Kimia tentu bukanlah hal yang asing lagi.
Ilmu kimia sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi bangunan semuanya melibatkan ilmu kimia.
Bahan-bahan tersebut sebagian besar tidak diperoleh langsung dari alam tetapi merupakan hasil pengolahan atau hasil sintesis dengan menggunakan ilmu kimia.
.
.
.
Ilmu kimia sendiri adalah ilmu yang memiliki cakupan luas.
Di Indonesia, terdapat banyak program studi sarjana yang didominasi atau banyak mengandung unsur kimia seperti Prodi Kimia (aja), Teknik Kimia, Pendidikan Kimia, Farmasi, dan Biokimia.
Diantara prodi-prodi tersebut, yang agak susah dibedakan adalah perbedaan Prodi Kimia (aja) dan Teknik Kimia. Jadi, agar kamu tidak bingung, berikut penjelasan perbedaan antara Program Studi Kimia dengan Program Studi Teknik Kimia dilansir dari Program Studi Kimia Universitas Islam Indonesia:
Mari kita mulai dulu dengan definisi ilmu kimia dan teknik kimia.
Ilmu kimia (chemistry) adalah ilmu yang menyelidiki sifat dan struktur zat, serta interaksi antara materi-materi penyusun zat.
Teknik kimia (chemical engineering) adalah ilmu yang mempelajari rekayasa untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bisa digunakan untuk keperluan manusia, berlandaskan pengetahuan ilmu kimia.
Agar lebih jelas mengenai perbedaan kedua prodi tersebut, mari kita bagi menjadi 3 aspek:
1. Sifat: Eksplorasi vs. Aplikasi
Salah satu kegiatan dalam prodi kimia (aja) adalah mencari zat atau reaksi baru.
Sementara itu, teknik kimia tidak berupaya mengembangkan zat, struktur, atau reaksi baru, tetapi ia mengaplikasikan dan mengembangkan yang sudah ada.
Perlu dicatat, walaupun teknik kimia tidak mencari sesuatu yang baru dari sisi kimia, namun ia mencari sesuatu yang baru dari sisi teknik produksi.
2. Orientasi: Ilmu Pengetahuan vs. Industri
Misalkan ada sebuah reaksi yang ditemukan sebagai berikut:
A + B –> C + D
Hasil reaksi terbentuk dengan perbandingan C sebanyak 70% dan D 30%. Dari hasil reaksi ini, produk yang berguna adalah D. Terhadap reaksi ini, bidang ilmu kimia dan teknik kimia akan bersikap berbeda.
Ilmuwan kimia akan berupaya merekayasa reaksi A + B tersebut agar menghasilkan D dengan persentase yang lebih besar lagi.
Upaya tersebut dilakukan dengan berusaha mengetahui lebih detail tentang apa yang mempengaruhi reaksi A + B, sampai ke tingkat molekular bahkan sampai ke tingkat atom.
Sementara, orang teknik kimia akan mencari cara untuk mengoptimalkan proses reaksi tersebut agar dihasilkan produk D yang ekonomis atau biaya produksinya paling murah.
3. Target Skala: Kecil vs. Raksasa
Ilmu kimia mempelajari reaksi dengan melakukannya pada skala kecil di lingkungan laboratorium, misalnya dalam hitungan gram saja.
Sementara teknik kimia mempelajari reaksi untuk dilakukan pada skala besar, misalnya dalam hitungan ton. Ini karena hasil penelitian teknik kimia akan diterapkan pada bidang atau skala industri.
Bagaimana? apakah sudah bisa membedakan kedua prodi tersebut?
.
.
.
Lalu bagaimana perbedaan dengan Prodi Pendidikan Kimia? Farmasi? Biokimia?
Secara singkat sebagai berikut...
Prodi Pendidikan Kimia bertujuan untuk menghasilkan lulusan sebagai tenaga pengajar kimia alias calon guru.
Trus apakah lulusan kimia (aja) gak bisa jadi guru?
Bisa aja sih, cuma kompetensi utamanya bukan sebagai guru. Mahasiswa Prodi Kimia (aja) gak dibekali kompetensi dalam hal pengajaran layaknya lulusan Prodi Kependidikan. Jadi harus mengikuti pelatihan lagi kalo mau jadi guru.
Trus kalo prodi Farmasi dan Biokimia sudah lebih spesifik ke bidang tertentu. Prodi Farmasi akan banyak berkaitan dengan bidang kesehatan. Sementara Prodi Biokimia akan banyak berkaitan dengan bidang biologi.
.
.
.
Bagaimana? Sampai disini sudah ada sedikit gambaran tentang Program Studi Sarjana Kimia?
Agar gambaranmu tentang prodi ini semakin jelas, baca ulasan ini sampai tuntas. Oke?
Semangat!
#1
Industri kimia hilir telah memberikan kontribusi yang cukup signfikan terhadap perekonomian nasional. Sektor tersebut dinilai mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri serta menambah penyerapan tenaga kerja serta penerimaan devisa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri barang kimia dan barang dari bahan kimia menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari laju pertumbuhan pada semester pertama tahun 2019 yang mencapai 10,4%. Angka ini melonjak drastis dibanding periode yang sama di tahun 2018, dengan kondisi -7.82%.
Produk industri kimia hilir secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu produk karet dan plastik serta produk farmasi, kosmetik dan obat tradisional. Berikutnya adalah produk kimia hilir lainnya yang mencakup produk pelumas, cat, kimia pembersih, alat pemadam api ringan, produk pewangi ruangan, adhesive, dan produk turunan kimia lainnya.
✤ Sumber: kemenperin.go.id
#2
Indonesia berpotensi bisa menjadi pusat pertumbuhan industri petrokimia, bahkan bisa kompetitif di tingkat ASEAN maupun Asia. Hal ini karena Indonesia memiliki potensi cadangan minyak dan gas hingga 7,5 miliar barrel dan 150 triliun cubic feet serta cadangan batu bara 30 miliar ton.
✤ Sumber: kemenperin.go.id
#3
Mahasiswa dan lulusan Departemen Kimia FIA ITS memiliki prospek karir yang baik. Berdasarkan survey yang dirilis tahun 2016 oleh SAC ITS, massa tunggu rata-rata lulusan tepat waktu (mahasiswa yang menyelesaikan massa studinya tepat 8 semester) adalah 3,96 bulan. Sementara, untuk lulusan yang tidak tepat waktu (lulus > 8 semester), masa tunggunya pun relatif singkat yakni 6,00 bulan. Artinya bahwa, lulusan kimia tidak perlu menunggu terlalu lama untuk bekerja setelah lulus. Bahkan, tak jarang pula calon lulusan telah diterima bekerja sebelum mengikuti wisuda
✤ Sumber: its.ac.id
KIMIA DASAR
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
MATEMATIKA KIMIA
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN ANORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
ENERGETIKA DAN KESETIMBANGAN
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA UNSUR
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KINETIKA REAKSI KIMIA
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ORGANIK FISIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ANALISA DASAR
Setelah mengambil mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu:
BIOKIMIA
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA KOORDINASI
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
DASAR-DASAR KIMIA KUANTUM
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA SINTESA ORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
DASAR ELEKTROMETRI DAN PEMISAHAN
Analisis berdasarkan pengukuran daya hantar dari suatu sel daya hantar; Analisis berdasarkan pengukuran potensial sel elektrokimia; Analisis berdasarkan proses elektrolisis (pemisahan ion logam secara elektrolisis, elektrogravimetri, dan kulometri); Voltammetri; Destilasi; Ekstraksi pelarut; Dasar-dasar teori pemisahan secara kromatografi; Kromatografi berdasarkan jenis fasa diam dan fasa gerak; Teknis kromatografi sederhana (kromatografi kolom, kromatografi kertas)
BIOKIMIA MOLEKULER
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
SPEKTROSKOPI 1
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ANALISIS INSTRUMEN
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA SUMBER DAYA ALAM
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
SPEKTROSKOPI 2
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
SENSOR ELEKTROANALITIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
TEKNIK PEMISAHAN ANALITIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ANALISA FORENSIK
MINERALOGI
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
SINTESA ANORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
RADIOKIMIA
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOANORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOKIMIA TEKNIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOKIMIA BAHAN PANGAN
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOKIMIA ENZIM
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KOLOID DAN KIMIA PERMUKAAN
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
DASAR-DASAR INDUSTRI KIMIA
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOFUEL
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA MEDISINAL
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
TEKNIK LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KATALISIS REAKSI ORGANIK MODERN
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA LINGKUNGAN
Menjelaskan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di air, sedimen, dan tanah serta sifat fisika-kimia air, tanah, dan sedimen; menjelaskan struktur atmosfer dan reaksi yang terjadi di atmosfer; menganalisis pengaruh faktor fisika-kimia terhadap sifat kimia material dalam interaksi antara sedimen dan tanah dengan air dan udara; menjelaskan fenomena global warming dan upaya pencegahannya.
MANAJEMEN LABORATORIUM
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOTEKNOLOGI
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
MEMBRAN BIOLOGI
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOKIMIA MEDIS
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ANALISA TERAPAN
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOANALITIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
SIMETRI DAN STRUKTUR MOLEKUL
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA ORGANOLOGAM LOGAM TRANSISI
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA MATERIAL DAN APLIKASI
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KATALIS DAN KATALISIS
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA BIOFISIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOTRANSFORMASI SENYAWA ORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA MINYAK ATSIRI
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA POLIMER ORGANIK
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
BIOAKTIF METABOLIT SEKUNDER
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA MEMBRAN PADAT
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
PENGANTAR SIMULASI MOLEKULER
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
KIMIA FLAVOR DAN FRAGRANCE
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
hidup sehari-hari
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
Setelah mengambil mata kuliah ini, diharpkan mahasiswa mampu:
✤ Sumber: Kurikulum PS Sarjana Kimia Universitas Brawijaya
✤ Sumber: fmipa.unpad.ac.id
RONI
...Di semester awal (1 & 2) untuk materi sains umumnya temen-temen mendapatkan mata kuliah Kimia Dasar + Praktikumnya, lalu ada Fisika, Matematika dan pastinya Biologi.
Gunanya jelas karena kesemuanya berkaitan, apa lagi banyak yang bilang kalau ilmu Kimia menjembatani ilmu-ilmu sains yang lain.
Tapi tenang, mata kuliah sains selain kimia biasanya tidak membebankan tugas yang lebih berat daripada mata kuliah kimia itu sendiri (berdasarkan pengalaman saja)
Semakin tinggi semester maka mata kuliah yang diberikan semakin berfokus kepada ilmu kimia...dalam seminggu ada 4 praktikum dengan bobot 1 sks per praktikum (ingat, 1 sks praktikum itu = 2 jam).
Namun untuk waktu yang dihabiskan per praktikumnya tidak begitu menentu, kadang kurang dari 2 jam kadang juga bisa sampai 4 jam tergantung materi apa yang dipraktikumkan.
Tidak cukup sampai di situ, setelah praktikum kita diwajibkan untuk membuat laporan sesuai kaidah penulisan ilmiah dan itu semua ditulis tangann!!! OMG!! itu yang bikin berat. Namanya juga mahasiswa yaa, pengennya kan copas copas aja...
Pokoknya di kimia murni kita akan fokus mempelajari kimia secara fundamental mengenai struktur dan ikatan suatu atom, unsur atau senyawa, reaksi-reaksi yang terjadi beserta mekanismenya, penyebab reaksi tersebut terjadi, lalu sifat kimia dan sifat fisik dari reaktan maupun produk yang dihasilkan dan sebagainya...
✤ Baca selengkapnya di kimia-murni-marvelbahr.blogspot.com
Rizkyana Avissa
Mahasiswa mipa, kimia dalam hal ini, fokus bahasan dalam penelitian atau pembelajarannya bukan hanya mengenai mengubah suatu zat jadi zat lain serta berapa persen keberhasilan atau rendemennya, melainkan lebih ke ‘mengapa bisa terjadi produk itu’, strukturnya, mekanismenya, bentuk fisiknya secara mikroskopik, dan hal lain yang lebih fundamental.
Produknya memang tak terlalu terlihat di kehidupan sehari-hari, melainkan biasanya menjadi basic dari produk yang ada di pasaran.
...Masa penelitian, adalah masa yang paling keren bagi seorang mahasiswa mipa. Karena pada waktu-waktu itu kita merasa seperti benar-benar menjadi ilmuwan sejati. Hahahaha.
...Keren kan? Biasanya setelah saya jelaskan ke siswa tentang tema penelitian dan tujuan akhirnya, mereka akan bilang…”keren banget kak, jadi pengen deh, tapi……..”
Well, ya….meskipun masih ada kata ‘tapi’nya, setidaknya saya sudah memberikan gambaran kepada mereka bahwa mipa tak ‘segelap’ dan ‘tak banyak gunanya’ seperti pikiran awal mereka...
✤ Baca selengkapnya di baginspirasi.blogspot.com
Karena ilmu yang dipelajari di prodi ini sangat luas, begitu pula dengan peluang kerjanya yang sangat luas.
Sebagai negara yang terus berkembang perindustrian di negara ini tumbuh dengan cepat. Sangat banyak industri atau perusahaan yang membutuhkan pekerja dengan komptensi di bidang kimia. Perusahaan yang banyak membutuhkan ahli di bidang kimia antara lain:
lulusan sarjana Kimia biasanya ditempatkan pada divisi Research and Development Division, Quality Control, dan Produksi.
Selain itu, lulusan ilmu kimia juga dapat berkarier di bidang akademik seperti menjadi Dosen di Perguruan Tinggi atau Peneliti di Lembaga Penelitian.