Farmasi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'pharmacon' yang berarti obat.
Sementara menurut KBBI Farmasi adalah cara dan teknologi pembuatan obat serta cara penyimpanan, penyediaan, dan penyalurannya;
Lalu, apakah Farmasi cuma mempelajari tentang obat?
Dikutip dari Universitas Indonesia disebutkan Sarjana Farmasi UI memiliki 4 Kompetensi utama yaitu:
Dari penjelasan tersebut, mungkin kata yang paling asing adalah sediaan farmasi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek, yang dimaksud Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika
Jadiii farmasi itu tidak hanya melulu soal obat yaaaa, produk lainnya seperti kosmetika bahkan suplemen makanan juga termasuk dalam cakupan farmasi. Oke?
Jadi dapat dikatakan bahwa Farmasi memiliki cakupan ilmu yang cukup luas, bahkan Mahasiswa prodi ini juga belajar cara membaca sandi tulisan ceker ayam dokter 🙈
.
.
.
Di Indonesia, Program Studi Farmasi merupakan prodi yang popular, baik dari segi penyedia dan peminatnya.
Berdasarkan data BANPT (2019), Program Studi ini telah dibuka di lebih dari 100 kampus di seluruh Indonesia. Diantara ratusan kampus tersebut, ITB adalah kampus yang paling beda dalam penyelengaraan Pendidikan di bidang farmasi.
Jika pada kampus lainnya yang dibuka adalah Program Studi Sarjana Farmasi (tanpa embel-embel dibelakangnya), di ITB dibuka dua jenis Prodi yaitu Sains dan Teknologi Farmasi (STF) dan Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK).
Lalu apa perbedaan kedua Prodi tersebut?
.
Dikutip dari situs resmi ITB, munculnya prodi FKK ini berkaitan dengan adanya paradigma baru pada pelayanan kefarmasian dimana sekarang tidak hanya difokuskan pada produk, tetapi juga lebih berorientasi diarahkan pada pasien.
Jadi Mahasiswa FKK juga dibekali ilmu di bidang sosial. Sementara mahasiswa STF lebih berfokus pada area laboratoium atau penelitian.
.
Bingung?
Mending gak usah bingung dulu, karena calon mahasiswa yang ingin masuk ITB cuma bisa memilih sekolahnya aja yaitu Sekolah Farmasi.
Baru setelah melewati Tahap Persiapan Bersama (TPB) yaitu pada semester 3, Mahasiswa akan dijerumuskan dijuruskan sesuai minat dan kemampuan.
.
.
Lalu bagaimana dengan kampus lainnya?
Kebanyakan di kampus lainnya itu STF dan FKK masih berupa peminatan di bawah Program Studi Farmasi.
Sebagai contoh, pada Farmasi UGM disediakan 4 bidang peminatan yaitu:
Yang harus diingat adalah setiap kampus memiliki kebijakan dan kurikulum yang berbeda-beda. Ada yang lebih ke arah ini, ada yang lebih ke arah itu.
Maka dari itu, tidak ada salahnya mengenal lebih dalam kampus tujuanmu. Bukan hanya akreditasinya, tapi juga kurikulum, fasilitas, harga outfit mahasiswanya dan lain-lain. Oke?
.
.
.
Sampai disini, sudah punya gambaran tentang apa itu Program Studi Farmasi?
Tertarik?
Sebelum memutuskan pilihan, agar kamu tidak salah jalan, kenali lebih dalam lagi tentang Progra Studi Farmasi dengan membaca ulasan ini sampai tuntas. Oke?
Semangat!
#1
Saat ini jumlah industri farmasi di dalam negeri sebanyak 206 perusahaan. Jumlah tersebut didominasi oleh 178 perusahaan swasta nasional, 24 perusahaan multi-nasional dan empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Industri farmasi dalam negeri termasuk industri yang telah lama berdiri dan mampu memenuhi 75 persen kebutuhan obat dalam negeri.
Industri farmasi saat ini masih terkendala produksi bahan baku, sehingga hampir 90 persen bahan bakunya masih dipenuhi dari impor. Oleh karena itu, pemerintah akan berupaya menggenjot angka investasi di sektor hulu farmasi.
✤ Sumber: katadata.co.id
#2
Indonesia juga memiliki industri obat tradisional sebanyak 93 perusahaan pada 2016, jumlah ini naik dari tahun sebelumnya sebanyak 83 perusahaan. Serta sebanyak 11 perusahaan industri ekstrak bahan alam, naik dari pada tahun 2015 yang sebelumnya 9 perusahaan.
✤ Sumber: finance.detik.com
Kimia Farmasi
Sesudah mengikuti kuliah Kimia Farmasi Dasar, mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan teori-teori dasar kimia dan dapat melaksanakan analisis kualitatif senyawa obat secara konvensional metode analisis kualitatif sehingga dapat digunakan untuk mendukung mata kuliah/praktikum lanjutan.
Fisika Farmasi Dasar
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang mekanika; kalor; gelombang; serta medan listrik dan magnit.
Biologi Farmasi
Mata kuliah ini menyajikan pembahasan mengenai makhluk hidup dan gejala kehidupan secara utuh yang tercakup dalam materi: Biologi sebagai sains; materi yang mendasari kehidupan; sel sebagai satuan struktur dan fungsi; energi untuk kehidupan; informasi genetik; daur sel; mutasi, rekombinasi dan teknik gen; pertumbuhan dan perkembangan; struktur dan fungsi pendukung kehidupan; regulasi dan koordinasi; evolusi dan keanekaragaman hayati; ekologi dan perilaku; perkembangan biologi dan pemanfaatannya di masa depan.
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat memahami prinsip dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan pengertian orientasi masyarakat dalam usaha-usaha kesehatan.
Pengenalan Kefarmasian
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang pustaka baku dalam kefarmasian; perihal obat; dosis obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-bentuk sediaan obat. Setelah mengikuti tutorial, mahasiswa dapat lebih memahami tentang dosis obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-bentuk sediaan obat.
Setelah mengikuti diskusi, mahasiswa dapat lebih memahami tentang dosis obat; kalkulasi dalam kefarmasian; resep dan salinan resep; Bahasa Latin dalam Preskripsi; aturan pakai dan rute pemakaian obat; serta bentuk-bentuk sediaan obat.
Radio Farmasi
Pengertian dasar radioaktivitas sebagai penunjang radiofarmasi meliputi susunan atom; konfigurasi elektron; hubungan massa dan energi; sinar pengion; satuan (radiasi, radioaktivitas, energi); efek interaksi sinar gamma dengan materi; peluruhan; reaksi inti; proteksi radiasi. Radiofarmasi meliputi sejarah radiofarmasi; pengelolaan radiofarmasi; hubungan kerja antar profesi uji mutu s r f dalam Kedokteran Nuklir; pembuatan sediaan radiofarmasi (s r f); aplikasi s r f; radiosterilisasi; radiometri meliputi R I A, analisa pengaktipan, analisa pengenceran isotop.
Perilaku Manusia
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami tentang perilaku manusia meliputi sifat alamiah perilaku manusia; psikologi perkembangan; dasar komunikasi; kesadaran dan pengendalian; pengkondisian dan pembelajaran; mengingat; mosi dan motivasi; kemampuan mental; stress manajemen; perilaku sakit; serta pengobatan (terapi).
Kimia Organik
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan teori-teori dasar Kimia Organik dan menggunakannya untuk mendukung pemahaman mata kuliah/praktikum selanjutnya.
Anatomi-Histologi
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar struktur dan fungsi tubuh manusia, memahami dan mengetahui gambaran antaomi tubuh manusia, serta hubungan antar bagian tubuh.
Botani Farmasi
Pembahasan tentang sejarah farmakognosi; nomenklatur; klasifikasi; identifikasi; contoh-contoh tumbuhan yang berguna untuk farmasi dari divisi Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta; bagian yang digunakan; serta kegunaannya.
Preskripsi I
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan tentang inkompatibilitas serta bentuk sediaan obat pulveres, pulvis, pil, kapsul, suspensi, emulsi, larutan, krim, salep, pasta, dan supositoria. Setelah mengikuti praktikum, mahassiwa mampu membuat sedian-sedian farmasi seperti bentuk sediaan obat pulveres, pulvis, pil, kapsul, suspensi, emulsi, larutan, krim, salep, pasta, dan supositoria.
Kimia Farmasi II
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami berbagai teori dasar; teknik dan metode analisis kuantitatif senyawa anorganik dan organik konvensional (titrasi dan gravimetri); pengantar Kimia Analisis Instrumental; Spektrofotometri UV-VIS; Spektrofotometri FT-IR; Spektrofotometri Pendar Fluor; Spektrometri Massa; Spektrofotometri Atom; Kromatografi; Analisis Elektrokimia; Spektrometri Resonansi Magnit Inti (RMI); LC-MS; GC-MS; KhemoSensor-Biosensor.
Fisiologi-Patofisiologi
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar struktur dan fungsi tubuh manusia, memahami dan mengetahui gambaran antaomi tubuh manusia serta hubungan antar bagian tubuh serta perubahan sel dan jaringan dalam keadaan sakit, seperti yang terjadi pada keadaan perubahan retrogresif (yaitu jejas sel & adaptasi seluler), radang dan penyembuhan jaringan, perubahan hemodinamik dan neoplasma, sebagai dasar pola pikir untuk mengetahui dasar-dasar penyakit medik.Isi Kuliah :Pernapasan, pencernaan, system endoktrin, reproduksi, ginjal, pengukuran tekanan darah dan suhu tubuh, organ terisolasi.
Farmakologi
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar farmakologi; farmakodinamik obat; mekanisme kerja obat yang bekerja pada ANS dan CNS; obat-obat yang menyerupai neurotransmitter (agen-agen serotenergik dan histaminergik); efek yang tidak dikehendaki; serta interaksi obat.
Farmakognosi
Pembahasan tentang definisi; perkembangan; materia medika; evaluasi; klasifikasi; sumber; pengumpulan; pengolahan; konstituen; pengawetan; penyimpanan; serta kegunaan obat hayati golongan polisakarida kompleks, glikosida, lipid, terpenoid, fenilpropanoid, biologik, dan imunomodulator.
Biokimia
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami logika biomolekul dan reaksi-reaksi kimia dalam sel (partikel sel) hidup; struktur kimia biomolekul dan sifat-sifat, fungsi dan cara reaksi makromolekul (protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat); dasar-dasar enzimologi dan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, vitamin dan mineral; sel dan enzim amobil serta aplikasi pengenalan dalam beberapa kegiatan proses dan kelangsungan hidup organisme pada asas molekuler.
Biologi Molekuler
Mahasiswa memahami tentang struktur dasar sel prokariot dan eukariot terutama dari segi materi genetiknya. Selain itu, akan dibahas pula mekanisme ekspresi gen meliputi transkripsi dan translasi, mutasi genetik, dan produksi protein rekombinan. Sebagai tambahan diberikan juga pemahaman konsep penyakit genetik dan aplikasi bioteknologi dalam bidang farmasi. Kuliah ini juga disertai dengan praktikum yang berkenaan dengan pengenalan teknik-teknik dasar biologi molekular.
Patologi Klinik
Mahasiswa memahami dasar dan mampu mengerjakan berbagai macam metode analisis kimia klinik dari cairan tubuh. Selain itu, mahasiswa juga memahami manajemen kualitas metode analisis kimia klinik.
Farmasi Fisika
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip kimia-fisika sistem sediaan farmasi dan mengevaluasinya.
Kimia Farmasi III
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif bahan obat, sediaan obat, serta bahan aktif, bahan tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel.
Mikrobiologi-Parasitologi
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat menjelaskan tentang Mikrobiologi umum yang meliputi sejarah, morfologi, fisiologi, genetika mikroorganisme, dan mikrobiologi khusus yang meliputi bakteri koken, Enterobacteriaceae, bakteri anaerob, Mycobacteria, jamur, dan virolog. Materi pokok meliputi penyakit atau infeksi parasitik, endoparasitik dan ektoparasitik pada manusia dan juga zoonosis yang pernah dilaporkan di Indonesia.
Pembahasan akan lebih banyak pada aspek biologis parasit dan vektor-vektornya yang menginfeksi atau menginvestasi manusia sebagai dasar untuk menjelaskan aspek-aspek medis atau klinis dari parasitosis dan pemahaman epidemiologi yang berguna bagi upaya pencegahan dan pembuatan obat anti parasit dan insektisida.
Ilmu Kesehatan Masyarakat II
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan dasar farmasi masyarakat meliputi paradigma sehat dan sakit; sistem pelayanan kesehatan; konsep penyakit ditinjau dari aspek biologi, sosial, dan lingkungan; peran farmasis dalam program kesehatan masyarakat; Pharmaceutical Care dalam seting farmasi masyarakat; konsep dan metode penelitian pada farmasi masyarakat; peraturan dan perundangan dalam farmasi masyarakat; mampu melakukan penetapan macam kegiatan (identify problem) dan tujuan kegiatan (set goal); merancang/menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (how do anything); melaksanakan kegiatan di lapangan (survey); melakukan analisis/evaluasi kegiatan (follow up); memahami pengantar konsep dan lingkup farmasi masyarakat.
Farmakoterapi Sistem Organ I
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada sistem kardiovaskuler; sistem ginjal dan saluran kemih; serta sistem saraf pusat, psikologi, dan kesehatan jiwa.
Kimia Analisis Farmasi
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif bahan obat; sediaan obat; serta bahan aktif, bahan tambahan, dan cemaran dalam berbagai sampel.
Biofarmasi
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor fisikokimia bahan berkhasiat, formulasi, bentuk sediaan, rute pemberian yang berpengaruh pada kecepatan disolusi dan kecepatan, besarnya absorpsi obat ke dalam tubuh, serta konsep dasar kerja obat dan nasib obat dalam tubuh; mampu memahami pengembangan dan penilaian obat; serta mampu menilai penggunaan obat yang rasional.
Farmakokinetika
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa dapat memahami kinetika dan nasib obat di dalam tubuh setelah pemberiannya yang meliputi absorpsi, distribusi, eliminasi; memahami penerapan parameter farmakokinetika untuk tujuan terapetik klinik; serta mampu mengaplikasikannya dalam melakukan tugasnya di lapangan.
Manajemen Apotek Dan Kewirausahaan
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan tentang manajemen dalam seting komunitas dan farmasi rumah sakit; perencanaan dan pengorganisasian apotek; serta operasional apotek.
Teknologi Farmasi Sediaan Likuida, Semisolida, Dan Steril
Pada akhir perkuliahan, mahasiswa dapat memahami dan melakukan prinsip dasar perencanaan serta teknik memproduksi sediaan farmasi likuida, dengan mempertimbangkan aspek keamanan, efektivitas, aseptabilitas, dan stabilitas produk; menjelaskan tujuan pemberian sediaan padat, cair dan semi padat; memilih cara pembuatan sediaan padat dan cair; memilih kemasan, etiket, label; serta cara penyimpanan sediaan cair.
Fitokimia
Mata kuliah ini membahas pengelompokan produk bahan alam, biosintesis, dan biogenesis yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder; alur biosintesis; zat antara (intermediate) dan kompleks; enzim dan reaksi enzimatik; jalur dan mekanisme reaksi biosintesis kelompok-kelompok senyawa penting meliputi terpenoid, steroid, fenilpropanoid, poliketida, dan alkaloid; reaksi khas; transformasi dan sintesis senyawa penting dari masing-masing kelompok.
Farmakoterapi Sistem Organ II
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada sistem pernapasan; sistem muskuloskeletal dan susunan saraf perifer; serta sistem reproduksi.
Imunologi
Mata kuliah ini membahas pengertian dasar respon imun; sel dan organ yang berperan dalam sistem imun; innate dan adaptive immunity; respon imun seluler dan humoral; imunogenesitas dan antigen; imunoglobulin (struktur dan interaksi multivalen); prosesing antigen dan presentasi; sintesis imunoglobulin; interaksi antigen–antibodi; serta struktur dan fungsi sitokin.
Kimia Medisinal
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan hubungan struktur; sifat kimia fisika dengan aktivitas biologis kelompok obat secara kualitatif dan kuantitatif; menggunakannya dalam pemilihan obat terbaik dari senyawa seturunan atas dasar hubungan struktur-aktivitas; serta dalam penelitian dan pengembangan obat.
Toksikologi Klinik (V)
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami istilah-istilah penting, aplikasi serta informasi lain yang berkaitan dengan toksikologi; efek toksik senyawa-senyawa kimia seperti alkohol, pestisida, gas dan senyawa obat; petunjuk dan diagnosa; penanganan dan terapi dini pasien keracunan.
Teknologi Farmasi Sediaan Solid
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu menjelaskan cara pembuatan sediaan solida (pulvis, pulveres, pil, kapsul) yang meliputi studi praformulasi dan formulasi.
Sistem Penghantaran Bentuk Sediaan Obat
Mata kuliah ini membahas tentang pendahuluan Sistem Penghantaran Obat (SPO), spasial SPO, temporal SPO, pengaruh sifat obat dan rute pemberian obat, teori transfer massa; pengaruh polimer terhadap pelepasan obat; sistem terapeutik transtransdermal; pembawa obat mikropartikulat; liposom; mikrosfor dan sel; sistem pelepasan prodrug; orientasi target SPO; sistem pelepasan obat melalui protein dan peptida.
Interaksi Obat
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip interaksi obat; interaksi obat dengan makanan; interaksi obat dengan hasil laboratorium yang sering dijumpai dalam praktek dan bermakna secara klinik; serta mengetahui cara penanganannya.
Farmakoterapi Sistem Organ III
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada sistem saluran cerna dan hepatobilier; sistem endokrin; sistem penginderaan (mata, THT, dan kulit).
Farmasi Lingkungan (Green Pharmacy)
Membicarakan peranan ilmu kimia dalam lingkungan; arti penting lingkungan bagi kehidupan; peran serta manusia dalam pelestarian lingkungan; ekologi sistem alami, lingkungan udara, dan air; mempelajari asal, reaksi, transpor, perubahan, dan efek senyawa kimia dalam lingkungan; dampak negatif pencemaran lingkungan khususnya bahan kimia berbahaya terhadap ekosistem, manusia, hewan, dan tumbuhan. Dibicarakan juga tentang pencegahan, pencemaran, dan pengolahan limbah.
Fitoterapi
Mata kuliah ini membahas tentang definisi etnobotani dan etnofarmakologi terhadap pengembangan untuk industri seleksi; garis besar uji farmakologi dan toksisitas; pengembangan formulasi dan teknik produksi; prinsip kontrol kualitas; serta garis besar uji klinis obat tradisional dan fitoterapi.
Manajemen Farmasi Rumah Sakit Dan Industri
Mata kuliah Manajemen Farmasi Rumah Sakit dan Industri mempelajari tentang pemasalahan manajemen yang dilakukan oleh farmasis di rumah sakit dan industri. Manajemen farmasi rumah sakit mempelajari tentang rumah sakit; Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS); pengelolaan perbekalan farmasi (perencanaan dan pemilihannya, pengadaan, distribusi); penggunaan obat; produksi di IFRS; CSSD (Central Sterile Services Department); laboratorium internal;
sistem manajemen informasi obat; sistem pengendalian; dan infeksi nosokomial. Manajemen farmasi industri mempelajari tentang permasalahan yang dihadapi industri farmasi mulai dari pengadaan bahan awal; proses pembuatan sediaan farmasi sampai sediaan lolos edar mencakup CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang meliputi bahasan tentang ketentuan umum personalia, bangunan, peralatan, sanitasi, pengawasan mutu, inspeksi diri, penanganan terhadap hasil pengamatan; keluhan dan penarikan kembali obat yang beredar, dokumentasi; validasi; perencanaan; produksi dan pengendalian persediaan.
Farmakoterapi Sistem Organ IV
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan obat pada infeksi dan tumor.
Komunikasi Informasi Edukasi
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa mampu memahami peran farmasis dalam KIE obat, sebagai bagian integral dari pelayanan/asuhan kefarmasian; mampu menggunakan pustaka/sumber informasi obat; menelusuri (retrieving), mengevaluasi, menginterpretasikan, mengintegrasikan, dan mengorgan-isasikan informasi obat dan permasalahannya; mampu melakukan komunikasi oral dan tertulis; serta mampu melakukan konseling pada pasien.
Kosmetologi
Pendahuluan; perbedaan sediaan kosmetika dan farmasi; peranan sinar UV, kulit, sediaan kosmetika meliputi sediaan sampo, sediaan sampo anti ketombe, sediaan pewarna rambut, sediaan pemucat rambut, sediaan pelurus rambut, sediaan pengikal rambut, sediaan penata rambut, kondisioner rambut, brilliantin, krim rambut, sediaan penyubur rambut, jeli, krem badan dan tangan, krem pembersih dan pendingin, adstringen lotion dan skin tonic, sediaan cukur, sediaan rias mata, sediaan rias bayi, sediaan mandi, dan sediaan aerosol.
Aromaterapi
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang pendekatan holistic, pengembangan dan definisi aromaterapi yang terintegrasi dengan biologi; essential oil dan metode ekstraksinya serta bahan bakunya; efek terapeutik dan keamanan penggunaannya; penggabungan senyawa kimia untuk tujuan penyembuhan secara aromaterapi; dosis dan campuran essential oil yang aman serta efek sinerginya; penggunaan essential oil dalam kehidupan sehari-hari dan klinis; kelompok senyawa kimia dan biosintesisnya; keuntungan dan kerugian essential oil pada penggunaan di kulit dengan bermacam-macam pembawa.
Standarisasi Obat Tradisional
Pembahasan tentang pengertian, lingkup, tujuan dan metodologi standarisasi meliputi kontrol kualitas dalam proses; penerapan standarisasi bahan baku, ekstrak dan produk.
Terapi Nutrisi
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan prinsip penggunaan nutrisi oral dan parenteral pada terapi meliputi identifikasi faktor-faktor pilihan makanan dan perencanaan cara pemberian makanan yang digunakan untuk memperbaiki nutrisi; peran nutrien khusus dalam nutrisi normal, tanda-tanda kekurangan nutrisi dan gejalanya dan sumber–sumber makanan yang umum; menghubungkan modifikasi nutrien untuk proses perbaikan penyakit; penggunaan prinsip-prinsip nutrisi untuk memperbaiki diet kelompok keluarga dan individu yang memiliki perbedaan dan kesamaan kebutuhan nutrisi dalam perbedaan tingkat usia.
Epidemiologi
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan yang mempelajari penyebaran penyakit pada suatu kelompok populasi tertentu. Untuk mempelajari studi epidemiologi dibutuhkan pemahaman mendasar mengenai konsep-konsep epidemiologi deskriptif dan analitik. Dalam matakuliah ini akan ditinjau epidemiologi dari beberapa segi, yaitu segi klinis dan kesehatan masyarakat (public health). Selain itu juga akan dipelajari berbagai jenis studi epidemiologi,
meliputi case report study, case series study, cross sectional study, case control study, cohort study, penelitian eksperimental sejati dan semu baik ditinjau dari segi konsep, metode uji, hingga penghitungan dan analisis hasil ujinya. Sebagai tambahan akan diberikan pemahaman mengenai statistik epidemiologi, meliputi sumber kesalahan misalnya confounding dan bias serta model-model statistik, yaitu model aditif dan multiplikatif. Mahasiswa juga dibekali cara melakukan telaah kritis terkait EBM (evidence based medicine) dan contoh aplikasinya.
Farmakoekonomi
Pokok-pokok bahasan yang diberikan adalah deskripsi dan analisis biaya terapi; cara pengukuran outcome terapi; metode evaluasi Farmakoekonomi; analisis keputusan dan pengukuran kualitas hidup dalam evaluasi Farmakoekonomi; serta aplikasi Farmakoekonomi pada pelayanan farmasi.
Drug Abuse
Mata kuliah Penyalahgunaan Obat (Drug Abuse) ini mempelajari tentang penyalahgunaan opioid; penyalahgunaan obat antidepresan, CNS stimulan dan halusinogen; penyalahgunaan alkohol dan tembakau; manajemen terapi intoksikasi; manajemen terapi putus obat (withdrawal); narkotika dan psikotropika dalam aspek perundang-undangan; penyalahgunaan obat OTC (over the counter); penyalahgunaan tanaman (yang bersifat stimulan dan halusinogen); penyalahgunaan substansi kimia rumah tangga; serta alternatif terapi putus obat di masyarakat.
Patient Safety
Mata kuliah Patient Safety ini mempelajari tentang keselamatan pasien, tinjauan keselamatan pasien di apotek, tinjauan keselamatan pasien di rumah sakit dan puskesmas, tinjauan keselamatan dan keamanan pasien terhadap obat-obatan herbal, tinjauan keamanan penggunaan obat-obatan, serta tinjauan kemanan proses produksi obat-obatan.
Analisis Makanan Dan Minuman
Mata kuliah ini mempelajari analisis kandungan bahan makanan dan minuman. kandungan makanan yang dianalisis yaitu komponen makanan minuman mayor yaitu karbohidrat, protein dan lemak, serta komponen makanan minor seperti vitamin, mineral, bahan tambahan makanan(pemanis, perasa, pengawet, antioksidan,dll), bahan pencemar. Analisis makanan minuman merupakan terapan ilmu analisa kimia kualitatif dan kuantitatif.
Bioteknologi Farmasi
Mata kuliah Bioteknologi Farmasi merupakan mata kuliah pilihan yang ditawarkan pada semester 4 Program Studi Farmasi, FKUB. Mata kuliah ini mempelajari tentang aplikasi ilmu Biologi Molekular terutama yang berkaitan dengan bidang kesehatan pada umunya dan Farmasi pada khususnya, meliputi prinsip kloning overproduksi protein rekombinan, formulasi protein rekombinan dan metode PCR. Diberikan pula aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan meliputi pembuatan vaksin, alat diagnostik, dan regenerative medicine. Selain itu, dipelajari pula konsep bioinformatika, stem cell, bioinformatika, dan kultur jaringan.
Validasi Dan Kalibrasi
Mata kuliah Vaildasi dan Kalibrasi memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pentingnya dilakukan validasi dalam suatu proses pembuatan sediaan farmasi serta apa yang harus dilakukan setelah validasi dikerjakan untuk menjamin konsistensi kualitas produk, ruang lingkup pelaksanaan validasi dan kalibrasi dalam pembuatan sediaan farmasi, tahapan pelaksanaan, identifikasi parameter kritis dalam suatu proses dan analisisnya. Kemudian disertai pembahasan desain pelaksanaan suatu jenis validasi proses dan prasyarat untuk melaksanakan validasi.
✤ Sumber: Kurikulum PS Sarjana Farmasi Universitas Brawijaya
Afani Rahmatika
Praktikum di farmasi ngapain aja?
Simplenya sih cari sampel (untuk praktikum yang sampelnya cari sendiri), bikin laporan awal, pakai atribut untuk ke LAB, masuk LAB, responsi awal, kerja, bikin laporan sementara, responsi akhir, bikin laporan akhir, selesai, lanjut minggu depannya dengan objek berbeda.
Tapi prosesnya gak semudah itu, cari sampel terkadang sulit apalagi kalau praktikum yang bahannya dari alam.
Kita kudu keliling-keliling kampung nyariin tanaman, minta ke kebun orang, kadang sampe mungut dipinggir jalan, tapi kalau mau gampang tinggal beli di pasar dan gak semua bisa dibeli sih sebenarnya.
Hal yang paling seru dan asyik dari praktikum adalah saat kerja di LAB, apalagi kalau ketemu alat-alat baru yang belum pernah kita pakai bahkan belum pernah kita lihat sebelumnya.
Sejauh ini setelah 5 semester aku praktikum menurut aku sih praktikum yang paling seru itu adalah praktikum yang menggunakan bahan alam seperti isolasi, ekstraksi, pokoknya ngambil suatu zat dari bahan alam dan satu lagi praktikum yang kerjanya buat obat.
Tapi dari serunya berbagai praktikum di farmasi, bikin laporan adalah hal yang paling males banget buat dikerjain. Apalagi yang referensinya harus dilampirkan dan distabilo perkalimat yang kita kutip, tapi sebenarnya gak sesulit yang dibayangin kok.
...
Tips kuliah di farmasi?
Yang penting banget adalah management waktu yang baik. Karena akan sering ada yang namanya kuliah dadakan, atau objek praktikum yang tiba-tiba berubah yang bikin kita harus ngebuat ulang laporan.
Belum lagi untuk mahasiswa yang aktifis dan banyak ikut organisasi. Tapi jangan salah loh, walaupun anak farmasi kuliah dan praktikumnya super padat tapi anak farmasi banyak yang aktif organisasi kok bahkan sampai ke organisasi di universitas maupun nasional.
Selain itu yang terpenting adalah, jangan suka numpuk tugas dan laporan, karena bikin keteteran dan parahnya lagi bisa lupa sangking banyaknya.
Kalau kalian tipe orang rajin dan disiplin, semuanya akan mudah. Tapi bukan berarti orang yang super deadliners dan berantakan kayak aku bakal sulit kuliah di farmasi. Semua akan gampang kalo kita berpandai-pandai dalam mengerjakan sesuatu.
Kuliah di farmasi mahal gak sih?
Sejauh ini aku rasa gak juga sih. Masalah buku, di perpustakaan ada lengkap, dosen juga kadang ngasih ebook ke mahasiswa.
Selama lima semester aku kuliah di farmasi aku beli buku cuma pernah sekali atau dua kali gitu, soalnya aku lebih suka minjem di perpus atau cari ebook/jurnal di internet.
Tapi kalo kalian suka beli buku gak apa juga, yah untuk harga emang mahal-mahal sih.
Biaya kuliah normal-normal aja, bahkan di Unand menurut aku murah dibanding universitas lain, beasiswa juga banyak asalkan kita rajin cari info.
Biaya praktikum? Paling buat beli alat-alat kecil kayak pipet tetes, spatel, batang pengaduk, kertas saring, dkk.
Kadang ada praktikum yang harus beli tanaman, obat-obatan, atau bahan-bahan lain dan itupun berkelompok kok, kalian gak sendiri. Untuk bahan yang mahal atau reagen itu semua udah tersedia di LAB.
Biaya penelitiannya gimana?
Ya aku kurang tau sih kalo masalah ini, wong aku belum tahun akhir.
Tapi denger-denger cerita senior sih, banyak yang penelitiannya gak bayar karena mereka ikut program PKM atau mereka ngambil proyek dosen, bukan cuma gratis tapi dapet duit juga, lagian di farmasi kekeluargaannya erat kok. Jadi kita bisa minjem alat-alat bekas senior juga kalo males beli, di LAB juga ada alat-alat buat penelitian yang bisa dipakai gratis.
Farmasis bukan pedagang obat dan tukang jaga apotek orang “No Pharmacy No Services”
Zaman dulu emang mungkin apoteker kerja di balik layar fokusnya emang ke obat (drug oriented) tapi farmasis zaman now udah beda, kita lebih ke patient oriented.
✤ Baca selengkapnya di afani-rahmatika.blogspot.com
Bidang Industri Obat-obatan dan Produk Biologi
Bidang pekerjaan yang dilakukan sangat bervariasi variatif, dari jajaran marketing, produksi, pengembangan produk, pengawasan dan penjaminan mutu, pergudangan, hingga kehumasan. Contoh: Sanbe Farma, Kalbe Farma, Bio Farma, Kimia Farma, Bayer, dsb.
Bidang Industri Makanan
Berbekal pengetahuan tentang pembuatan obat yang baik, sarjana farmasi dapat menguasai pekerjaan di bidang industri makanan, sebab syarat pembuatan produk makanan relatif lebih sederhana dibanding-kan produk obat. Contoh: Nestle, Wingsfood, Indofood, Ultra, dsb.
Bidang Industri Kosmetik. Contoh: Sari Ayu, Mustika Ratu.
Industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan seperti: Unilever, dan P&G
Industri jamu dan obat tradisional seperti: Air mancur, Borobudur, Sido muncul
Bidang Riset dan Pendidikan, seper-ti: Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian
Bidang Perdagangan
Sektor perdagangan obat dan alat kesehatan juga membutuhkan sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas karena produk obat-obatan dan alat kesehatan harus memenuhi standar keamanan, efikasi, dan kualitas.
Bidang Farmasi Komunitas: Rumah Sakit dan Apotek.
Selain sebagai penanggungjawab apotek, apoteker juga bisa melakukan pelayanan informasi obat kepada masyarakat, menjadi partner dokter dalam hal memberikan obat pada pasien
Bidang Kebijakan
Bagi yang ingin mengubah wajah dunia kesehatan di negeri ini, sebagai Sarjana Farmasi/Apoteker kita bisa merintis karier di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian, atau Departemen Kesehatan.
✤ Sumber: itb.ac.id
Hal lain yang perlu kamu pertimbangkan adalah memilih sarjana atau diploma.
Jumlah penyedia jenjang Diploma Farmasi lebih banyak dibanding Prodi Sarjana Farmasi. Lebih dari 140 kampus baik itu pada Sekolah Tinggi, Politeknik Kesehatan, dan Akademi Farmasi.
Jika kamu ingin lebih cepat mendapatkan kerja, mungkin kamu lebih pas mengambil diploma. Mahasiswa Diploma Farmasi lebih banyak mendapatkan ilmu praktis karena persentase praktikum lebih tinggi dibandingan kelas teori.
Sedangakan buat kamu yang ingin memiliki jenjang karir yang lebih tinggi, mungkin kamu lebih cocok masuk sarjana.
Dibandingkan Program Diploma, Program Sarjana Farmasi lebih menekankan kemampuan analitis sehingga lulusannya diharapkan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di dunia farmasi.
Selain itu, jika ingin mengambil profesi apoteker, syaratnya adalah sarjana farmasi.