Ulasan Program Studi Sarjana
Arsitektur Interior


ZEBRACROSS.ID - 03/05/2021

Program Studi Desain Interior atau Arsitektur Interior adalah prodi yang menciptakan ahli-ahli interior.

Apa itu interior?

Menurut KBBI, Interior berarti bagian dalam ruangan.

Mungkin semenjak manusia modern banyak yang mager keluar, membuat bagian dalam ruangan atau interior menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

.

.

.

Ada tiga hal utama yang menjadi kajian dalam prodi ini, yaitu ruang, alat, dan manusia.

Manusia?

Sebagai contoh sederhana adalah bagaimana menciptakan ruang yang sesuai dengan sifat pengguna dan jenis kegiatannya, ruang tersebut harus mampu mendukung semua kebutuhan pengguna termasuk meningkatkan mood pengguna.

Tapi di prodi arsitektur atau desain interior, kamu tidak hanya akan mempelajari hal itu saja.

Masih sangat banyak hal lainnya yang juga harus dipelajari seperti merancang meubel dan furnitur, aspek perilaku manusia, psikologi, sosiologi, ergonomi, budaya, sejarah, konstruksi bangunan, warna, tata cahaya dan suara serta masih banyak lagi aspek ruang lainya yang dipelajari.

.

.

.

Sebenarnya Prodi Arsitektur Interior dan Desain Interior tidaklah 100% sama.

Prodi Sarjana Arsitektur Interior adalah prodi yang hanya ada di Universitas Indonesia. Sementara prodi Desain interior terdapat di puluhan perguruan tinggi.

Perbedaannya yang paling terlihat adalah saat ‘masuk’ dan ‘keluar’. Tapi di dalam, yang dipelajari hampir sama.

Masalah masuk, Prodi Arsitektur Interior berada di bawah Fakultas Teknik dan satu departemen dengan Prodi Arsitektur. Jadi pada jalur SBMPTN, Prodi Arsitektur Interior masuk bidang Saintek.

Sementara untuk Prodi Desain Interior kebanyakan berada di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain bersama prodi seni lainnya. Sehingga Prodi Desain Interior termasuk bidang sosial humaniora (Soshum).

Perbedaan selanjutnya adalah, terdapat kriteria penilaian tambahan pada prodi Desain Interior berupa pengumpulan portofolio layaknya Prodi di bidang seni lainnya. Sementara di Arsitektur Interior, tidak mensyaratkan hal tersebut.

.

.

Selanjutnya adalah perbedaan saat keluar. Kalo di UI, karena satu departemen dengan prodi Arsitektur, jadi lulusannya bergelar Sarjana Arsitektur (S.Ars).

Sementara di prodi desain interior itu, lulusannya bergelar Sarjana Seni (S.Sn) atau Sarjana Desain (S.Ds) tergantung kebijakan setiap kampus.

Tapi seperti yang disampaikan sebelumya, saat berada di dalam yang dipelajari kedua prodi tersebut hampir sama.

Selain itu, penderitaan yang dialami juga kurang lebih sama. Kurang tidur karena tugas, hingga keluar banyak biaya buat beli alat dan bahan untuk tugas :’)

.

.

.

Bagaimana kisanak? Sudah punya cukup gambaran tentang prodi ini?

Tertarik?

Sebelum memutuskan pilihan, kenali lebih dalam lagi tentang kedua Prodi ini dengan membaca ulasan ini sampai tuntasss!

Semangat!

#1

Pada SBMPTN tahun 2018, Prodi Arsitektur Interior Universitas Indonesia menarik peminat sebanyak 1.654 Peminat, mengungguli Prodi Arsitektur (aja) yang mendapatkan peminat sebanyak 1.583 orang.

Sementara itu di ITB, Fakultas Seni Rupa dan Desain mendapatkan peminat sebanyak 2.859 orang. Buat yang belum tau, di ITB itu, kamu hanya bisa memilih fakultas atau sekolahnya. Jadi selama tahun pertama mahasiswa akan menjalani kuliah bersama satu fakultas atau sekolah. Nah, setelah iyu, pada tahun kedua baru kamu bisa pilih prodi.

Di FSRD sendiri ada 5 Prodi, yaitu Seni Rupa, Kriya, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, dan Desain Produk

Kalo di kampus lain seperti UNS (Universitas Sebelas Maret), kamu bisa memilih langsung prodi interior. Pada SBMPTN tahun 2018, prodi ini memiliki peminat sebanyak 885 orang. Dimana jumlah peminatnya terus bertambah dalam 3 tahun terakhir.

✤ Sumber: ltmpt.ac.id


#2

Pertumbuhan industri desain interior telah menjadikannya salah satu subsektor Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia yang memiliki kontribusi sebesar 7.33% dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Asosiasi Himpunan Interior Desain Indonesia pun mengungkap bisnis interior desain mencetak pertumbuhan sebesar 50% sejak 2017.

Selanjutnya, industri furnitur tumbuh positif seiring dengan perkembangan desain interior yang didukung oleh e-commerce. Selain ditargetkan mencetak pertumbuhan sebesar 16 persen oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), pembelian furniture dari situs e-commerce alami peningkatan, yakni sebesar 23% dibandingkan tahun 2017.

✤ Sumber: youngster.id


#3

Ketua HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia) DKI Jakarta Rina Renville menambahkan bahwa industri desain interior di Indonesia yang terus terus berkembang, juga didukung oleh kesadaran masyarakat atau pengguna jasa tentang arti penting desain interior.

Menurutnya, saat ini tak jarang para pengguna jasa seperti pemilik apartemen atau hotel yang mulai mencari desainer interior papan atas untuk berkonsultasi dan menentukan desain ruangan mereka, agar tampil indah dan optimal.

Namun demikian, kendati industri ini terus bergerak positif, Rohadi mengatakan bahwa industri desain interior perlu dukungan penuh pemerintah. Khususnya, dalam hal kompetensi profesi dan kompetensi khusus yang harus dihargai dan diberikan peluang tampil di dunia profesinya.

Dia menyebut, HDII saat ini setidaknya memiliki sekitar 1.600 anggota, tetapi yang tersertifikasi baru sekitar 200 desainer interior. Hal ini terjadi lantaran sertifikasi profesi yang dimiliki seringkali tidak dijadikan syarat dalam sebuah proyek dari pemerintahan maupun swasta.

✤ Sumber: lifestyle.bisnis.com

  1. Mampu menghasilkan karya rancangan ruang yang berpijak pada interioritas, dengan mengintegrasikan pengetahuan dasar arsitektur interior, menerapkan keterampilan desain dan komunikasi, serta menerapkan kemampuan berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan berpikir tiga dimensi.

  2. Mampu mensintesis pengetahuan tentang sejarah dan teori arsitektur interior, termasuk pengetahuan yang terkait dengan seni, budaya dan ilmu-ilmu kemanusiaan yang mempengaruhi kualitas rancangan arsitektur interior.

  3. Mampu menganalisis konteks di mana arsitektur interior berada dan menerapkannya melalui tindakan perancangan yang merespon terhadap konteks tersebut.

  4. Mampu menganalisis karakteristik dan kebutuhan pengguna serta pengetahuan tentang ergonomi dan antropometri dan menerapkannya sebagai dasar menetapkan persyaratan kontekstual dan fungsional untuk berbagai jenis ruang interior.

  5. Mampu mengkonstruksi pengetahuan dasar tentang metoda perancangan arsitektur interior.

  6. Mampu mengkonstruksi pengetahuan dasar tentang sistem struktur, konstruksi, dan aspekaspek teknologi bangunan yang relevan dengan perancangan arsitektur interior.

  7. Mampu mengkonstruksi pengetahuan dasar tentang bahan baik secara teknis maupun dalam kaitannya dengan taktilitas dan pengalaman manusia di dalam ruang interior.

  8. Mampu mengintegrasikan pengetahuan dasar tentang sistem alam dan lingkungan dan menerapkannya untuk menghasilkan rancangan arsitektur interior yang berkelanjutan.

  9. Memiliki kesadaran akan berbagai peran arsitek interior di dalam masyarakat dan kesadaran akan aspek-aspek keprofesian arsitektur interior.

  10. Mampu mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, melakukan analisis dan sintesis yang berkaitan dengan arsitektur interior.

  11. Mampu menerapkan ilmu matematika, sains, dan dasar ilmu teknik untuk digunakan dalam menyelesaikan permasalahan teknik yang kompleks.

  12. Memiliki integritas, mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif serta memiliki keingintahuan intelektual untuk memecahkan masalah pada tingkat individual dan kelompok.

  13. Mampu memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap beragam masalah yang timbul di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.

  14. Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi.

  15. Mampu menggunakan bahasa lisan dan tulisan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan baik untuk kegiatan akademik maupun non akademik.

  16. Mampu mengidentifikasi ragam upaya wira usaha yang bercirikan inovasi dan kemandirian yang berlandaskan etika.

✤ Sumber: Kurikulum PS Arsitektur Interior Universitas Indonesia

Pengantar Arsitektur

Apakah Arsitektur Itu? (perkenalan: seperti apa bidang ini, karir bidang arsitektur; arkhe + tekton; tekhne; gubuk primitif Laugier dan ide mengenai shelter) Keindahan (proporsi; ritme; skala; golden rule; trinitas estetika Yunani Klasik; Mandala dan Maya; pandangan Taois dan alam; pola matematis dalam geometri) Forma dan Ruang. Materialitas dan Materialisasi (mengulas ulang tekhne; pentingnya memahami sifat dan potensi material, tektonika yang bukan sekadar konstruksi)


Desain Dasar 1

Pengetahuan dasar seni rupa dan desain, pengetahuan dasar estetika; pengetahuan dasar ruang; Elemen-elemen visual: bentuk, warna, tekstur dll; Prinsip-prinsip dasar komposisi; Pengantar sejarah seni dan perannya sebagai dasar menghasilkan karya; Teknik gambar dasar: gambar ekspresi, gambar bentuk (benda alam dan buatan); Teknik modeling dan assembling dasar; Memahami karakter media dan bahan; Memahami konteks dan menggagas respon terhadap konteks; Mencerap secara visual dan mengkomunikasikan hasil pencerapan; Teknik display dan layout.


Desain Dasar 2

Pengetahuan dasar hubungan ruang, manusia dan waktu; Eksplorasi elemen-elemen spasial terdiri dari elemen visual, non visual dan elemen-elemen bergerak (kinetik); Menggagas elemen-elemen spasial sebagai respon terhadap konteks; Prinsip-prinsip komunikasi arsitektur; Teknik komunikasi arsitektur dasar: gambar proyeksi, gambar ortografis, gambar perspektif; Teknik modeling dan assembling; Model making; Memahami karakter media dan bahan; Mengkomunikasikan benda dan ruang untuk berbagai tujuan dan audience; Mengkomunikasikan ruang kegiatan manusia.


Sejarah Dan Teori Arsitektur 1

Mata kuliah ini merupakan survey terhadap sejarah arsitektur modern sejak 1750an sampai saat ini, dengan fokus pada perkembangan arsitektur modern. Mata kuliah ini juga membahas kaitan antara perkembangan arsitektur dan kaitannya dengan konteks sosio-budaya, politik, dan teknologi. Mata kuliah ini juga meliputi beberapa prinsip dalam arsitektur dan desain.


Metode Perancangan

Teori dan cara berpikir: fenomenologi, semiotik; Teori dan cara mengenal masalah: pengamatan arsitektural, pengetahuan perancangan, faktual, deontik, instrumental, black box, clear box; Teori dan cara memahami masalah, analisis dan sintesis; Teori dan cara menyelesaikan masalah.


Sejarah Dan Teori Arsitektur Interior

Interior dan interioritas (interiority); relasi antara tubuh (body) dan ruang; types dalam arsitektur interior, sign and society; desain dalam society; semiotika dalam desain; critical regionalism; isu lokalitas dalam desain, perkembangan representasi interior.


Ergonomi

Prinsip dasar ergonomi dan faktor manusia (human factors), Dasar-dasar antropometri, penerapan ergonomi dan faktor manusia dalam merancang lingkungan binaan, prinsip dasar desain universal.


Media Desain Digital

Pengenalan terhadap beragam teknik dan jenis media digital yang dapat digunakan untuk mempresentasikan ide arsitektural, mempelajari kemampuan dasar dari beragam peralatan digital, menentukan peralatan digital dan teknik yang tepat untuk mengekspresikan, mengeksplorasi atau memeriksa ide arsitektural tertentu, mempelajari alur kerja yang menggunakan media digital dan analog sebagai bagian dari proses desain arsitektural.


Perancangan Arsitektur Interior

Perancangan Arsitektur Interior dilaksanakan pada Studio Arsitektur Interior yang sekaligus merupakan sistem dan lokasi pembelajaran. Kemampuan yang diharapkan pada akhir pembelajaran adalah berpikir kritis dan kreatif yang dapat diukur dari kemampuan mahasiswa untuk menjelaskan dan menyajikan gagasan rancangannya.


Proyek Perancangan 1

Proyek Perancangan 1 merupakan kegiatan perancangan ruang diri manusia. Proyek Peran- cangan 1 merupakan integrasi dari penerapan pengetahuan perancangan ruang melalui pendekatan pemahaman keterkaitan diri manusia dan ruang, penerapan logika dasar keberdirian dan penerapan prinsip-prinsip dasar kenyamanan lingkungan dalam rancangan ruang. Proyek Perancangan 1 terdiri dari kegiatan pembelajaran dalam dua mata ajaran yang saling mendukung yaitu Perancangan Arsitektur Interior1 dan Teknologi Bangunan 1.


Perancangan Arsitektur Interior 1

Perancangan Arsitektur Interior 1 merupakan tahap awal dan kritikal untuk memperkenalkan mahasiswa pada disiplin arsitektur secara nyata melalui perancangan ruang yang imajinatif, kreatif dan inovatif, Pengetahuan arsitektur mencakup pemahaman awal mengenai makna dan pengalaman ruang pribadi, interaksi antara tubuh manusia dan kualitas ruang, serta pemahaman konteks tapak dan lingkungan sebagaimana dialami oleh tubuh manusia.


Teknologi Bangunan 1

Struktur pada alam; Prinsip struktur dan konstruksi sederhana (logika struktur, mekanika teknik); Konteks site (elemen alam yang mempengaruhi bangunan); Material dan bahan bangunan (material, posisi pada bangunan, nilai properti material yang mempengaruhi kenyamanan); Dasar fisika bangunan (orientasi bangunan, pengaruh lingkungan terhadap kenyamanan); Pengantar prinsip struktur dan konstruksi bangunan sederhana; Pengantar gambar kerja


Perancangan Arsitektur Interior 2

Perancangan Arsitektur Interior 2 mengajukan persoalan kritikal ruang kehidupan manusia dalam konteks komunitas urban, melalui perancangan sebuah dwelling. Pengetahuan perancangan mencakup pemahaman pengertian dwelling, observasi dan analisis terhadap KSI, perumusan program berdasarkan pemahaman kebutuhan KSI, pengembangan gagasan ruang melalui eksplorasi tektonik sebagai ‘the art of joining’ dan eksplorasi komposisi spasial sebagai integrasi part-whole yang mewadahi program secara tepat, yang direalisasikan ke dalam rancangan secara terintegrasi dan dikomunikasikan dengan memenuhi kaidah-kaidah komunikasi arsitektur.


Teknologi Bangunan 2

Identifikasi seluruh aspek teknologi bangunan pada bangunan sederhana (bertingkat rendah) yang mencakup aspek: keberdirian, keterbangunan dan kenyamanan; Pengenalan secara mendalam materialitas dari bahan, teknik konstruksi dan detail; Dimensi dan konfigurasi bahan/ material terkait dengan struktur dan konstruksi bangunan sederhana; Elemen-elemen pengudaraan dan pencahayaan di dalam bangunan; Pengantar utilitas bangunan sederhana; Membuat dokumentasi teknis (gambar kerja)


Proyek Perancangan 3

Proyek Perancangan 3 merupakan kegiatan perancangan ruang dengan fokus pada aspek keterbangunan dan kinerja dari ruang interior. Proyek Perancangan 3 merupakan integrasi dari pengetahuan perancangan melalui pemahaman konteks teknologi eksisting, eksplorasi aspek-aspek teknologi dan penerapan prinsip-prinsip struktur, konstruksi dan material, serta sistem pendukung bangunan dalam proses perancangan ruang interior.


Perancangan Arsitektur Interior 3

Perancangan Arsitektur Interior 3 mengajukan persoalan aspek keterbangunan dan kinerja dari ruang interior. Pengetahuan perancangan mencakup perancangan sebagai tindakan merespon aspekaspek teknologi dari konteks eksisting dari ruang interior; pengembangan program didasarkan pada analisis terhadap konteks teknologi eksisting; pengembangan gagasan tektonik lanjutan, meliputi pengolahan material, detail, dan konstruksi...


Teknologi Bangunan 3

Aspek-aspek teknologi bangunan yang relevan dengan pendekatan perancangan melalui fitting out, remodelling, renovating, retrofitting, extension. Memahami dan merespon kondisi struktur eksisting, baik yang bersifat aktual maupun potensial. Memahami kondisi utilitas bangunan eksisting dan memodifikasi sesuai kebutuhan perancangan. Pengetahuan material meliputi detail dan konstruksi, kaitan material dengan akustik, pencahayaan dan pemeliharaan, serta pengetahuan inovasi material dan perkembangan advanced material.


Proyek Perancangan 4

Proyek Perancangan 4 merupakan kegiatan perancangan ruang publik. Proyek perancangan ini merupakan integrasi dari penerapan pengetahuan perancangan melalui pendekatan tipe arsitektur, perancangan berbasis isu (issue- based), dan pengetahuan dasar konteks interior. Proyek Perancangan 4 terdiri dari kegiatan pembelajaran dalam dua mata ajaran yang saling mendukung yaitu Perancangan Arsitektur Interior 4 dan Pengantar Konteks Perkotaan.


Perancangan Arsitektur Interior 4

Perancangan Arsitektur 4 mengajukan persoalan kritikal ruang kehidupan manusia dengan kompleksitas sosial budaya pada setting urban dan/atau sub urban dengan pendekatan tipe arsitektur dan pendekatan berbasis isu (issue-based). Pengetahuan urban interior mencakup pemahaman konsep interioritas dalam skala urban.


Furnitur: Konteks, Respon, Objek

Mata kuliah ini mendorong mahasiswa untuk mempelajari furnitur dan keberadaannya di dalam ruang. Furnitur dilihat sebagai sarana untuk menjembatani ruang yang berada di- antara tubuh manusia baik berupa bangunan maupun lingkup yang lebih luas lagi. Furnitur dipahami bukan hanya sebagai obyek fungsional yang mengisi ruang. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari dan mengritisi prasangka mengenai furnitur untuk kemudian dapat menghasilkan perspektif yang baru dalam merancang furnitur.


Erancangan Arsitektur Interior 5

Merancang dengan pendekatan fitting out, remodelling, renovating, retrofitting, atau extension yang dilaksanakan dalam unit-unit perancangan arsitektur interior. Unit perancangan yang ditawarkan dapat terdiri dari namun tidak terbatas pada: Perancangan dengan pendekatan tipologi (komersial, pendidikan, hospitality), perancangan dengan pendekatan adaptive reuse, perancangan berbasis bukti (evidence-based design), perancangan dengan pendekatan teknologi, komputasi atau parametrik.


Akustik

Dasar akustik, sifat bunyi, criteria akustik ruang, sistem penguat dan isolasi bunyi, bising lingkungan.


Anatomi Ruang

Metode ‘dissection’ dalam anatomi sebagai sebuah pendekatan untuk membongkar ruang, memahami bagian-bagian, ciri-ciri, keterhubungan satu sama lain serta bagaimana semuanya membangun sistem bekerjanya ruang. Anatomi ruang domestik: ruang servis domestik, space saving strategy, flow, fleksibilitas Anatomi ruang publik: hirarki dan organisasi ruang publik, pemisahan depan-belakang, grid Anatomi ruang untuk pengguna berkebutuhan khusus:...


Apresiasi Seni

Seni dan apresiasi seni. Kritik dan apresiasi seni. Dasar-dasar estetika. Art history timeline. Elemen visual pada karya seni visual. Spatial art, multisensory art, public art. Pengenalan galeri dan Galeri Nasional. Peran dalam dunia seni. Kurasi.


Desain Furnitur

Furnitur sebagai benda pakai mempunyai prasyarat tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya. Kualitas ruang dengan interioritasnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan ketika merancang furnitur sebagai benda pakai. Dengan pemahaman yang terjalin ini, maka pembelajaran yang dilakukan akan meliputi: dasar konstruksi furnitur untuk berkegiatan, dan konstruksi furnitur yang membentuk kualitas ruang.


Fotografi

Memahami prinsip visual komunikasi melalui media dua dimensi, pencahayaan, prinsip sistem zona, prinsip visual grafis, exposure management, dan sistem penyempurnaan citra foto.


Gaya Hidup Dan Desain Arsitektur Interior

Mengenal dasar-dasar pengertian lifestyle dalam masyarakat dan dalam bidang perancangan interior. Perkembangan style dari periode Modern Awal sampai saat ini dan peranannya dalam perancangan interior. Style yang berlaku dalam masyarakat dan pengaruhnya terhadap perancangan interior.


Komunikasi Desain Digital 2d

Gambar berbasis CAD dan NURBS, gambar berbasis pixel, gambar berbasis vector, representasi arsitektural dan diagram.


Komunikasi Desain Digital 3d

Model digital berbasis Polygon dan NURBS, berpindah antar-platform, proses pengolahan representasi 2D dari model 3D, teknik render.


Materialitas Dalam Arsitektur Interior

Material dipahami secara konseptual melalui konsep materialitas; Kaitan antara material dengan tubuh manusia, ruang dan penginderaan; Tektonik dan detail dari material; Inovasi material dalam arsitektur interior.


Objek Spasial

Pengertian objek spasial dan kaitannya dalam membentuk kualitas ruang; Metode kreatif pengembangan rancangan objek spasial; Material, alat, teknik dan teknologi dalam pembuatan objek spasial; Pengembangan rancangan objek spasial; Realisasi rancangan ke tahap purwarupa.


Psikologi Arsitektur

Hubungan antara arsitektur dan perlilaku manusia, motivasi, kebutuhan dan nilai sebagai dasar tindakan manusia, persepsi Gestalt, persepsi ekologi (Gibson), affordances dan penerapannya dalam arsitektur, pengertian kognisi dan penerapannya dalam arsitektur, personal space, privacy, territoriality, crowding, post occupancy evaluation (POE).


Ruang Pamer Dan Narasi

Fokus utama dari mata kuliah ini ditekankan pada berbagai tipe ruang pamer dan proses merancang ruang pamer dengan tujuan menciptakan pengalaman ruang yang berkesan, terhadap berbagai objek, ide, dan informasi pada ruang fisik maupun virtual. Tipe/jenis ruang pamer; exhibition, museum, pop-up event. Pendekatan naratif dalam merancang ruang. Pengembangan konsep kurasi, merancang berbagai strategi dalam display, grafis dan material.


Seni Dan Arsitektur

Seni dan arsitektur, Art Nouveau and Art Deco, Bauhaus, International Style, Kubisme, Surealis, dll, instalasi arsitektur dan seni, instalasi dalam setting: Happy Art; detail dalam elemen arsitektur;


Tata Cahaya Untuk Arsitektur Interior

Dasar cahaya, warna, cahaya alami, cahaya buatan, distribusi cahaya, Pencahayaan interior, Pencahayaan exterior (Fasade rumah & bangunan tinggi), urban lighting


Kajian Mandiri

Kajian pengetahuan arsitektural lanjut dalam sebuah konteks tertentu; pengembangan gagasan intervensi arsitektural berdasarkan kajian mendalam atas konteks dan kajian teoritis dalam topik yang terkait.


Kajian Perancangan

Mengkomunikasikan proses perancangan dalam bentuk tulisan yang memenuhi kaidah penulisan ilmiah. Mengkomunikasikan secara runut dan sistematis melalui tulisan hasil kajian literatur, pengembangan metoda perancangan dan proses perancangan.


Topik Khusus Arsitektur Interior

Kajian perkembangan teori terkait interioritas; isu-isu terkini yang terkait arsitektur interior dan interioritas; perkembangan dalam disiplin ilmu lain yang mempengaruhi perkembangan pengetahuan arsitektur interior.


✤ Sumber: Kurikulum PS Arsitektur Interior Universitas Indonesia

Indah Arifallah

Lulus dari jurusan ini masih agak aneh sih buat saya. Karena dulu saya pengin sekali jadi dokter, dulu rasanya kalau gak jadi dokter mending saya mati aja. Eh ternyata sekarang jadi desainer dan (untungnya) sehat, bahagia banget, dan baik-baik aja...

Jadi desainer interior freelance kayak sekarang itu susah susah gampang. Gampangnya, kita bisa kerja di rumah, bisa menyesuaikan jam istirahat dan jam kerja lebih leluasa.

Bisa sambil mengerjakan kerjaan lain, bisa kerja sambil pakai baju tidur juga.

Susahnya ya klien dan kerjaan harus dicari dan diusahakan, meski kadang mereka datang sendiri. Susahnya lagi, suka bingung menentukan harga desain. Kalau dapat klien yang tahu kalau desain itu mahal ya bersyukur banget.

Kalau dapat yang mikirnya desain interior itu sekadar ngedekor, nominal ratusan ribu pun dianggap mahal. Padahal kalau klien tahu, nilai desain aja itu bisa sampai puluhan hingga ratusan juta. Itu pun belum sama pengerjaan dan biaya lapangan.

Saya sendiri kadang ngerasa malu kalau ditanya “pasang harga” berapa tiap ngedesain karena jelas gak sesuai standar. Tapi ya itu, balik lagi ke kesepakatan desainer dan klien.

Saya sih ada di tahap bersyukur dan bahagia banget masih ada aja kerjaan yang masuk. Semoga kita, para desainer baru, ke depannya selalu dapat klien yang pengertian.


✤ Baca selengkapnya di indaharifallah.wordpress.com



Renzy Ardyanti

Sampai saat ini aku masih tidak percaya masuk jurusan desain interior. Kadang ada rasa menyesal karena masuk jurusan ini tapi disisi lain aku merasa bersyukur Karena diberi kesempatan untuk kuliah.

Di semester pertama aku berhadapan dengan yang namanya mata kuliah nirmana. Awalnya aku merasa tertantang dengan tugas tersebut tapi lama kelamaan aku jenuh dan mulai membenci matkul tersebut apalagi matkul tersebut wajib mengumpulkan tugas dengan deadline minimal 1 minggu.

Stress, Frustasi tugas menumpuk dan dosen yang antitoleran. tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa dengan itu. Di semester 2 tak jauh beda aku masih bertemu dengan tetangga nirmana 2D yaitu nirmana 3D, rasanya penyiksaan ini tiada habisnya.

Awalnya aku senang karena tidak butuh membeli buku-buku yang setebal buku jurusan lain tapi gantinya aku harus membeli peralatan-peralatan menggambar dan lain-lainnya yang harganya melebihi biaya hidup selama sebulan. Selain itu aku merasa iri dengan temanku yang bisa Tidur sesuka jidat, kuliah pulang main hp, Nonton drama korea.

Mungkin tampilan anak seni boleh santai tapi tugas serius anti santai. Ketika ada tugas baru dengan bahan dan material baru siap-siap menerima pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari teman-teman kos lain jurusan. Ini tusuk gigi buat apaan ? stik eskrim ? sedotan ? .

Walaupun sederet hal tak mengenakkan jadi mahasiswi desain interior itu I feel cool setiap otw kampus dengan tabung gambar apalagi kalau lagi bawa tugas nirmana dan mendadak jadi sorotan publik yang membuatku bangga menjadi anak seni.

Selain itu aku juga merasa terhibur dengan keliling tempat-tempat historical dalam rangka visual journey...


✤ Baca selengkapnya di milkoftoday.blogspot.com

Seorang lulusan Desain Interior memiliki prospek kerja yang sangat luas, beberapa diantaranya adalah:

  • Interior designer
  • Architecture and interior design consultant
  • Contractor
  • Kitchen & pantry specialist
  • Bathroom specialist
  • Bedroom specialist
  • Moving interior (vehicle) specialist
  • Exhibition designer
  • Interior designer for house, office, hospital, hotel.
  • Dan lain-lain

Masih banyak lagi prospek kerja yang dapat digeluti oleh seorang sarjana Desain Interior, dan tidak terbatas pada bidang yang pernah dipelajari dalam masa perkuliahannya.


✤ Sumber: itb.ac.id

⚠ DISCLAIMER: Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use.
❉ Bagikan kepada teman dan musuhmu ❉