JDN Indonesia menunjukkan 22,34 persen dokter mendapat gaji di bawah Rp4,5 juta per bulan. Sementara itu, hanya 24,78 persen yang mendapat gaji di atas 10,5 juta.“Gaji yang diterima beberapa dokter kadang kali tidak setimpal dengan risiko yang dia miliki. Gaji dokternya segitu, gimana perawatnya?" kata Ketua JDN Indonesia Andi Khomeini kepada reporter Tirto Dokter Rubiono.

Selain itu, jumlah jam kerja rata-rata dokter berdasarkan survei yang sama mencapai 66,27 jam per minggu. Menurut Ketua JDN Indonesia, Andi Khomeini, jumlah itu sudah melebihi jam kerja yang diatur Undang-undang Ketenagakerjaan yakni 40 jam per minggu.


✤ Sumber: tirto.id



#4

Di DKI Jakarta seorang dokter spesialis (apapun) memiliki rentang gaji Rp20 juta hingga Rp2-3 miliar per bulannya. Tentu saja semakin ke kanan, biasanya akan condong mengarah ke dokter-dokter bedah.

Namun ia sendiri tidak mamu membukanya secara pasti berapa nilai pendapatan masing-masing dokter spesialis.

Yang jelas untuk dokter non bedah, menurutnya salah satu yang berpenghasilan paling tinggi adalah dokter Jantung dengan rata-rata bisa menyentuh Rp100-300 juta per bulannya.

Sementara menurut salah seorang sumber yang lain, seorang dokter bedah tumor misalnya bisa dibayar sekitar Rp50.000.000 per operasi besar dan Rp10-15 juta per operasi kecil.

Menurutnya dengan rata-rata sehari mengerjakan 1-2 operasi besar dan 1 operasi kecil, rata-rata pendapatan seorang dokter bedah tumor adalah Rp110-120 juta per harinya.

Meski demikian gaji besar tersebut umumnya didapatkan di rumah sakit swasta. Di beberapa RSUD, misalnya di RSUD Dayaku Raja Kaltim, seorang dokter kandungan digaji Rp70 juta per bulan, dokter anestesi sebesar Rp50 juta per bulan, dan dokter anak sebesar Rp55 juta.

Soal gaji dokter ini, memang sulit mendapatkan informasinya. Informasi yang kami dapatkan pun meski dari sumber-sumber langsung, tidak pernah menemukan angka yang pasti. Meski demikian boleh lah kalau dibilang gaji dokter spesialis di Indonesia cukup besar.

Namun mengingat investasi waktu tenaga dan uang yang sangat besar untuk mencapai ke titik tersebut, tentu amat layak jika seorang dokter spesialis mendapatkan uang sebesar itu.


✤ Sumber: alphapay.id

Berpikir Kritis, Ketrampilan Belajar Dan Evidence Based Learning (EBL)

Mahasiswa semester I setelah mengikuti blok berpikir kritis, ketrampilan belajar & evidence based learning mampu melakukan ketrampilan belajar mandiri, berpikir kritis, penelusuran kajian ilmiah yang sahih dan relevan dengan pengetahuan kedokteran tingkat dasar.


Etika Kedokteran

Mahasiswa memiliki kompetensi pemecahan persoalan etik kedokteran melalui ranah kognitif bloom, sehingga mahasiswa tidak terjebak dalam dilema keputusan medik yang salah.


Biologi Kedokteran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, Peserta didik mampu menjelaskan konsep dasar biologi kedokteran dan aplikasinya dalam bidang kedokteran.


Ilmu Anatomi Kedokteran

Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa prodi Kedokteran FK UNAIR semester 1 mampu menjelaskan topografi tubuh manusia normal secara umum dengan tepat


Histologi Kedokteran

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyimpulkan struktur mikroskopis sel, jaringan utama dan organ dengan menggunakan mikroskop sinar yang meliputi seluruh topik dengan benar


Ilmu Faal Kedokteran

Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa prodi Kedokteran FK UNAIR semster 1 mampu menjelaskan fungsi organ tubuh manusia normal dengan benar


Ilmu Biokimia Kedokteran

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa prodi S1 kedokteran mampu menjelaskan dan menghubungkan proses-proses Biokimia yang berkaitan dengan enzim, bioenergetika, siklus asam sitrat , membran dan tranpor membran, metabolisme karbohidrat, keseimbangan asam basa, metabolisme asam amino, metabolisme lipid dan terpadu, metabolisme air dan mineral, darah dan immunogenetik, metabolisme pirimidin, purin, porfirin, metabolisme xenobiotik, sintesis protein dan asam nukleat, oksidan dan antioksidan, biokimia jaringan, gizi dan vitamin, hormon dan praktikum secara benar.


Patologi Anatomi

Pada akhir pembelejaran, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Semester 2 Program Studi Kedokteran mampu menganalisis etiologi dan patogenesis suatu penyakit/kelainan berdasarkan morfologi sel, jaringan maupun organ serta manifestasi klinis sesuai literatur rujukan secara benar.


Patologi Klinik

Setelah menyelesaikan pembelajaran di Departemen PK, Mahasiswa FK Universitas Airlangga semester 2 mampu menerapkan ilmu patologi klinik dalam merencanakan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis, interpretasi hasil pemeriksaan, memantau perkembangan penyakit serta menentukan prognosis. Mampu mengerjakan pemeriksaan laboratorium sederhana secara mandiri serta dapat menyimpulkan hasilnya.


Filsafat Ilmu

Mahasiswa mampu menjelaskan Tujuan dan Aplikasi Pembelajaran, Pengaruh Filsafat Ilmu terhadap Kehidupan Manusia, Perkembangan Ilmu, Pengaruh Metode Ilmiah terhadap Perkembangan Ilmu, Penalaran Ilmiah, Ilmu Sebagai Sumber Nilai, Sarana Ilmiah, Pengaruh Filsafat Ilmu terhadap Kualitas Pendidikan, serta mampu mengaplikasikan sikap dan perilaku ilmiah dalam kehidupan akademik, profesi dan masyarakat umum setelah mengikuti kuliah ini


Keterampilan Medis 1

Mata kuliah ini membahas tentang keterampilan melakukan sambung rasa dan berkomunikasi dengan pasien, melakukanpemeriksaan tanda vital, refleks fisiologik dan patologik, kekuatan otot, dan tulang belakang.


Empathy And Social Accountability

Sesudah menyelesaikan blok ini mahasiswa Fakultas Kedokteran UNAIR semester 2 akan mampu: 1. Melakukan interaksi dengan kelompok rentan sesuai dengan standar nilai moral yang luhur; 2. Menganalisa kondisi sosial-budaya-ekonomi masyarakat kelompok rentan yang akan dilayani sesuai dengan program dasar kesehatan kelompok rentan; 3. Mengilustrasikan perilaku yang menghargai perbedaan persepsi dengan memperhatikan aspek agama, usia, gender, etnis, difabilitas dan sosial-budaya-ekonomi dalam berinteraksi dengan kelompok rentan; 4. Berkomunikasi efektif dengan pasien, keluarga dan masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi komunikan, etika, moral dan norma social-budaya yang ada dimasyarakat; 5. Mengilustrasikan perilaku yang menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di masyarakat multikultur


Mikrobiologi Kedokteran

Pada akhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengetahuan mikrobiologi serta memperoleh ketrampilan dasar pemeriksaan mikrobiologi, yang meliputi bidang Pengetahuan Dasar Mikrobiologi Kedokteran, Bakteriologi, Mikologi, Virologi, Imunologi infeksi mikroba dan penerapan mikrobiologi pada tatalaksana umum penyakit infeksi, untuk menunjang diagnosis penyakit, identifikasi penyebab penyakit dan pencegahan serta pengobatan dari penyakit, terutama penyakit infeksi, pada pasien dan masyarakat


Parasitologi Kedokteran

Mahasiswa mampu menerapkan ilmu penyakit parasit dalam memecahkan masalah penyakit parasit dengan benar


IKM–KP 1 (Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Masyarakat)

Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa Program Studi Kedokteran FK UNAIR semester 3 mampu menjelaskan konsep sehat sakit dan determinan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat


Farmakologi Dan Terapi

Setelah mengikuti mata kuliah Farmakologi dan Terapi, mahasiswa mampu memilih obat secara rasional dengan menggunakan pengetahuan Farmakologi dasar dan Farmakologi klinik dan mampu menyusun resep secara rasional menurut kaidah 5 tepat (tepat bahan obat, tepat dosis obat, tepat bentuk sediaan obat, tepat cara pemberian obat dan tepat waktu pemberian obat) dengan benar


Ilmu Kedokteran Tropis

Mata kuliah ini dirancang untuk mahasiswa FK semester 3, menyajikan materi tentang konsep dasar serta menyebarnya penyakit tropis, faktor agent-host-environment sebagai pencetus munculnya penyakit tropis, manajemen penanggulangan, komunikasi, studi kasus, diagnostik laboratorium serta upaya pencegahan penyakit tropis baik di klinis maupun di komunitas. Survei lapangan dilakukan sesuai dengan topik skenario terkait penyakit tropis. Praktikum identifikasi jentik nyamuk Aedes dan pengecatan dahak Ziehl Nielsen.


Social Aspect Of Medicine

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu mensintesis pentingnya wawasan sosial budaya, interaksi yang efektif dengan pasien dan keluarganya, untuk mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer.


Keterampilan Medis 2

Mata kuliah in imembahas tentang keterampilan melakukan komunikasi dengan pasien, anamnesis, pemeriksaan daerah kepala-leher, jantung, paru; THT-KL, dan mata.


General Emergency Life Support (GELS) 1

Mahasiswa semester 3 setelah mengikuti blok General Emergency Life Support (GELS) 1 mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, dan farmakologi yang mendasari kejadian gawat darurat mengancam nyawa dan penanganannya, serta mampu melakukan bantuan hidup dasar pada korban gawat darurat mengancam nyawa dengan tingkat keberhasilan penerapan minimal mendapatkan skor sesuai standar penilaian yang ditetapkan oleh fakultas dari total nilai tugas ujian, penilaian tutorial, dan praktikum


Penelitian 1

Setelah mengikuti blok ini mahasiswa semester 4, mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam penyusunan proposal penelitian kedokteran, menuliskannya sesuai kaidah ilmiah, dan mempertahankannya pada seminar didepan penguji.


Growth And Development

Mahasiswa mampu memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan sel serta degenarasi sel pada manusia dimulai dari proses konsepsi sampai usia tua beserta keadaan klinis dan penyakit yang terjadi apabila ada gangguan saat proses berlangsung


Sistem Kardiorespirasi

Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan mata kuliah ini akan: - memahamipengetahuan dasar tentang system kardiorespirasi - memahami anatomi dan fisiologi jantung, paru-paru, dan sirkulasi - memahami aspek farmakologi obat-obat dasar di bidang kardiorespirasi - memahami patofisiologi, tanda dan gejala gangguan kardiorespirasi umum - menginterpretasikan hasil pemeriksaan terkait untuk mendukung diagnosis gangguan kardiorespirasi


Sistem Muskuloskeletal

Tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk mempelajari struktur tulang dan jaringan lunak yang menyertainya (sendi, otot dan pasokan neurovaskular) yang dikaitkan dengan etiologi, patofisiologi, diagnosis, pengobatan terhadap penyakit, gangguan klinis atau cedera yang mengenainya. Hal ini akan memungkinkan siswa untuk memahami gangguan klinis dan penyakit umum dari sistem muskuloskeletal.


Gastrointestinal, Hepatobilier & Pankreas

Setelah mengikuti blok sistem gastrointestinal, hepatobilier, dan pankreas, diharapkan mahasiswa semester 4 mampu merangkaikan konsep ilmu kedokteran preklinik dengan ilmu kedokteran klinik terhadap masalah klinis yang dihadapkan sesuai dengan level kompetensi SKDI.


Endokrin, Metabolik Dan Nutrisi

Mahasiswa semester 4 setelah mengikuti blok Endokrin, Metabolik dan Nutrisi mampu menerapkan pengetahuan tentang struktur fungsional, fisiologi, biokimia, patofisiologi, diagnosis pada perencanaan tata laksana kasus skenario individu maupun masyarakat yang dipilih berdasarkan SKDI 2012.


Sistem Ginjal Dan Saluran Kemih

Pada akhir mata kuliah ini, mahasiswa akan mampu: - menjelaskan pengetahuan dasar tentang sistim ginjal dan saluran kemih - menjelaskan anatomi klinis dan fisiologi ginjal, kandung kemih, dan organ reproduksi laki-laki - menjelaskan patofisiologi; tanda dan gejala gangguan ginjal dan saluran kemih umum - menjelaskan pemeriksaan dan temuan yang relevan untuk mendukung diagnosis gangguan ginjal dan saluran kemih - melakukan prosedur sederhana pada manekin sistim ginjal dan saluran kemih


Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi meliputi proses reproduksi, fungsi dan sistem pada semua tahap kehidupan. Termasuk dalam hal ini adalah metode pengendalian kelahiran yang aman, efektif, terjangkau dan dapat diterima; dan manajemen layanan kesehatan yang tepat serta pengobatan terkait sistem reproduksi sehingga memungkinkan kehamilan dan persalinan yang aman dan memiliki bayi yang sehat.


Sistem Hematologi Dan Imunologi

Mahasiswa semester 5 setelah mengikuti Blok Hematologi dan Imunologi ini diharapkan mampu menjelaskan sistem hematologi dan imunologi normal, etiologi dan patogenesis penyakit-penyakit yang termasuk dalam sistem hematologi dan imunologi, menganalisis data hasil anamnesis maupun pemeriksaan fisik, menginterpretasi data hasil pemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnya yang terkait, mampu menyusun diagnosis banding, mengusulkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk penegakan diagnosis penyakit, serta memahami penatalaksanaan penyakit-penyakit yang termasuk dalam sistem hematologi dan imunologi.


Neuropsikiatri

Neuropsikiatri dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan otak-mental perilaku dan juga ketrampilan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam praktek klinis. Kurikulum inti untuk blok neuropsikiatri terdiri dari topik neurobehavior, neurosains dan psikiatri biologi dan psikodinamika, yang meliputi teori dan ketrampilan pemeriksaan mengenai struktur & fungsi otak yg berhubungan dg sindrom neuropsikiatri sebagai berikut: 1. Kejang, 2. Gangguan kesadaran, 3. Gangguan memori, 4. Nyeri, 5. Gangguan gerak, 6. Gangguan neurodevelopmental, 7. Gangguan neurovascular sentral 8


Sistem Indra

Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, dan kelainan pada sistem integumen, sistem indera pendengaran, sistem indera kesimbangan, sistem indera penciuman, sistem indera pengecapan, dan sistem indera penglihatan, serta menerapkan pengetahuan dan ketrampilan untuk masalah klinis yang berhubungan dengan kelainan sistem indera dan integumen


Keterampilan Medik 3

Mahasiswa mampu ; - menjelaskan komunikasi efektif antara dokter-pasien yang berkaitan dengan masalah penyakit psikiatri - melaksanakan komunikasi efektif antara dokter-pasien yang berkaitan dengan masalah penyakit infeksi pada pasien simulasi - melaksanakan pemeriksaan abdomen dengan baik dan benar pada pasien simulasi - melaksanakan penyuntikan intramuskular, subkutan, intrakutan, pungsi vena dan pemasangan infus dengan baik dan benar pada manekin - melaksanakan pengelolaan luka dengan baik dan benar pada manekin - melaksanakan penjahitan luka dengan baik dan benar pada manekin


General Emergency Life Support (GELS) 2

Mahasiswa semester 6 setelah mengikuti blok General Emergency Life Support (GELS) 2 mampu menjelaskan prinsip penanganan bencana dalam satu sistem dan menyusun perencanaan penanganan bencana secara sistematis dan terpadu dengan tingkat keberhasilan penerapan minimal mendapatkan skor sesuai standar penilaian yang ditetapkan oleh fakultas dari total nilai tugas ujian, penilaian tutorial, dan praktek lapangan


Manajemen Pelayanan Kesehatan

Mahasiswa semester VI setelah mengikuti blok Manajemen Pelayanan Kesehatan mampu merencanakan Manajemen Pelayanan Kesehatan dalam Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) serta memperlihatkan kemampuan perencanaaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi suatu intervensi pencegahan kesehatan primer, sekunder, dan tersier


Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan 2

Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa prodi Kedokteran FK UNAIR semester 6 mampu menyusun rencana upaya penanggulangan masalah kedokteran dan kesehatan yang teridentifikasi pada individu, keluarga atau masyarakat berdasarkan pemahaman konsep dan administrasi program yang tepat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan lokasi kegiatan tersebut dilaksanakan yaitu di Puskesmas, Rumah Sakit maupun masyarakat


Ilmu Penyakit Dalam

Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, tatalaksana di bidang Ilmu Penyakit Dalam, Paru dan Jantung


Ilmu Kesehatan Anak

Mata kuliah ini membahas tentang penyakit pada anak meliputi penyakit tropik dan infeksi, respirologi, gastroenterology, neonatologi, tumbuh kembang anak dan remaja, endokrinologi, alergi imunologi, hepatology, kardiologi, nutrisi dan penyakit metabolik, nefrologi, neurologi, hematologi onkologi, dan emergency, dan rawat intensif anak. Pembahasan meliputi anatomi dan fisiologi, pathogenesis, keluhan dan gejala, diagnosis dan terapi, penyulit, penyuluhan dan pencegahan, prognosis serta menetapkan kasus rujukan.


Neuropsikiatri Dan Rehabilitasi

Mahasiswa mampu menjelaskan neurologi klinik dasar, neuroanatomi fungsional, kedaruratan penyakit saraf serta beberapa penyakit saraf yang sering dijumpai di masyarakat baik dalam pencegahan, pengobatan, peningkatan kesehatan serta rehabilitasi Mahasiswa mampu merencanakan tata laksana gangguan jiwa secara holistik (biologik, psikologik, sosial) pada kasus kedaruratan psikiatrik dan gangguan jiwa lainnya dengan selalu menyertakan aspek promotif, preventif, dan rehabilitatif serta merencanakan rujukan penderita ke pelayanan spesialistik jiwa dan pusat kesehatan yang sesuai


Keterampilan Medik 4

Mahasiswa mampu: 1) Melaksanakan komunikasi efektif antara dokter-pasien yang berkaitan dengan masalah obstetri pada pasien simulasi; 2) Melaksanakan pemeriksaan obstetri pada manekin; 3) Menjelaskan tata laksana asuhan persalinan normal; 4) Menjelaskan tata laksana anamnesis dan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dan pada anak; 5) Melaksanakan pengelolaan bayi baru lahir yang memerlukan tindakan resusitasi dengan baik dan benar pada manekin; 6) Menjelaskan tata laksana sirkumsisi dan prosedur sistostomi perkutan dengan baik dan benar; 7) Melaksanakan pemasangan kateter per uretra pada manekin; 8) Melaksanakan pemasangan pipa nasogastrik pada manekin


KKN--BBM

Mahasiswa mampu membangun kebersamaan sebagai mahasiswa pembelajaran bersama di masyarakat dan bersama masyarakat serta belajar memberdayakan masyarakat dan membantu pemerintah dalam memecahkan berbagai persoalan yang kompleks


Penelitian 2

Mahasiswa mampu melakukan penelitian ilmiah dan membuat karya tulis ilmiah dengan pendekatan ilmu kedokteran dasar, klinik, dan kesehatan masyarakat, serta mampu mempresentasikannya


Ilmu Bedah

Mahasiswa mampu menyimpulkan diagnosis dan menjelaskan penatalaksanaan kasus bedah


Obstetri Dan Ginekologi

Mata kuliah ini membahas tentang infeksi pada kehamilan, kehamilan normal, gangguan pada kehamilan, persalinan dan nifas, kelainan organ genitalia, tumor dan keganasan pada organ genitalia


Ilmu Penyakit Indra (Mata, Tht-Kl, Dermatologi & Venerologi)

Mahasiswa mampu menyimpulkan data – data yang menunjang diagnosis dan penatalaksanaan kelainan mata serta masalah kesehatan mata di masyarakat dengan benar Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan penatalaksanaan kelainan / Penyakit THT-KL sesuai SKDI disertai empati yang tinggi dengan benar. Mahasiswa mampu menyimpulkan data-data dari anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang tertentu, diagnosis, penatalaksanaan dan pencegahan penyakit kulit dan kelamin sesuai SOP dengan benar


Ilmu Penunjang Klinik (Radiologi Dan Anestesiologi & Reanimasi)

Mahasiswa mampu mengetahui tata cara dan interpretasi pemeriksaan Radiodiagnostik termasuk indikasi serta kontra indikasi. Mampu mengetahui tata cara pelaksanaan radioterapi, indikasi serta resikonya. Mahasiswa mampu memilih langkah langkah yang tepat untuk mengelola pasien gawat secara individu atau massal dan dapat melakukan resusitasi jantung paru otak pada pasien dewasa maupun bayi dan dapat merujuknya, memilih cara tepat untuk menanggulangi nyeri dan stres, memahami pemberian anestesi yang aman pada pasien pembedahan kebidanan & pembedahan darurat dengan memilih obat anestesi dan obat premedikasi, memilih teknik anestesi dapat melakukan anestesi lokal dan infiltrasi


Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Mahasiswa mampu menjelaskan aspek hukum ilmu kedokteran forensik dan bantuan dokter yang diberikan kepada peradilan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, dan sidang pengadilan baik kepada korban hidup maupun pada korban meninggal yang diduga akibat tindak pidana sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012


Comprehensive Clinical Skills

Mahasiswa semester 7 setelah mengikuti blok Comprehensive Clinical Skills mampu melakukan teknik pembebatan dan imobilisasi (pemasangan bidai) pada pasien trauma, menjelaskan dan memberikan informasi serta edukasi tentang metode KB, melakukan pemasangan–pencabutan implan dan AKDR, melakukan sirkumsisi dan melakukan keterampilan klinik yang telah diajarkan pada blok keterampilan medik sebelumnya.


Elektif

Setelah mengikuti program elektif, mahasiswa diharapkan mampu untuk: melakukan observasi praktek dan organisasi penanganan masalah kesehatan pada suatu konteks khusus; meningkatkan keterampilan medis pada bidang khusus; menggambarkan peran sebagai dokter untuk menunjang karir masa depan sesuai minat mahasiswa; mempelajari kultur pada bidang pekerjaan dokter yang lebih luas; dan memperdalam pengetahuan topik khusus sesuai dengan mahasiswa


✤ Sumber: Kurikulum PS Sarjana Kedokteran Universitas Airlangga

Masa Kepaniteraan I

  1. Berlangsung dalam 2 semester yaitu semester 8 dan 9, yang dilaksanakan selama 53 minggu efektif.
  2. Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik I meliputi rotasi di Departemen: Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Neurologi, Ilmu Kedokteran Jiwa, Farmakologi dan Terapi, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Radiologi, Rehabilitasi Medik dan Blok Elektif 1.
  3. Hasil pembelajaran diumumkan dalam PHS yang dipimpin oleh Dekan. Persyaratan untuk dapat mengikuti PHS diatur dalam IK.
  4. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan ketentuan:
    • lulus semua mata kuliah dan blok elektif
    • IPK minimal 3,0
    • Bila dinyatakan tidak lulus, mahasiswa akan mengulang separuh masa rotasi pada Departemen tertentu sesuai dengan hasil PHS.

Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam

Mahasiswa mampu membuat diagnosis penyakit pasien, merencanakan tatalaksana pasien dengan penyakit-penyakit tertentu di bidang Ilmu Penyakit Dalam, Paru dan Jantung dengan menerapkan etika dan profesionalisme, dan merencanakan tindak lanjut pasien dalam hal promotif dan rehabilitative

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak

Mahasiswa mampu merencanakan penatalaksanaan kelainan/penyakit anak sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dengan benar.

Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan, diagnosis dan terapi penyakit sesuai kompetensi menurut SKDI tahun 2011

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa

Mahasiswa mampu merencanakan tata laksana gangguan jiwa secara holistik (biologik, psikologik, sosial) pada kasus kegawatdaruratan psikiatri dan gangguan jiwa lainnya dengan selalu menyertakan aspek promotif, preventif, dan rehabilitatif serta merencanakan rujukan penderita pelayanan spesialistik jiwa dan pusat kesehatan yang sesuai dengan kompetensinya

Farmakologi Dan Terapi

Setelah mengikuti kepeniteraaan Farmakologi dan Terapi, dokter muda Fakultas Kedokteran Unair akan dapat menyusun resep yang rasional menurut kaidah 5 tepat ( tepat obat, tepat dosis, tepat bentuk sediaan, tepat cara dan waktu, serta tepat pasien ) pada pasien anak dan bayi, dewasa, geriatrik, obesitas, hamil dan menyusui serta pasien dengan gangguan fungsi berbagai sistem organ.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Mahasiswa mampu menyimpulkan dan melaksanakan aspek hukum ilmu kedokteran forensik dan bantuan dokter yang diberikan kepada peradilan mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, dan sidang pengadilan baik kepada korban hidup maupun pada korban meninggal yang diduga akibat tindak pidana sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012

Kepaniteraan Radiologi

Di akhir semester mahasiswa mampu: (Domain: Pengetahuan) - Memahami pengetahuan dasar radiologi (atau imejing) - Mengenali struktur anatomi dasar pada setiap jenis pemeriksaan radiologi/ imejing - Mengenali berbagai jenis pemeriksaan radiologi dan imejing - Mengenali fitur penyakit atau kondisi darurat pada hasil radiologi dan imejing - Mengenali fitur penyakit atau kondisi umum (yang sering dijumpai) pada hasil pemeriksaan radiologi konvensional dan beberapa pemeriksaan imejing canggih darurat dan umum (contoh: Trauma kepala pada CT scan dan nyeri punggung pada MRI lumbal)




Masa Kepaniteraan II

  1. Berlangsung dalam 2 semester yaitu semester 10 dan 11, yang dilaksanakan selama 49 minggu efektif.
  2. Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik II meliputi rotasi di Departemen: Ilmu Bedah, Obstetri & Ginekologi, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu THT-KL, Anestesiologi dan Reanimasi, IKM-KP, Community Medicine, dan Blok Elektif 2.
  3. Kepaniteraan Community Medicine yang dikoordinir oleh Unit BKKM dilaksanakan setelah melewati rotasi di departemen IKM-KP.
  4. Hasil pembelajaran diumumkan dalam PHS yang dipimpin oleh Dekan. Persyaratan untuk dapat mengikuti PHS diatur dalam IK.
  5. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan ketentuan:
    • lulus semua mata kuliah dan blok elektif
    • IPK minimal 3,0
    • Bila dinyatakan tidak lulus, mahasiswa akan mengulang separuh masa rotasi pada Departemen tertentu sesuai dengan PHS.

Kepaniteraan Dermatologi Dan Venerologi

Mahasiswa mampu menganalisa data-data dari anamnesis, pemeriksaan jasmani, penunjang tertentu untuk dapat menyimpulkan diagnosis, penatalaksanaan dan pencegahan penyakit kulit dan kelamin sesuai SOP dengan benar.

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Fisik Dan Rehabilitasi

Mahasiswa trampil melakukan pemeriksaan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, mengidentifikasi masalah gangguan fungsi tingkat impairment-disabilitas dan handikep serta menangani pasien dengan program rehabilitasi medik dasar, mampu merujuk ke tempat layanan yang lebih tinggi sesuai indikasi, mampu melakukan secara mandiri upaya promotif dan preventif masalah gangguan fungsi tingkat impairment – disabilitas dan handikep.

Elektif 1

Mata kuliah ini membahas tentang filosofi dari topik- topik yang dipilih. Blok ini juga membahas mengenai ruang lingkup topiktopik tersebut. Permasalahan dan pertimbangan spesifik terhadap suatu kondisi yang terjadi pada topik yang dipilih mahasiswa tersebut juga menjadi aspek yang dipertimbangkan. Selanjutnya mahasiswa mempelajari tentang penanganan dan rehabilitasi kasus sesuai topic pilihan tersebut. Aspek etika dalam penanganan pasien juga menjadi perhatian dalam blok ini

Kepaniteraan Ilmu Bedah

Kepaniteraan ini meliputi: Diskusi pemeriksaan fisik, Diskusi kasus pasien, Visite besar ruangan, Parade kasus pasien, Tugas di poliklinik, kamar operasi, dan IRD. Menyusun Presentasi kasus poli/ruangan.

Kepaniteraan Obstetri Dan Ginekologi

Mahasiswa mampu membuat diagnosis terkait kelainan Obstetri dan ginekologi dengan benar, dan dapat melakukan terkait Obstetri dan ginekologi pemeriksaan rectal dan recto-vagina, electro atau cryocoagulasi serviks, pemeriksaan kehamilan USG perabdominal dan kuretase, pertolongan persalinan sungsang, manual plasenta, ekstraksi vakum rendah, pertolongan distosia bahu, pemeriksaan fisik ginekologi dan obstetri, pemeriksaan tambahan subfertilitas, pemeriksaan diagnosis, konseling kontrasepsi dan prekonsepsi, pemeriksaan ante natal, pertolongan persalinan normal (APN), perawatan masa nifas

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata

Kepaniteraan ini meliputi ketrampilan klinis yaitu pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan eksterna mata dengan slit lamp dan senter, pemeriksaan interna mata dengan funduskopi; pemeriksaan refraksi sederhana dan pemeriksaan penunjang untuk mendukung penentuan diagnosis, analisa diagnosis kelainan mata yang dapat berupa kelainan segmen anterior, segmen posterior, gangguan refraksi dan akomodasi serta glaukoma; penentuan penatalaksanaan selanjutnya dari diagnosis yang ditemukan

Kepaniteraan Ilmu THT-KL

Setelah mengikuti kepaniteraan klinis ini, mahasiswa FK UNAIR semester 1011 diharapkan dapat merancang dan melakukan penatalaksanaan kelainan/penyakit telinga, hidung dan tenggorok kepala-leher sesuai SKDI dan disertai empati yang tinggi dan benar.

Kepaniteraan Anestesiologi Dan Reanimasi

Mahasiswa mampu menangani pasien gawat sehingga dapat melakukan life support, stabilisasi pasien, transportasi pasien, menyelenggarakan anestesi dengan baik dalam arti melakukan pemeriksaan prabedah, pemberian anestesi dan pasca bedah untuk pasien yang dirancang dan pasien darurat tertentu, memahami anestesi dan penanganan pasien gawat dengan sarana yang ada, dengan hasil yang optimal, mengelola nyeri akut dan nyeri kronik

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan

Pada akhir pembelajaran tahap profesi, peserta mampu mengelola program intervensi terhadap permasalahan kedokteran dan kesehatan pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat secara komprehensif dan holistik melalui kemampuan pelaksanaan pelayanan Public Health Medicine di tingkat primer secara menyeluruh (holistic) dan paripurna (comprehensive); analisis determinan masalah kesehatan di Masyarakat; pengelolaan masalah kesehatan individu dan masyarakat dengan menerapkan prinsip komunikasi yang efektif; penelitian dalam bidang kedokteran dan kesehatan di masyarakat.

Community Medicine

Mahasiswamampu melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna dengan memanfaatkan ilmu kedokteran secara multidisiplin, meliputi minimal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Health and Preventive Medicine) dan Ilmu Kedokteran Sosial (Social Medicine) padamasyarakat di daerah tertentu dengan tinggal bersama masyarakat dan melakukan Kedokteran Komunitas, Kedokteran Keluarga, serta melatih diri dalam Keterampilan Kedokteran di lapangan, dengan menggunakan sumber daya setempat dan menggerakkan peran serta masyarakat setempat, serta menjalankan pelayanan kesehatan pada tingkat pelayanan kesehatan primer dengan melibatkan upaya kesehatan berbasis masyarakat

Elektif 2

Mata kuliah ini membahas tentang filosofi dari topik- topik yang dipilih. Blok ini juga membahas mengenai ruang lingkup topiktopik tersebut. Permasalahan dan pertimbangan spesifik terhadap suatu kondisi yang terjadi pada topik yang dipilih mahasiswa tersebut juga menjadi aspek yang dipertimbangkan. Selanjutnya mahasiswa mempelajari tentang penanganan dan rehabilitasi kasus sesuai topic pilihan tersebut. Aspek etika dalam penanganan pasien juga menjadi perhatian dalam blok ini

Comprehensive Medical Knowledge And Clinical Skills

Mahasiswa mampu memenuhi kompetensi sebagai dokter yang mengintegrasikan seluruh pengetahuan ilmu dasar dan klinis dalam skenario klinik


✤ Sumber: Kurikulum PS Pendidikan Profesi Dokter Universitas Airlangga

Hanna Cakrawati

Belajar ilmu kedokteran itu mudah..

Seriuuus mudah..

Kamu cukup harus banyak dan rajin membaca buku dan rajin berdiskusi dgn teman.

Yang berat adalah komitmen nya..

Apakah kamu sanggup menghabiskan waktu mu untuk belajar seumur hidup mu?

...

Apakah kamu sanggup untuk jarang mengeluh?

Apakah kamu sanggup untuk begadang dan terjaga demi tugas?

Apakah kamu sanggup untuk tidak merasakan hari libur?

...

Selamat berpikir kembali untuk menjadi dokter


✤ Baca selengkapnya di id.quora.com



Irkania Pasangka

Na gw tuh cuman mau share ajaaa, karna selama gw kuliah sampe coass ini, udah banyak bangett temen2 n orang disekitar gw yg pada akhirnya ternyata gak mau masuk FK tapi alasannya "dipaksa orang tua", atau "dulu gak tau masuk mana"....

ada 2 orang temen deket gw, yg satu lady J, dia tuhhh sama sekaliii gak ada feel masukk FK, sering bangett nangiss dlu pas awal2 coass inget bangett gw...dia emangg gak ada feel, cuman dia gak mau mundur karna beberapa alasan, tapi kalo dia mamanya gak maksa sihh...

na kalo temen gw satu lagii, dia padahal udah coass berapa stase gtu akhirnya dia mutusin buat mundur lohh, dan sekarang lagi sekolah desain, mengejar impiannya yg sebenernya..

tapi gw saluttt bangett deh samaa 2 orangg iniii, mereka bisa tetep mutusin yg terbaik buat diri mereka...

kalo mau masuk kedokteran, mending pikir baek2 dehhh...kalo gw kan dah pernah cerita kenapa gw masuk FK kan,hehehe, gak perlu diulang lagi...

di FK, kita harus ngabisinnn waktu 4 taun buat kuliah S1,itu mungkin masih sama aja ama fakultas2 laen, cuman ya hapalannya emang banyak bangett, tapi sebenernya masuk FK yg penting rajin kok, lu gak harus jenius2 klo mau masuk FK, trus wisuda dpt gelar S.Ked...abis itu mesti ambil profesi lagi 2 tahun buat dapetin gelar dokter...itu yg namanya coass, na jadi coass ini adalah puncak penderitaaan deh sebelum jadi dokter...

kalo kata pepatahh #jiah, coass = kumpulan orang serba salah, ada yg bilang coass = keset terdepan dari RS...hahahaha....belommm biaya2 beli buku dllnya banyak bangettt..

gw suka heran sama orang2 awam, di pandangan orang2 awam mungkin jadi dokter tuh bakalan kaya raya atau gimana yaaa, tapi mereka gak tauu ajaaa semua penderitaaan, kerja keras, airmata yg kamii keluarkan dan dapatkan buat jadi seorang dokter....

gw sih gakk pernahh nyesel masuk FK, cuman buat yg belom masukk, mending dipikir2 baek2...banyak diantara kamii yg bilang kadang2 menyesal masuk, tapi mau keluar juga gak mungkinn..kalo yg udah masuk ya nikmati ajaaa...berasa kehilangann masa muda gtuu sihh...tapi gw tetep berusaha nikmatinlahh, buktinya gw masih bisa tuh backpackeran kemana2...hihihi....


✤ Baca selengkapnya di irkaniapasangka.blogspot.com



Hayin

Teman saya pernah bertanya, apakah hanya orang pandai yang bisa menjadi dokter? Mengapa orang bodoh tidak boleh menjadi dokter? Padahal mereka juga tidak meminta untuk dilahirkan menjadi orang bodoh. Bukankah untuk tidak menjadi orang yang bodoh kita harus belajar dan kuliah di fakultas kedokteran termasuk proses belajar juga, kan?

Agak susah menjawab pertanyaan tersebut. Sebenarnya tidak semua siswa yang diterima di fakultas kedokteran itu siswa yang pandai.

Tetapi, siswa yang kurang pandai tersebut memiliki banyak kelebihan lain. Mereka gigih, tekun, rajin, dan tetap semangat dalam mengejar cita-cita. Atul Gawande, seorang dokter bedah lulusan Harvard dalam bukunya “Drama di Ujung Pisau Bedah” mengatakan bahwa orang yang gigih dapat mengalahkan orang yang pandai.

Jadi dapat dikatakan bahwa sekolah kedokteran tidak hanya membutuhkan siswa yang pandai, tapi juga gigih.

Apakah Anda mau diperiksa oleh dokter yang malas? Anda mau diberikan resep obat dari dokter yang bodoh? Tidak, kan? Itu karena tanggung jawab dokter menyangkut nyawa manusia yang tidak dapat dipermainkan. Karena itu sejak menuntut ilmu di fakultas kedokteran, mereka dituntut untuk dapat bekerja keras memahami setiap materi dan mampu mempraktikkannya.

Sekolah di kedokteran mahal, semua orang sudah tahu akan hal itu. Uang masuk di sekolah kedokteran sepengetahuan saya dapat mencapai 180 juta rupiah. Itu baru uang masuk. Untuk SPP per semester, paling mahal dapat mencapai 11 juta rupiah. Untuk sekolah kedokteran swasta, uang sebesar itu wajar. Biaya praktek, perkuliahan sehari-hari, buku, dan sarana pembelajaran lain memang membutuhkan dana yang lebih dibandingkan fakultas lain.

Lalu, apakah siswa miskin dapat menjadi dokter? Saya jawab lagi dengan tegas SANGAT BISA! Di fakultas kedokteran, banyak beasiswa bertebaran. Biaya hidup sebagai mahasiswa kedokteran yang mahal pun bisa disiasati dengan cara lain.

Misalnya, Anda tidak harus membeli textbook yang harganya beratus ribu bahkan sampai jutaan rupiah. Cukup download ebook gratis di internet, atau fotokopi materi yang Anda inginkan. Itu lebih efektif daripada membeli textbook yang setiap tahunnya dapat berganti edisi.

Buka bisnis kecil-kecilan juga dapat membantu menambah uang saku, misalnya rental dan print, pulsa, atau makanan kecil. Selain melatih kemandirian, setidaknya hal itu dapat mengurangi beban orang tua.

Kuncinya adalah KEGIGIHAN. Ada usaha, pasti ada jalan! Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai mereka berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri. Jadi, biar sudah pandai dan kaya tapi selama pembelajaran nglokro, malas, dan tidak memiliki semangat belajar, hal itu sama saja seperti pedagang yang sudah diberi modal usaha tetapi tidak mau menjalankan usahanya.

Saya sendiri bisa dikategorikan sebagai siswa dengan otak pas-pasan. IQ saya hanya 113 waktu SMA. Ayah saya hanya PNS biasa dengan gaji 2 juta rupiah/bulan. Ibu saya seorang pedagang di pasar.

Kedua orang tua saya masih harus menghidupi 4 saudara saya yang lain dan saya tidak bisa membayangkan bagaimana kalau saya masuk di fakultas kedokteran. Tapi Allah berkehendak lain. Dia membukakan jalan untuk saya, memudahkan rezeki untuk kedua orang tua saya, sehingga saya bisa masuk dan sekolah di sini.

Saya sekolah di salah satu universitas negeri di Jawa Tengah. Alhamdulillah, ada kemauan pasti ada jalan. Jalan yang tidak akan kita duga sebelumnya ternyata sudah dipersiapkan Allah dan diberikan dengan manis. Karena saya bukan anak yang pandai dan bukan juga anak orang kaya, akhirnya saya berjuang di sini hanya bermodalkan KEGIGIHAN.

Tidak ada kata mustahil. Semua itu mungkin bisa terjadi. Orang yang miskin dan tidak pandai, dapat sekolah di kedokteran asalkan dia GIGIH dan PANTANG MENYERAH...


✤ Baca selengkapnya di hayincalondokter.wordpress.com



Christian Prijana

Orang tua gw dari dulu selalu memberi kebebasan penuh sama gw buat memilih jurusan, baik SMA maupun kuliah. Menurut mereka yang penting gw bahagia dan menjadi yang terbaik di manapun gw berada.

Dari kecil gw cuma punya dua cita-cita, jadi insinyur pentanian pas TK, dan jadi dokter sejak kelas 2 SD. Pas TK gw pengen jadi insinyur pertanian karena gw suka nanem-nanem kembang, bawang, dll, waktu kecil. Nah, sejak gw kelas 2 SD, gw pengen jadi dokter, tanpa alasan yang jelas. Mungkin karena gw cuma tau 2 profesi di rumah gw, dokter (Bokap) dan banker (nyokap), dan jadi dokter (kelihatannya) lebih asyik daripada jadi banker. Mungkin karena itu. Celakannya(?) cita-cita itulah yang bertahan sampai gw kelas 3 SMA, sekali lagi tanpa alasan yang jelas.

...

Kata orang, pilihlah cita-cita berdasarkan passionmu. Passion gw apa? Ga ada pelajaran yang gw bener-bener suka. Gw juga ga memiliki bakat yang spesifik. Musik ga bisa, olahraga ga bisa, komputer gwnya gaptek parah. Satu-satunya pujian yg gw dapet adalah pengetahuan umum gw yg dianggap luas (hasil sering ngobrol sejarah sama bokap) yang sayangnya ga menolong nilai sekolah gw.

...

Berbekal pengetahuan umum yang sepertinya tidak menjawab passion gw apa, gw tetap teguh pada cita-cita gw dan memilih masuk FK...Gw ga suka pelajaran IPS karena ga jelas mana benar mana salahnya (terutama sosiologi), perasaan gw udah jawab bener, tetep aja nilai gw jelek. Beda sama IPA, 1+1 ya pasti 2, asal lu rajin belajar, lu pasti dapet nilai bagus.

Sampai akhirnya setelah 3 tahun kuliah, gw sadar, gw mau jadi POLYGLOT. Polyglot artinya seseorang yang menguasai banyak Bahasa...Pengalaman gw kursus bahasa, belajar bahasa itu ga cuma belajar makna kata-kata saja, tapi juga belajar kebudayaan dari negara tersebut, juga sejarahnya. Gw pengen banget bisa fasih Bahasa Mandarin, Perancis, Belanda, plus Hokkian, Sunda, dan Jawa. Berarti harusnya gw masuk sastra? Hmmm… Mungkin Sastra Cina UI sambil kursus Bahasa Perancis boleh juga.

Tapi apa daya, gw sadar di saat yang jauh sangat terlambat. Belajar bahasa sambil kuliah kedokteran juga rasanya kurang realistis. Ada temen gw yang ngomong sama gw, “Nanti gw pengen deh nunda koas 1 semester, gw pengen kursus-kursus, karena setelah itu gw ga yakin akan ada kesempatan itu lagi.” Gw juga pengen gitu deh, tapi gw pribadi kayaknya ga akan berani sampai begitu. Trus ada lagi orang nanya, “Kalo lu sadar akan passion lu lebih cepat, mungkin saat SNMPTN, apakah lu akan ganti cita-cita?” Ga tau, jujur sampe sekarang ga tau jawabannya, dan gw pun ga mau membuang-buang waktu gw untuk memikirkan sesuatu yang (andaikan) terjadi di masa lalu.

Yaa, makin ke sini gw makin belajar, gw ga boleh benci sama IPS, karena ternyata di dunia nyata, memang kebenaran itu relatif tergantung sudut pandang kita. Mungkin ini emang udah jadi jalan hidup gw. Mungkin nanti kalau sudah jadi dokter/dokter spesialis gw bisa kursus bahasa. We’ll see.

Tambahan:

Tiba-tiba bokap gw cerita: Sebenernya papa itu pengeeeen banget masuk sastra, papa pengen jadi tour leader. Tapi Emak (nenek) kamu ga ngijinin, ngijininnya masuk kedokteran.

DAMN!


✤ Baca selengkapnya di christianprijana.wordpress.com



Putri Yuliani

Q: Apa suka duka menjadi seorang dokter?

A:

So I’m just gonna tell you a story…

Suatu hari, 3 tahun yang lalu, saya bertugas shift pagi di Unit Gawat Darurat di sebuah RS Pemerintah. Saya tiba pukul 08.30, terlambat dari biasanya karena shift pagi seharusnya dimulai pukul 07.30. Tapi teman saya yang bertugas di shift sebelumnya tidak mempermasalahkan itu, karena hari itu “kebetulan” adalah Hari Raya Idul Fitri.

Yap, saya adalah salah satu dokter umum yang “beruntung” mendapat jadwal dinas di Hari Raya. Hal yang biasa sebenarnya. Tidak ada hubungannya dengan manajemen RS yang tidak menghargai agama dan kepercayaan stafnya atau hal drama lainnya misalnya saya seorang dokter baru sehingga harus diplonco bla-bla-bla...


✤ Baca selengkapnya di id.quora.com

Setelah berjuang keras menempuh Pendidikan Dokter, lulusan Program Studi Kedokteran dapat menjadi Dokter Umum baik di Rumah Sakit, Klinik Kesehatan, dan membuka Praktik Mandiri.

Selain itu juga terdapat pilihan profesi lainnya seperti Menjadi Dokter Spesialis (Harus kuliah lagi 4-6 tahun), Menjadi Manajer Rumah Sakit (harus kuliah administrasi sistem kesehatan atau S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat), Peneliti, Dosen, Bekerja di Industri Farmasi atau Perusahaan Asuransi, Penulis, bahkan Penyanyi dan Fotografer seperti Tompi :))

Selain tidak perlu terburu-buru dalam memutuskan program studi yang akan kamu ambil, penting juga untuk mengenali lebih dalam tentang setiap pilihan yang memungkinkan.

Bukan rahasia lagi jika perjuangan masuk kedokteran itu sangat susah, apalagi di kampus yang memiliki akreditasi A.

Lalu seberapa pentingkah akreditasi?

Dilansir dari artikel tirto yang berjudul Darurat Dokter Lulusan Fakultas Kedokteran Akreditasi C, pihak KKI mengimbau orang tua untuk jeli melihat beberapa hal.

Pertama akreditasi dan kedua adalah angka kelulusan UKMPPD.

Jangan lupa bahwa sekarang sudah ada Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang merupakan titik terakhir dari proses pendidikan kedokteran. Kalau proses itu tidak baik, tentu hasil akhirnya juga tidak baik.

Jika memilih FK "abal-abal", maka resiko gagal lulus menjadi dokter juga besar. Bayangkan, jika angka kelulusan sebuah FK hanya 30 persen, maka 70 persen dari mahasiwanya tidak lulus UKMPPD.

"Jadi orang tua harus melihat ini. Jangan asal anak saya daftar di kedokteran tetapi tidak melihat akreditasi atau angka kelulusan. Juga dosennya bagaimana, sarana dan prasarana fakultas.

Jangan berprinsip yang penting 5-6 tahun lulus menjadi dokter.

Tidak bisa begitu karena lulusan dokter harus bisa menangani pasien. Keselamatan pasien itu faktor utama," kata Bambang kepada tirto.id, Jumat (7/10/2016).

Memang di satu sisi Indonesia masih memerlukan banyak dokter untuk mengimbangi rasio jumlah penduduk. "Namun tidak berarti kita harus membangun sebanyak-banyaknya FK tanpa memperhatikan kualitas," kata Bambang.

.

.

.

Selanjutnya, hasil riset kami juga menunjukan bahwa beberapa perguruan tinggi yang membuka program studi spesialis mensyaratkan pendaftar berasal dari kampus dengan akreditasi A dan B. Jadi jika berasal dari FK dengan akreditasi C, terdapat kemungkinan lebih susah dalam melanjutkan studi spesialis.

tapi eh tapi.

Kami tidak bermaksud menyamaratakan juga bahwa semua lulusan dari kampus akreditaisi C itu pasti buruk.

Karena tidak bisa dipungiri Kampus bisa berbenah dan memperbaiki kualitasnya. selain itu, setiap kampus juga biasanya melakukan reakreditasi setiap 2 tahun sekali. Jadi ada kemungkinan pas kamu masuk akreditasinya C tapi pas lulus bisa jadi B bahkan A.

Jadi sebenarnya tidak ada salahnya masuk kampus dengan akreditasi C.

Intinya sesuaikan dengan kemampuanmu juga, mungkin pilihan 1 di akreditasi A, pilihan 2 di akreditasi B, pilihan 3 di akreditasi C.

Semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan :)

Akreditasi A/Unggul Akreditasi B/Baik Sekali Akreditasi C/Baik

Sumber: BANPT - 25/04/2021
⚠ DISCLAIMER: Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use.
❉ Bagikan kepada teman dan musuhmu ❉